Arteta Beri Peringatan Bagi Graham Potter

Arteta Beri Peringatan Bagi Graham Potter

Arteta Beri Peringatan Bagi Graham Potter Sang Manajer Arsenal yakni Mikel Arteta, memperingatkan pelatih terhadap Chelsea Graham Potter bahwa dukungan pemilik klub tak akan berarti apa-apa bila dia tak segera memenangkan pertandingan bersama dengan The Blues.

Todd Boehly dan jajarannya berada di bawah tekanan penggemar untuk memecat Graham Potter, yang hanya memenangkan sembilan dari 26 pertandingan yang dia pimpin sejak dipekerjakan di Stamford Bridge pada September tahun lalu. Potter sendiri sudah mempertahankan dukungan dewan Chelsea, bahkan membandingkan perjuangan awalnya dengan Mikel Arteta di Arsenal dan Jurgen Klopp di Liverpool.

Ada seruan supaya Arteta dipecat pada awal musim lalu usai The Gunners kalah dalam tiga pertandingan pembuka mereka di Premier League. Manajer yang berasal dari negara Spanyol tersebut mengatakan bahwa dia mencari dukungan dari pemilik klub waktu itu, tapi dia tahu bahwa hanya saja hasil yang dapat membalikkan keadaan.

Baca Juga: Luke Senang Bantu Man United Paceklik Trofi

“Dengan saya dewan sangat mendukung, tapi pada akhirnya anda sendiri harus memenangkan pertandingan sepak bola sebab anda tahu bahwa bila hasilnya tak berubah, itu tidak berkelanjutan,” ucap  Arteta seperti dikutip dari Evening Standard.

“Saya tahu saya harus menang melawan Norwich dan menang melawan Burnley, dan kemudian semuanya membantu dan lingkungan mulai menjadi jauh lebih baik, semua orang lebih percaya diri dan anda dapat untuk terus maju. Kami bergantung terhadapakan hasil, sayangnya.

“Saya sendiir kerap fokus terhadap bagaimana membalikkan keadaan, bagaimana membuat tim bermain lebih baik, menjadi lebih efisien, mendapatkan pemain kembali karena kami punya sebanyak 11 pemain keluar dari skuat pada periode itu sehingga kami memerlukan akan pemain kembali secepat mungkin.

“Sewaktu Anda memiliki hubungan dekat dengan manajer yang saya miliki di Spanyol, beberapa di Italia, beberapa di sini – tentu saja Anda menghubungi, terkadang mereka memberi Anda dukungan seperti yang kita semua lakukan ketika seseorang mengalami periode yang sulit. Mungkin tidak di telepon, namun setidaknya pesan dukungan yang bagus.”

Ten Hag Sindir Gaya Bermain Newcastle

Ten Hag Sindir Gaya Bermain Newcastle

Ten Hag Sindir Gaya Bermain Newcastle Kieran Trippier berjanji tim Newcastle Unitednya akan mengadopsi jauh lebih dari apa yang dikatakan Erik ten Hag sebagai taktik ‘menjengkelkan’ di final Piala Carabao, hari Minggu (26/02) kemarin. Dia menegaskan bahwa manajemen permainan merupakan suatu ciri khas tim yang sukses.

Newcastle sendiri akan bertemu United di Wembley guna memperebutkan trofi pertama yang tersedia musim ini, Ten Hag bertujuan untuk memenuhi salah satu janji utamanya yakni dalam membawa trofi kembali ke Old Trafford.

Sudah enam tahun semenjak The Reds membawa kembali trofi Liga Europa dari Stockholm, tapi The Magpies belum pernah mengangkat trofi sejak tahun 1955 dan akan melakukan apapun untuk mengakhiri kekeringan tersebut.

Untuk Ten Hag, itu kemungkinan akan mencakup beberapa elemen manajemen permainan, bahkan bos United mempertanyakan akan dari taktik ‘menjengkelkan’ Newcastle pada hari Jumat kemarin (24//02).

Baca Juga: Antony Tidak Sabar Hadapi Newcastle Pada Final Piala Liga

Dia berkata: “Misalnya, jadi bila Anda melihat dari FA, wasit ingin bermain dengan waktu yang efektif. Mereka punya yang terendah di liga dan mereka cukup sukses dengan itu. Jadi terserah kita untuk memperoleh kecepatan dalam pertandingan dan kami juga bergantung terhadap wasit juga.”

