Ten Hag Sindir Gaya Bermain Newcastle

Ten Hag Sindir Gaya Bermain Newcastle

Ten Hag Sindir Gaya Bermain Newcastle Kieran Trippier berjanji tim Newcastle Unitednya akan mengadopsi jauh lebih dari apa yang dikatakan Erik ten Hag sebagai taktik ‘menjengkelkan’ di final Piala Carabao, hari Minggu (26/02) kemarin. Dia menegaskan bahwa manajemen permainan merupakan suatu ciri khas tim yang sukses.

Newcastle sendiri akan bertemu United di Wembley guna memperebutkan trofi pertama yang tersedia musim ini, Ten Hag bertujuan untuk memenuhi salah satu janji utamanya yakni dalam membawa trofi kembali ke Old Trafford.

Sudah enam tahun semenjak The Reds membawa kembali trofi Liga Europa dari Stockholm, tapi The Magpies belum pernah mengangkat trofi sejak tahun 1955 dan akan melakukan apapun untuk mengakhiri kekeringan tersebut.

Untuk Ten Hag, itu kemungkinan akan mencakup beberapa elemen manajemen permainan, bahkan bos United mempertanyakan akan dari taktik ‘menjengkelkan’ Newcastle pada hari Jumat kemarin (24//02).

Baca Juga: Antony Tidak Sabar Hadapi Newcastle Pada Final Piala Liga

Dia berkata: “Misalnya, jadi bila Anda melihat dari FA, wasit ingin bermain dengan waktu yang efektif. Mereka punya yang terendah di liga dan mereka cukup sukses dengan itu. Jadi terserah kita untuk memperoleh kecepatan dalam pertandingan dan kami juga bergantung terhadap wasit juga.”

Permainan Newcastle dengan bola dalam permainan rata-rata cuma  51 menit dan 47 detik musim ini, kedua selepas Leeds, yang kerap menjadi korban manajemen permainan daripada penghasut namun Trippier menegaskan timnya cuma akan mengelola momentum seperti yang lainnya.

“Setiap orang berhak atas pendapatnya,” ucap Trippier terhadap Daily Mail.

“Namun saya sudah sering mengalaminya di Spanyol. Ini perihal mengetahui kapan harus memperlambat permainan.

“Bila lawan menguasai bola lebih banyak dan berada di atas, tentu saja Anda harus mematikan permainan. Anda tidak akan melakukan lemparan ke dalam dengan cepat dan berkata, ‘Lanjutkan’. Anda harus mengatur permainan.

“Anda harus punya mentalitas tersebut. Bila anda ingin menang, jika Anda ingin sukses, Anda harus tampil manis di setiap pertandingan.”

Van Tak Panik Walau Liverpool Disapu Real Madrid

Van Tak Panik Walau Liverpool Disapu Real Madrid

Van Tak Panik Walau Liverpool Disapu Real Madrid Bek Liverpool yakni Virgil van Dijk merefleksikan kekalahan timnya dari Real Madrid dan meminta semua orang untuk tak panik.

Seperti dikutip dari Liv Echo, bek Liverpool Van Dijk tersebut menilai akan kekalahan telak di tangan Real Madrid dan menghimbau semua orang untuk tak merasa panik.

Liverpool tak berdaya dihadapan juara bertahan di Anfield terhadap leg pertama sesi 16 besar Liga Champions. The Reds punya sangat sedikit kesempatan untuk membalikkan defisit tiga gol sewaktu mereka pergi ke Bernabeu dalam tiga minggu mendatang.

Walaupun pasukan Jurgen Klopp membuat awal yang positif untuk pertandingan tersebut dan unggul dua gol, Vinicius Jr. membalaskan satu gol untuk tim Spanyol dan setelahnya, cuma ada satu tim di lapangan yang bermain sepak bola. Inilah yang dikatakan van Dijk usai dari pertandingan.

