Thiago Pernah Membujuk Willian Balik Ke Chelsea

Thiago Pernah Membujuk Willian Balik Ke Chelsea

Thiago Pernah Membujuk Willian Balik Ke Chelsea Thiago Silva mengatakan bahwa dia berupaya untuk membawa Willian kembali ke Chelsea menjelang akhir masa kerjanya yang dapat dikatakan cukup mengecewakan di Arsenal.

Willian sendiri telah menghabiskan tujuh musim di Stamford Bridge, membuat lebih dari sebanyak 300 penampilan untuk The Blues sebelum pindah ke London utara pada tahun 2020. Dia memenangkan dua titel Premier League, Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga selama waktunya di London barat namun berjuang untuk memberi pengaruh di Arsenal.

Pemain yang berusia 34 tahun tersebut berada di Emirates Stadium hanya selama 12 bulan dan setuju untuk mengakhiri kontrak tiga tahun yang diteken untuk memaksa pindah ke klub masa kecilnya, Corinthians.

Menyusul tugas singkat lainnya di Brasil, dia sekarang kembali ke Premier League dan bermain bagi Fulham, dan mencetak gol dalam kemenangan mereka melawan Chelsea bulan kemarin.

Baca Juga: Nunez Mengakui Kesusahan Beradaptasi Di Liverpool

“Willian spesial,” ucap Thiago Silva terhadap ESPN Brasil. “Saya memiliki kasih sayang khusus bagi anak tersebut, sebagai pemain dan di luar lapangan sebagai pribadi. Sebelum dia pergi ke Corinthians, saya mencoba membawanya kembali ke Chelsea, namun sayangnya beberapa tak berkembang, itu tak berhasil.

“Saya tahu dia merupakan pemain yang sangat penting. Di pertandingan pertama kami, dia mencetak gol melawan kami, dia tampil penting bersama Fulham. Mudah-mudahan pada hari Jumat dia akan jauh lebih tenang.”

Pemain yang berasal dari Brasil tersebut sudah mencetak dua gol dan membuat dua assist dalam sebanyak 14 penampilan Premier League musim ini, membantu Fulham naik ke posisi ketujuh di klasemen. Pada hari Sabtu (4/2)  pukul 03.00 WIB, tim didikan Marco Silva mengunjungi tim Graham Potter yang berada di urutan ke-10 di Premier League.

Dyche Berminat Dengan Pekerjaan Di Everton

Dyche Berminat Dengan Pekerjaan Di Everton

Dyche Berminat Dengan Pekerjaan Di Everton Sean Dyche dilaporkan tertarik untuk menjadi bos baru Everton bila mereka memutuskan untuk berpisah dengan manajer Frank Lampard dalam kurun waktu dekat.

Frank Lampard baru ditunjuk sebagai bos The Toffees pada bulan Januari tahun kemarin namun mendapati dirinya berada di bawah tekanan besar. Kekalahan 4-1 atas Brighton & Hove Albion pada pertengahan minggu disambut dengan paduan suara ejekan dari para penggemar yang tidak puas.

Tim Merseyside sekali lagi berada dalam bahaya degradasi dan bila Lampard tak dapat segera membalikkan keadaan, dia berisiko dipecat.

Dan menurut The Sun, Sean Dyche sendiri tertarik terhadap pekerjaan di Goodison Park jika segera tersedia. Dia telah menolak tawaran dari Championship musim ini sebab dia menunggu untuk kembali ke Premier League dalam pekerjaan berikutnya.

Dyche mungkin juga bukan pilihan mewah untuk Everton, namun dia kelihatannya punya apa yang dicari The Toffees. Pria yang berusia 51 tahun tersebut membimbing Burnley ke Premier League tak cuma sekali tetapi dua kali, memungkinkan mereka menjadi tim kuda hitam di liga.

Baca Juga: Klopp Katakan Virgil Cuti Sampai Lebih Dari Sebulan

Dyche bahkan membawa Burnley ke kualifikasi Liga Europa pada tahun 2018 lalu. Sayangnya, kurangnya investasi membuat The Clarets meluncur ke Championship dan Dyche dipecat sebelum akhir musim kemarin.