Permainan Newcastle dengan bola dalam permainan rata-rata cuma  51 menit dan 47 detik musim ini, kedua selepas Leeds, yang kerap menjadi korban manajemen permainan daripada penghasut namun Trippier menegaskan timnya cuma akan mengelola momentum seperti yang lainnya.

“Setiap orang berhak atas pendapatnya,” ucap Trippier terhadap Daily Mail.

“Namun saya sudah sering mengalaminya di Spanyol. Ini perihal mengetahui kapan harus memperlambat permainan.

“Bila lawan menguasai bola lebih banyak dan berada di atas, tentu saja Anda harus mematikan permainan. Anda tidak akan melakukan lemparan ke dalam dengan cepat dan berkata, ‘Lanjutkan’. Anda harus mengatur permainan.

“Anda harus punya mentalitas tersebut. Bila anda ingin menang, jika Anda ingin sukses, Anda harus tampil manis di setiap pertandingan.”

Real Madrid Awasi Kiprah Brahim Di AC Milan

Real Madrid Awasi Kiprah Brahim Di AC Milan

Real Madrid Awasi Kiprah Brahim Di AC Milan Usai menentukan kemenangan AC Milan atas Tottenham Hotspur, saat ini Brahim Diaz terlihatnya berpotensi untuk balik ke Real Madrid sebab klub pemiliknya tersebut terus untuk memantaunya.

Sang penyerang berusia 23 tahun tersebut mencetak satu-satunya gol yang tercipta pada menit ketujuh sewaktu Rossoneri menaklukkan Tottenham Hotspur di leg pertama sesi 16 besar Liga Champions.

Itu merupakan gol kelimanya dari sebanyak 26 penampilan di semua pertandingan untuk AC Milan pada musim ini, selagi dibarengi dengan dua assist.

Tepat sehari usai gol penentu kemenangan tersebut, beredar kabar di Italia bahwa Real Madrid terus memantau perkembangannya di Milan.

Baca Juga: Luis Milla Gigit Jari Persib Harus Bertekuk Lutut Di Depan PSM

Brahim Diaz bergabung dengan kubu Rossoneri pada musim panas tahun 2020 silam dengan status pinjaman. Kontrak pinjamannya berlanjut pada musim panas 2021, kali ini untuk durasi dua tahun dengan pilihan untuk dipermanenkan dengan seharga 22 juta euro.

Milan sendiri harus mengambil sebuah keputusan mengenai masa depan Diaz pada musim panas tahun ini. Tapi, sekalipun dipermanenkan, Madrid masih memiliki pilihan untuk melakukan buy-back seharga 27 juta euro.

Sebagaimana diulas oleh La Gazzetta dello Sport, beberapa gol Diaz tercipta di beberapa waktu penting. Selain gol kontra Tottenham, dia juga mencetak dwigol kontra Monza pada bulan Oktober dan sebuah gol dalam kemenangan 2-0 atas Juventus di bulan yang sama.

Dengan masa pinjamannya yang akan segera usai dalam hitungan bulan, Madrid menyadari bahwa sang pemain yang berasal dari Spanyol dapat kembali ke Santiago Bernabeu pada musim panas.

Luis Milla Gigit Jari Persib Harus Bertekuk Lutut Di Depan PSM

Luis Milla Gigit Jari Persib Harus Bertekuk Lutut Di Depan PSM

Luis Milla Gigit Jari Persib Harus Bertekuk Lutut Di Depan PSM Hasil minor diperoleh  Persib selepas ditaklukkan PSM Makassar dengan skor akhir 1-2. Duel dua tim yang melaju di jalur juara tersebut dikatakan Luis Milla sebenarnya berlangsung dengan cukup seimbang.

Permainan yang menarik diperlihatkan kedua kesebelasan selama 90 menit. Tentunya ini menghibur penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut. Namun untuk Bobotoh, tentu kekalahan merupakan suatu hasil yang menyesakan.

“Saya rasa ini pertandingan yang berjalan dengan bagus untuk penonton. Namun tentu saya tidak bahagia sebab kami tak dapat memberikan kemenangan terhadap warga Bandung,” ucap Luis Milla dalam jumpa pers selepas pertandingan.

Permainan tersebut menjadi milik Maung Bandung di menit pertama sampai turun minum. Satu gol pun dapat dihasilkan lewat cocoran Achmad Jufriyanto menerima umpan sepakan sudut Rezaldi Hehanussa yang dikirimkan dengan akurat.