Baca Juga: Darwin Diperkirakan Dapat Ikuti Jejak Didier Drogba

“Kamu tahu, kami bukanlah robot, terkadang kesalahan terjadi dan sayangnya memang begitu,” ucap bek yang berasal dari negara Belanda.

“Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan ialah dengan belajar darinya dan fokus terhadap yang berikutnya untuk memastikan hal tersebut tak terjadi. Dalam dua pertandingan terakhir kami bermain dengan baik dan itu merupakan sesuatu hal yang harus kami fokuskan juga dan jangan panik.”

Fakta bahwa sang bek harus mengatakan “kami bukan robot” adalah gejala sepanjang musim. Ini tak terjadi sekali. Para pemain Liverpool sudah melakukan kesalahan setiap minggu sejak bulan Agustus.

Ada alasan kenapa mereka berada di urutan kedelapan di liga, tersingkir dari kompetisi piala dan hampir saja menuju pintu keluar di Liga Champions. Jadi, untuk seorang pemain untuk mengingatkan kita bahwa mereka bukan robot sewaktu secara manusiawi tidak mungkin membuat kesalahan dari hari ke hari adalah hal yang aneh.

Darwin Diperkirakan Dapat Ikuti Jejak Didier Drogba

Darwin Diperkirakan Dapat Ikuti Jejak Didier Drogba

Darwin Diperkirakan Dapat Ikuti Jejak Didier Drogba Michael Owen sendiri menilai striker Liverpool yakni Darwin Nunez sendiri dapat mengikuti jejak karier legenda Chelsea, Didier Drogba.

Pemain Uruguay tersebut mencetak gol pembuka yang luar biasa untuk The Reds melawan Real Madrid di Liga Champions pada hari Selasa malam (21/02) kemarin, menghasilkan suatu penyelesaian akhir yang cerdas untuk membawa tim tuan rumah unggul di Anfield.

Segalanya berjalan sangat buruk untuk Liverpool ketika mereka kalah dengan skor 5-2, namun itu tak mengurangi nilai gol berkelas pemain yang berusia 23 tahun tersebut, yang saat ini telah mengoleksi sebanyak empat gol di Liga Champions sejak pindah ke Inggris.

Baca Juga: Klopp Rasa Liga Champions Telah Usai Untuk Liverpool

Owen masih berpikir jalan Nunez masih panjang dan akan memerlukan cukup banyak waktu, mengakui keterkejutannya bahwa dia terlihat kurang terlatih untuk pemain seharga sebesar 64 juta poundsterling, namun dapat melihat ada potensi tak terbatas di depannya.

”Dia masih mentah. Saya tak berpikir dia akan sekasar ini sewaktu dia datang ke Liverpool,” ucap Owen terhadap BT Sport.

”Membayar jumlah uang tersebut…sewaktu saya menontonnya di sini di Liga Champions tahun kemarin, saya pikir dia benar-benar brilian dan dia melakukan beberapa hal yang membuat Anda takjub.

”Namun dia harus dilatih untuk menjadi pemain top. Pemain yang saya sukai, tidak dengan gaya yang sama, namun ketika Didier Drogba datang ke negara ini, beberapa orang menertawakannya selama sekitar satu tahun pertama.

”Sentuhannya sangat buruk, dia membuat cukup banyak kesalahan, namun dia baru saja terbiasa dengan permainan dan saya pikir anak ini dapat serupa, saya pikir dia benar-benar mentah, dia akan memerlukan cukup banyak latihan. Namun dia memiliki bahan mentahnya.”

Klopp Rasa Liga Champions Telah Usai Untuk Liverpool

Klopp Rasa Liga Champions Telah Usai Untuk Liverpool

Klopp Rasa Liga Champions Telah Usai Untuk Liverpool Perasaan Jurgen Klopp mengatakan bahwa impian Liga Champions Liverpool sudah usai selepas Real Madrid meraup akan kemenangan comeback dengan skor akhir 5-2 yang mengejutkan di leg pertama babak 16 besar mereka.

Malam yang dimulai dengan gol Darwin Nunez dan Mohamed Salah sendiri usai dengan kekalahan kandang terburuk The Reds di kompetisi Eropa.