Itu seharusnya tak mengurangi akan kinerja Dyche di kursi panas Turf Moor dan dia benar-benar pantas memperoleh peluang di Premier League. Tim Dyche dikenal solid dan tegas dan Everton mungkin memerlukan pengaruh semacam itu saat ini.

Tambahkan bahwa Dyche memiliki sejarah mempertahankan Burnley di Premier League dan The Toffees mungkin merasa bahwa mereka dapat bertahan di bawahnya, namun jelas itu akan bergantung pada masa depan Lampard di Goodison Park.

Leeds United Rupanya Hampir Saja Dapat Cody Gakpo Dari PSV Eindhoven

Leeds United Rupanya Hampir Saja Dapat Cody Gakpo Dari PSV Eindhoven Manajer Leeds United yakni Jesse Marsch merasa sedih perihal seberapa dekat kesempatan mereka untuk memperoleh Cody Gakpo dari PSV Eindhoven di musim panas.

90min mengatakan bahwa usai kesepakatan di bulan Agustus gagal terjadi, Erik ten Hag mendesak Man United untuk menindaklanjuti ketertarikan mereka terhadap Gakpo ketika jendela pemindahan Januari tersebut dibuka.

Tim elit Eropa mengawasi bintang Belanda, yang banyak dihubungkan dengan kepindahan ke Southampton dan Leeds pada awal tahun ini.

Namun dalam sesi sebuah wawancara, Marsch sendiri mengatakan bahwa harapan Leeds United untuk mendatangkan bintang PSV Eindhoven mungkin telah usai, dan dia berbicara tentang bagaimana mereka juga hampir memperoleh persetujuan untuk penyerang tersebut.

Baca Juga: Liverpool Wajib Keluarkan Banyak Uang Untuk Fernandez

“Sulit untuk kami di Leeds sebab saya pikir Gakpo sudah keluar dari kisaran harga kami,” kata pelatih asal Amerika Serikat, Marsch berbicara jelang pertempuran Piala Dunia antara USMNT dengan Belanda.

“Maksud saya, kami sangat dekat untuk mengamankan pemindahan untuknya di musim panas, itu sangat dekat, dan sekarang jelas sangat mengecewakan.

“Direktur olahraga kami di Belanda bertemu dengan keluarganya, mereka sudah menyetujui persyaratan, dalam segala hal, dan sedang berbicara dengan PSV. Maksud saya, kami 99,9 persen telah setuju.”

Bintang PSV Eindhoven sudah menjadi salah satu bintang Piala Dunia tahun 2022 musim dingin ini, mencetak gol di tiga pertandingan Belanda pada fase grup.

Di level tim, dia menyumbang sembilan gol dan 12 assist dalam 14 pertandingan untuk PSV di Eredivisie musim ini, dia juga memainkan peran kunci dalam kemenangan Liga Europa melawan Arsenal.

Mantan Kapten MU Bandingkan Alejandro Garnacho dengan Cristiano Ronaldo Waktu Muda

Mantan Kapten MU Bandingkan Alejandro Garnacho dengan Cristiano Ronaldo Waktu Muda – Mantan Kapten Man United Gary Neville membandingkan wonderkid sensasional The Red Devils yakni Alejandro Garnacho dengan Ronaldo semasa masi muda. Neville sendiri menilai bahwa Garnacho memiliki aura bintang walau masi sangat muda, sama seperti halnya Ronaldo muda dulu.

Garnacho pun kembali jadi buah bibir selepas jadi pahlawan kemenangan 2-1 Manchester United di kandang Fulham pada pertandingan minggu terakhir Liga Inggris 2022/2023 sebelum jeda Piala Dunia 2022.

Winger Argentina yang berusia 18 tahun tersebut mencetak gol kemenangan The Red Devils di injury time sesi kedua yang membuat tim tamu berhasil  membawa pulang poin penuh dari lawatan ke London, Senin (14/11/2022) kemarin WIB.