Baca Juga: Napoli Wartakan Raspadori Mengalami Cedera

Tapi selepas jeda, tim lawan yang bermain jauh lebih baik. Dua gol balasan juga tercipta dari kaki Ramadhan Sananta dan Yance Sayuri. Walau pertandingan berjalan seimbang, namun tim yang jauh lebih banyak mencetak gol yang menang.

“Pertandingan di sesi pertama menjadi milik Persib dan pada sesi kedua bagi PSM, jadi perjalanan berlangsung berimbang tapi hasil akhirnya tim yang menang merupakan tim yang dapat mencetak gol lebih banyak,” terang dia.

Dikatakan Luis Milla, penting untuk pemain supaya dapat lebih tajam dan klinis sewaktu bertanding di pertandingan yang sengit. Selain itu anak didiknya diminta sanggup untuk memegang kendali permainan serta lebih tenang dalam mengontrol pertandingan.

“Saya tetap senang terhadap dukungan dari beberapa orang yang memberi dukungan. Tim juga sudah berjuang sampai menit akhir. Saya bahagia dengan permainan tim di sesi pertama namun ketika menghadapi tipe pertandingan seperti ini, kami harus lebih mematikan dan lebih menguasai,” ujarnya.

“Saya rasa ada 2-3 kesalahan sentuhan pada babak kedua yang membuat kami kehilangan bola. Kami harus membenahi ini, membehani cara penguasaan bola kami,” terang pria berpaspor Spanyol tersebut memungkasi.

Arsenal Ingin Meminjam Camavinga Dari Madrid

Arsenal Ingin Meminjam Camavinga Dari Madrid

Arsenal Ingin Meminjam Camavinga Dari Madrid Arsenal sudah melayangkan tawaran pinjaman untuk gelandang Real Madrid yakni Eduardo Camavinga, selepas menyelesaikan kesepakatan untuk mengontrak Leandro Trossard dari Brighton & Hove Albion.

Menyusul pertama yang lambat di jendela transfer bulan Januari, Arsenal tengah mengerjakan beberapa persetujuan dan menjadikan pemain Belgia Trossard sebagai rekrutan pertama mereka bulan ini.

The Gunners sendiri menghabiskan sekitar sebesar 27 juta pound sterling untuk membawa pemain sayap tersebut ke Emirates Stadium, selepas melewatkan kesepakatan untuk Mykhaylo Mudryk, yang minggu lalu menyelesaikan kepindahan senilai 88 juta pound sterling ke Chelsea.

Mikel Arteta sendiri pun ingin terus memperkuat skuatnya ketika ia ingin membawa Arsenal meraih gelar Premier League pertama mereka sejak tahun 2004. Meriam London mendekati persetujuan untuk bek Spezia, Jakub Kiwior, namun Arteta juga ingin mendatangkan gelandang baru untuk memberikan perlindungan dan persaingan untuk Thomas Partey dan Granit Xhaka.

Baca Juga: Ten Hag Tidak Menutup Kesempatan Hadirkan Pemain Baru Lagi

Dan menurut Evening Standard, tim London utara sudah menyatakan minatnya untuk membawa gelandang Real Madrid Eduardo Camavinga dengan status pinjaman selama sisa musim ini.

Los Blancos memboyong Camavinga dari Rennes pada tahun 2021 namun pemain Prancis tersebut kesulitan mendapatkan waktu bermain musim ini, cuma menjadi starter di lima pertandingan La Liga. Pemain yang berusia 20 tahun tersebut masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua dalam kekalahan Prancis dari Argentina di final Piala Dunia 2022 di Qatar.

Arsenal dan Real Madrid memiliki hubungan yang baik baru-baru ini selepas raksasa Spanyol meminjamkan Dani Ceballos dan Martin Odegaard pada periode yang berbeda, dengan nama terakhir pindah permanen ke Emirates Stadium dan sekarang menjadi kapten klub.

Kesepakatan untuk Camavinga akan menjadi solusi jangka pendek untuk The Gunners, yang kabarnya berniat untuk mendatangkan bintang West Ham United dan tim nasional Inggris Declan Rice di musim panas.

Agen Katakan Minat Aston Kepada Deulofeu

Agen Katakan Minat Aston Kepada Deulofeu

Agen Katakan Minat Aston Kepada Deulofeu Agen Gerard Deulofeu yakni Alberto Botines mengatakan terhadap awak media bila kliennya kini sedang diincar oleh Aston Villa.

Gerard Deulofeu sejak tahun 2021 bermain untuk klub kontestan Serie A yaitu Udinese.

Pemain yang berasal dari kota Spanyol tersebut diikat kontrak tiga musim oleh Zebrette dan di bulan Juni 2024, masa kerjanya di Dacia Stadium pun akan usai.