Dua gol dari Vinicius Junior membuat Madrid menyamakan kedudukan, sebelum sundulan Eder Militao beberapa saat selepas dari babak kedua kembali membuat The Reds kewalahan.

Karim Benzema menambahkan dua gol lagi untuk memastikan kemenangan 5-2 dan membuat tim didikan Klopp tersingkir dini di awal Liga Champions dari tim yang mengalahkan mereka di final sembilan bulan lalu.

Baca Juga: Kerap Mainkan Weghorst Ini Alasan Ten Hag

Disampaikan terhadap bos Liverpool bahwa bos Madrid yakni Carlo Ancelotti mengatakan dia tidak dapat mengatakan babak 16 besar sudah berakhir, dia berkata: “Saya pikir Carlo berpikir pertandingan sudah berakhir dan saya pikir itu juga saat ini.

“Namun dalam tiga minggu begitulah pada saat-saat ini semakin dekat Anda dengan pertandingan, semakin besar kesempatan kami dan semakin kecil kemungkinan pertandingan berakhir.

“Tapi malam tersebut dengan 5-2 sewaktu anda melihat permainannya, mereka cukup bagus dalam serangan balik… kami harus mencetak tiga gol di sana dan mengambil beberapa risiko. Itu dapat sedikit rumit.

“Namun itu benar-benar tak ada dalam pikiran saya jadi kami pergi ke sana, saya dapat mengatakannya sekarang, dan mencoba dan memenangkan pertandingan.

“Apakah itu mungkin atau tidak, sekarang saya tak tahu tapi itulah yang akan kami coba dan dari sana kita akan lihat.”

Jose Enrique Berharap Kehadiran Declan Dan Bellingham

Jose Enrique Berharap Kehadiran Declan Dan Bellingham

Jose Enrique Berharap Kehadiran Declan Dan Bellingham Sang mantan bek Liverpool yakni Jose Enrique merasa percaya Jurgen Klopp dapat meyakinkan Jude Bellingham untuk bergabung dengan klub.

Bukan suatu rahasia lagi bahwa Liverpool akan sangat sulit membujuk gelandang dari Borussia Dortmund untuk bergabung dengan klub di musim panas.

Bentuk penampilan The Reds yang inkonsisten sudah membuat klub dalam kesusahan sebab mereka menemukan diri mereka di posisi delapan di klasemen liga dengan kurun waktu yang tidak lama lagi sampai akhir musim.

Baca Juga: Stellini Dapat Andalkan Mason Ketika West Ham Vs Tottenham

Klopp akan sangat sulit untuk meyakinkan Jude guna bergabung dengan The Reds bila entah bagaimana mereka tak lolos ke Liga Champions UEFA. Tapi, mantan bek Liverpool yakni Enrique merasa bahwa orang Jerman tersebut dapat berbicara dan membuat Jude bergabung dengan The Reds.

Tapi, dia juga berbicara perihal akan target transfer The Reds lainnya, Declan Rice dari West Ham United. Dia mengomentari kesulitan dalam membawa kedua pemain ke The Reds sebab biaya transfer yang tinggi dan memberikan penilaian perihal keadaan tersebut.

Inilah yang dikatakan Enrique kepada tentang saga transfer dikutip dari Liverpool Echo.

“Saya berharap baik Bellingham dan Rice akan datang ke Liverpool musim depan, namun saya sangat ragu itu akan terjadi melalui FSG. Saya masih percaya kami dapat mendapatkan Bellingham bila Liverpool tak lolos ke Liga Champions,” ucapnya.

“Masalah dengan Liverpool yakni mereka tidak cuma memerlukan satu pemain, mereka membutuhkan beberapa. Mereka membutuhkan setidaknya dua gelandang, serta satu pemain sayap kanan untuk bersaing dengan Salah karena tidak ada persaingan untuknya di sana.”

Liverpool Rupanya Telah Menyewa Dokter Khusus Guna Kurangi Cedera

Liverpool Rupanya Telah Menyewa Dokter Khusus Guna Kurangi Cedera

Liverpool Rupanya Telah Menyewa Dokter Khusus Guna Kurangi Cedera Liverpool merekrut dokter khusus yakni bernama Frigyes Vanden Auweele di musim panas tahun kemarin untuk mengurangi cedera terhadap para pemain.

Menurut LiverpoolEcho, Liverpool sendiri telah mempekerjakan seorang Dokter Khusus bernama Frigyes Vanden Auweele sebagai kepala osteopati musim panas kemarin untuk mengurangi risiko cedera.

Orang Belgia tersebut pernah bekerja untuk sebuah klub di negara asalnya bernama Oud-Heverlee Leuven, tim bersepeda Trek-Segafredo dan klub bola voli VHL.

Auweele sendiri diangkat dalam perannya di Liverpool pada bulan Juli. Tugas utamanya yakni meningkatkan kinerja serta mengurangi risiko cedera para pemain.

Setelah musim menakutkan pada 2020/21 di mana The Reds tersebut harus menghadapi cukup banyak cedera, segalanya terlihat baik sepanjang musim lalu.

Baca Juga: Man City, Liverpool Serta Real Madrid Bidik Bintang Napoli

Mungkin, Jurgen Klopp beserta stafnya berpikir bahwa selepas musim yang luar biasa pada musim lalu dan mengalami perubahan fisik yang pesat sebab dari Piala Dunia musim dingin, kemungkinan pemain menurun karena cedera tinggi musim ini.

Bila mereka benar-benar memikirkan itu, itu dapat menjadi kenyataan. Di awal musim, para gelandang menurun tak beralasan, diikuti oleh dua penyerang kunci The Reds yakni Luis Diaz dan Diogo Jota, nama terakhir mengalami cedera otot jangka panjang.

Baru-baru ini, Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate juga cuti sebab cedera otot. Apa yang dilakukan oleh Auweele sepertinya belum mulai terbentuk di musim ini.

Akan sulit baginya untuk menangani banyak masalah ini selama musim pertamanya di klub.

The Reds sendiri pun secara perlahan memperoleh pemain mereka kembali dari cedera masing-masing. Jota membuat penampilan pertamanya sejak bulan Oktober dalam derby Merseyside, sementara van Dijk diperkirakan akan menjadi starter melawan Newcastle United akhir minggu ini, usai absen selama enam minggu.

Liverpool Telah Hubungi Barcelona Perihal Ansu

Liverpool Telah Hubungi Barcelona Perihal Ansu

Liverpool Telah Hubungi Barcelona Perihal Ansu Wartawan terkenal mengatakan bahwa raksasa Liga Premier yakni Liverpool sudah menghubungi Barcelona perihal Ansu Fati.

Liverpool sendiri termasuk di antara tiga klub Liga Premier yang dikabarkan telah menghubungi penyerang Barcelona yakni Fati.

Wartawan populer, Ben Jacobs mengatakan bahwa Liverpool, bersama dengan Arsenal dan Manchester United, sudah menyatakan ketertarikan mereka pada bintang muda tersebut.

Fati merupakan salah satu prospek teratas dan salah satu talenta paling cemerlang di akademi Barca. Dia sudah membuat namanya mulai dikenal untuk dirinya sendiri, walau tak dalam kinerja  terbaiknya musim ini, dia tetap memiliki potensi. Pemain yang berasal dari negara Spanyol tersebut kesusahan untuk memperoleh akan waktu bermain pada musim ini.

Baca Juga: Abdulla Siap Kembali, Persija Harus Menang

Ketertarikan tim didikan Jurgen Klopp terhadap Fati dapat dimengerti The Reds merupakan tim top di Eropa, selepas memenangkan Liga Champions dan Liga Premier dalam beberapa tahun terakhir. Menambahkan pemain berbakat seperti Fati ke dalam skuat akan membuat mereka jauh lebih kuat.