Sejauh ini tak ada tanda-tanda bahwa Udinese ingin memperpanjang masa kerja pemain yang berasal dari Spanyol tersebut.

Dan berkat keadaan tersebut, Aston Villa juga sekarang tertarik untuk meminang Deulofeu di bursa transfer bulan Januari kali ini.

Dalam sesi wawancara singkat dengan Il Messaggero, agen Alberto Botines membenarkan minat Villa terhadap kliennya.

Baca Juga: Lloris Umunkan Sah Berhenti Dari Timnas Prancis

Kendati demikian, Botines mengatakan kalau tim didikan Unai Emery belum melakukan pendekatan formal terhadapnya untuk membawa Deulofeu ke Villa Park.

“Benar ada ketertarikan dari Aston Villa. Tapi sejauh ini belum ada hal yang konkret dari mereka,” kata Botines.

Bila Villa berhasil membawa Deulofeu, maka ini akan menjadi pengalaman berikutnya untuk sang winger merumput di Premier League.

Pemain yang berusia 28 tahun tersebut dulu sudah sempat mencicipi kerasnya akan pertandingan Premier League, dengan memperkuat dua klub yang berbeda yakni Everton dan Watford.

Bersama kedua klub tersebut, jebolan akademi La Masia ini berhasil mencetak 20 gol plus 24 assists, dari 127 pertandingan EPL yang dimainkannya.

Apabila melansir situs pemain Transfermarkt, harga jual Deulofeu kini ada di angka 16 juta Euro, atau setara dengan Rp 265 miliar.

Regragui Tetap Bangga Terhadap Timnas Maroko Walau Gagal Ke Final

Regragui Tetap Bangga Terhadap Timnas Maroko Walau Gagal Ke Final

Regragui Tetap Bangga Terhadap Timnas Maroko Walau Gagal Ke Final Pelatih timnas Maroko yakni Walid Regragui mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan penampilan The Atlas Lions walau mereka gagal ke final Piala Dunia 2022. Regragui mengaku tetap bangga timnya dapat lolos sampai sesi semifinal.

Timnas Maroko menunjukkan penampilan yang sangat mengejutkan di Piala Dunia 2022. Walau pada awalnya tak diperhitungkan, tapi The Atlas Lions sanggup melenggang ke babak semifinal dengan menyingkirkan tim sekelas Spanyol dan Portugal pada fase gugur. Bahkan di babak penyisihan grup, mereka sukses untuk mengalahkan tim sekelas Belgia dan Kanada.

Namun akan tetapi kejutan mereka cuma sampai sesi semifinal. Pasalnya sata menantang timnas Prancis di Al Bayt Stadium, Kamis (15/12) kemarin WIB, Maroko dikalahkan oleh timnas Prancis dengan skor 2-0.

Walau gagal untuk melenggang ke babak final, tapi Walid Regragui namun memuji penampilan para pemainnya. Regragui mengaku sangat bangga dengan apa yang ditorehkan oleh pasukannya di Qatar 2022.

Baca Juga: Brozovic Terluka Usai Kroasia Diratakan Oleh Argentina

“Kami telah memberikan yang maksimal, itu yang paling penting. Kami mengalami beberapa cedera, kami kehilangan Nayef Aguerd saat pemanasan, Romain Saiss, Noussair Mazraoui selama pertandingan, namun tak ada alasan,” ujar Regragui.

“Kami membayar kesalahan sekecil apa pun. Kami tak memasuki permainan dengan cukup baik, kami memiliki terlalu banyak kesalahan di babak pertama, dan gol kedua membunuh kami, namun itu tak akan mengurangi semua yang kami lakukan sebelumnya.”

“Kami menyadari bahwa kami sudah mencapai prestasi yang luar biasa. Kami tahu bahwa media, media sosial dan di TV, kami melihat gambarnya, dan kami melihat bahwa semua orang bangga dengan kami dan negara kami.”

“Saya pikir seluruh dunia bangga dengan tim Maroko ini sebab kami menunjukkan keinginan yang besar. Kami bekerja keras, dan kami memainkan sepakbola yang jujur dan pantang menyerah,” pungkasnya.

Jepang Sukses Comeback Atas Si Jerman

Jepang Sukses Comeback Atas Si Jerman Keberhasilan Jepang mencatatkan comeback gemilang atas Jerman terhadap pertandingan pertama grup E Piala Dunia 2022 Qatar menjadi suatu motivasi tambahan bagi gelandang Arema FC yang berasal dari Jepang, Renshi Yamaguchi untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar.