Berbicara secara eksklusif perihal prospek transfer Fati ke Caught Offside, berikut merupakan apa yang dikatakan Jacobs perihal  hubungan sang pemain dengan klub Liga Premier.

“Xavi sudah keluar dan mengatakan bahwa Ansu Fati tersebut tidak untuk dijual, namun terkadang kebutuhan finansial harus ada. Setiap pengeluaran musim panas ini akan bertentangan dengan latar belakang kebutuhan Barca untuk memotong tagihan gaji mereka sebesar 150-200 juta euro atau menghasilkan pendapatan yang signifikan,” ucapnya.

“Fati sama sekali bukan salah satu pemain berpenghasilan tertinggi di klub, namun dia masih memiliki gaji yang lumayan bagus untuk sekelas penyerang muda yang berbakat.”

Ramsay Balik Terluka, Kesempatan Main Di Liverpool Makin Sulit

Ramsay Balik Terluka, Kesempatan Main Di Liverpool Makin Sulit

Ramsay Balik Terluka, Kesempatan Main Di Liverpool Makin Sulit Calvin Ramsay cuma memiliki dua penampilan tim utama untuk Liverpool sejak transfer musim panasnya dan dia harus menunggu peluang lain usai mengalami cedera jangka panjang.

Bek kanan tersebut masuk dalam skuat matchday Jurgen Klopp cuma enam kali musim ini dan telah bermain total cuma 93 menit sejak hari pertama.

Fraktur stres di punggungnya ditemukan selama pemeriksaan medis pada hari pertama pemain berusia 19 tahun tersebut dan akibatnya, ia mengalami awal yang lambat untuk hidup barunya di Anfield dan memainkan sebagian besar menit bermainnya di level U-21.

Dan di situlah penampilan terakhirnya terjadi pada tanggal 1 Februari, bermain untuk tim U-21 di Piala Internasional Liga Premier dan mencetak gol pertama The Reds dalam kekalahan 3-2 dari Hertha Berlin.

Baca Juga: Semakin Yakin, Josh Senang Disangkutkan Dengan Inter

Baru-baru ini pada tanggal 9 Februari dia terlihat sedang berlatih, namun pada hari Minggu kemarin (12/02) Sam Wallace dari Telegraph melaporkan bahwa sangat pemain Skotlandia tersebut menderita cedera jangka panjang.

Tak ada perincian lebih lanjut yang diberikan mengenai jenis cederanya, namun dengan cuma  tiga bulan tersisa di musim ini, kesempatannya  untuk tampil lagi musim ini tidak mungkin terjadi.

Ramsay dikeluarkan dari skuat Liga Champions Liverpool awal bulan ini, bersama dengan Arthur, keterlibatan terakhirnya di pertandingan senior terjadi ketika melawan Man City di Piala Carabao usai jeda Piala Dunia.

Berbicara pada bulan Desember, Ramsay menyuarakan rasa stressnya pada kemunduran cedera awalnya: “Saya baru saja meneken kontrak dengan klub dan saya cuma ingin langsung bekerja dan mulai berlatih dan bermain.

”Saya menepi selama beberapa bulan, saya cuma saja bekerja keras di gym setiap hari, berusaha untuk kembali sebugar mungkin.”

Liverpool Mengincar Bintang Muda Barcelona

Liverpool Mengincar Bintang Muda Barcelona

Liverpool Mengincar Bintang Muda Barcelona Raksasa Liga Premier yakni Liverpool tengah dikaitkan dengan kepindahan sang penyerang muda milik Barcelona yakni Ansu Fati.

Fati si penyerang Barcelona yang berusia 20 tahun tersebut, dikaitkan dengan kepindahan ke Liverpool, di tengah minat dari Manchester United juga. Penyerang Spanyol tersebut sudah menjadi sensasi di La Liga, mengesankan para penggemar dan para ahli dengan kecepatan, keterampilan menggiring bola, dan penyelesaian klinisnya.

Menurut orang dalam transfer terkenal Fabrizio Romano dikutip dari Liverpool Echo, tim-tim terbesar Liga Premier tengah berlomba untuk memperoleh pemain tersebut. Walau Fati merupakan talenta yang menjanjikan, ada alasan Barcelona dapat melihatnya pergi.

Baca Juga: Toni Kroos Senang Dapat Membawa Real Madrid Juarai Piala Dunia Antarklub

Sebuah laporan baru-baru ini dari The Athletic berbicara perihal bagaimana Barcelona perlu menyesuaikan pembukuan mereka dan mengurangi gaji sebesar kisaran 177 juta poundsterling agar sesuai dengan peraturan La Liga. Dengan beberapa orang seperti Robert Lewandowski, Ousmane Dembele dan Raphinha di atasnya dalam urutan pilihan saat ini, waktu bermain pasti sulit didapatnya.

Selain itu, kebangkitan Fati tak luput dari perhatian, dan terlihatnya dua klub terbesar di Liga Premier, Liverpool dan Manchester United, sama-sama tertarik untuk mengamankan jasanya.

Dari sudut pandang klub yang berasal dari Merseyside, kebutuhan akan satu penyerang lagi terdengar sangat bisa dihindari. Roberto Firmino siap untuk perpanjangan kontrak dan selain dia, The Reds memiliki Mohamed Salah, Diogo Jota, Luis Diaz dan Darwin Nunez untuk bermain di posisi serang. Selain itu, Fabio Carvalho dan Harvey Elliott juga prospek jangka panjang dari perspektif penyerang.

Liverpool Menurun Sebab FSG Dan Klopp Tak Bekerja Dengan Keras

Liverpool Menurun Sebab FSG Dan Klopp Tak Bekerja Dengan Keras

Liverpool Menurun Sebab FSG Dan Klopp Tak Bekerja Dengan Keras Manajer Liverpool yakni Jurgen Klopp diminta untuk ‘berusaha keras’ bersama dengan FSG perihal transfer pemain, sesuatu yang menjadi awal mala petaka untuk tim Merseyside musim ini.

Menyusul kurangnya investasi dari pemilik Liverpool yakni FSG, klub sendiri kesulitan untuk bersaing dengan lawan The Reds di Liga Premier. Saat ini, The Reds berada di posisi ke-11 di klasemen Liga Premier dan memiliki jalan panjang untuk mengejar ketertinggalan dari empat tim teratas.

Di seluruh jendela transfer bulan Januari, The Reds cuma akan mendatangkan satu pemain di tengah teriakan perombakan posisi tengah. Pemain yang didatangkan ialah pemain sayap kiri PSV, Cody Gakpo. Walaupun keputusan untuk mendatangkan Gakpo merupakan suatu keputusan yang cukup cerdas, manajemen dapat melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dengan mendatangkan seorang gelandang.

Baca Juga: Selepas Dipinjamkan Ke MU, Munchen Ingin Jual Sabitzer

Bahkan pemilik dapat disalahkan hingga batas tertentu, terlepas bahwa ini adalah tugas manajer untuk bekerja dengan apa yang tersedia dan itulah yang dikatakan bos yang berasal dari Jerman dalam beberapa konferensi pers. Usahanya di klub tentu memerlukan lebih banyak dukungan finansial dan sang mantan striker Chelsea yakni Tony Cascarino juga setuju.

Inilah yang dikatakan Cascarino perihal bos The Reds dan bagaimana ‘tidak bersikap keras’ terhadap pemilik terkadang merugikannya.

“Saya pikir dia terlalu loyal kepada terlalu banyak pemain, saya pikir seharusnya ada perubahan. Salah satu hal hebat Sir Alex Ferguson, dan klub lain sudah melakukannya dengan manajer lain, sewaktu Anda berada dalam posisi berkuasa, Anda bekerja keras. Klopp ia tidak bekerja keras dan Liverpool sendiri tidak bekerja keras di musim panas untuk mendorong pemain tertentu datang,” ucapnya.