Maya Yoshida serta beberapa teman memang tampil cukup memukau pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Internasional Khalifa tersebut. Pernah tertinggal lewat eksekusi penalti Ilkay Gundogan di sesi pertama, tim Samurai Biru sukses bangkit di babak kedua lewat gol yang dicetak Ritsu Doan dan Takuma Asano untuk memastikan kemenangan dengan skor 2-1.

Baca Juga: Townsend Katakan Granit Xhaka Peroleh Kritik Yang Tak Adil

Tiga angka yang sukses diraih pada pertandingan pertama tersebut membuat Jepang saat ini menduduki peringkat dua klasemen sementra grup E Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka kalah selisih angka dari Spanyol yang dipertandingan pertama sanggup memetik kemenangan telak 7-0 atas Kosta Rika.

Sebagai salah satu pemain yang berasal Jepang yang saat ini berkarir di Indonesia, Renshi Yamaguchi mengatakan bahwa kemenangan negaranya atas tim kuat Jerman merupakan hal yang luar biasa.

“Tentu saja saya senang dengan kemenangan Jepang atas Jerman. Ini menjadi kejutan,” ucapnya.

Gavi Menjadi Pencetak Gol Termuda Selepas Pele

Gavi Menjadi Pencetak Gol Termuda Selepas Pele Gelandang Spanyol yakni Gavi menjadi pencetak gol termuda ketiga di sepanjang sejarah piala dunia serta paling muda usai legenda Brasil yakni Pele pada tahun 1958, setelah ia mencetak gol ke-74 di kemenangan negaranya 7-0 atas Kosta Rika pada Rabu (23/11) kemarin malam WIB.

Ketika Gavi bermain di pertandingan melawan Kosta Rika, pemain muda Barcelona tersebut juga menjadi pemain termuda berusia 18 tahun, 110 hari yang pernah tampil guna membela Spanyol di turnamen besar internasional Piala Dunia atau Piala Eropa.

Baca Juga: Enrique Memuji Gavi Selepas Ciptakan Rekor Baru

“Saya tak pernah bermimpi dapat berada di sini di usia ini, saya amat senang dapat berada di sini, ini baru satu langkah, saya harus meneruskannya,”ujar sang pemain.

La Roja sendiri memimpin 4-0 saat Alejandro Balde berlari menembus posisi pertahanan Kosta Rika dan setelah penjaga gawang Keylor Navas melakukan clearance, Alvaro Morata memberikan umpan terhadap Gavi dan ia menyarangkan golnya melalui kaki kanannya dan ini dianggap salah satu penampilan skil yang jauh luar biasa sampai sejauh ini di Piala Dunia 2022. Kontribusinya membuatnya dianugerahi gelar pemain terbaik di pertandingan tersebut.

Enrique Memuji Gavi Selepas Ciptakan Rekor Baru

Enrique Memuji Gavi Selepas Ciptakan Rekor Baru Pelatih Timnas Spanyol yakni Luis Enrique mengatakan cukup kagum dengan penampilan Gavi yang menciptakan rekor baru. Itu juga merupakan hari yang penting untuk Gavi.

Pemain yang masi berusia 18 tahun tersebut menjadi pemain Spanyol termuda yang pernah bermain di Piala Dunia, cuma dalam usia 18 tahun 110 hari dengan tendangan volinya yang dapat dikatakan luar biasa, Gavi juga menjadi pencetak gol Spanyol termuda serta pencetak gol termuda ketiga dalam sejarah Piala Dunia.

Pemain terakhir yang mengungguli akan rasa hormat tersebut tak lain ialah Pele. Beberapa rekor tersebut diimbangi dengan penampilan yang hebat dan beberapa statistik yang luar biasa.

Baca Juga: Timnas Jerman Kembali Berulah, Tetap Mendukung LGBT Di Piala Dunia 2022

Ketika Spanyol mendominasi penguasaan bola, mencatat sebesar 82% penguasaan bola, Gavi berperan cukup penting dalam dominasi mereka dengan dan tanpa bola. Gavi menjadi pencetak gol Piala Dunia termuda Spanyol dalam prosesnya dan Luis Enrique ditanya seberapa bagus dia dapat menjadi selepas pertandingan.

“Saya tak tahu, saya harap dia akan pergi dan bermain jauh lebih baik setiap saat dan mencoba untuk menjadi agresif dengan dan tanpa bola,” ucapnya.