Ini merupakan gol pertama Garnacho di Liga Inggris. Dalam musim pertamanya bersama tim senior, jebolan akademi Manchester United tersebut baru-baru ini juga sudah mencetak gol di kancah Liga Europa, serta membuat sepasang assist di pentas Piala Liga Inggris.

Tidak heran bila Garnacho saat ini jadi salah satu andalan utama pelatih Man United, Erik ten Hag di sisi sayap, mendahului nama-nama macam Jadon Sancho, Anthony Elanga, sampai Facu Pellistri.

Baca Juga: Ronaldo Katakan Dirinya Jauh Lebih Baik Dari Wayne Rooney

Neville juga tidak ragu untuk membandingkan Garnacho dengan Ronaldo, penyerang veteran Man  United yang pernah jadi rekan setimnya pada periode 2003-2009, ketika sang megabintang masih di awal karier sepakbolanya.

“Saya kira anak muda ini spesial. Garnacho punya sesuatu yang spesial di dalam dirinya. Anda dapat melihat aura bintangnya di usia yang masih sangat muda, seperti halnya Ronaldo dulu,” ujar  Neville.

“Garnacho sendiri juga winger, seperti halnya Ronaldo di paruh pertama kariernya. Garnacho dan Ronaldo muda, keduanya memiliki kecepatan super, tricky, sangat skillful,” sambung mantan bek kanan Manchester United dan Timnas Inggris yang saat ini aktif sebagai pandit sepak bola tersebut.

“Sedikit perbedaan, Garnacho mungkin lebih berbahaya sebab dia lebih direct. Dia merupakan mimpi buruk untuk para bek sayap. Anda tak ingin menghadapi pemain seperti ini, yang setiap wkatu selalu datang ke Anda. Ya, mungkin Garnacho lebih berbahaya dibanding Ronaldo muda dulu.”

“Apa pun itu, dia memiliki potensi yang luar biasa. Mari kita berharap dia dapat terus konsisten dengan permainan hebatnya saat ini,” tandas Neville.

Xavi Tidak Ingin Sepelekan Ronaldo

Xavi Tidak Ingin Sepelekan Ronaldo Pelatih Barcelona yakni Xavi Hernandez, tidak ingin menyepelekan si Cristiano Ronaldo sewaktu melawan Man United di Liga Europa.

Barcelona sendiri mendapatkan lawan sepadan dalam drawing play-off Liga Europa 2022-2023.

Drawing play-off Liga Europa 2022-2023 telah selesai dilaksanakan pada Senin (7/11/2022) malam lalu WIB di Nyon, Swiss.

Hasilnya, Barcelona akhirnya dipertemukan dengan tim raksasa asal Liga Inggris yakni Manchester United.

Blaugrana serta The Red Devils saling bertemu lantaran posisi kedua tim yang berseberangan di jalur undian.

Barcelona pun turun kasta ke Liga Europa selepas cuma  finis di peringkat tiga fase grup Liga Champions 2022-2023.

Di sisi lain, Man United hanya dapat menempati posisi runner-up di fase grup Liga Europa musim ini.

Akibatnya, Man United juga gagal berhasil otomatis ke babak 16 besar Liga Europa.

Man United terpaksa melewati jalur play-off guna melanjutkan langkah mereka ke babak selanjutnya.

Seakan jodoh, Barcelona serta Man United akhirnya dipertemukan lebih cepat di play-off Liga Europa.

Partai akbar Barcelona vs Man United akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2023 untuk leg pertama di Stadion Camp Nou.

Ada juga bentrokan kedua akan terjadi satu minggu selepasnya di Stadion Old Trafford.

Xavi Hernandez merasa terkejut tim didiknya dipertemukan dengan tim kuat seperti Man United.

Menurut Xavi, tim didikan Erik ten Hag ialah tim yang paling sulit dihadapi di Liga Europa.

Walau demikian, juru taktik yang berusia 42 tahun tersebut antusias menantikan pertemuan antara Barcelona vs Man United.

“Man United merupakan lawan yang paling susah, namun kami menantikannya,” ucap Xavi.

“Mereka merupakan tim bersejarah, mereka sudha berkembang pesat dengan kedatangan Ten Hag.”

Baca Juga: Ini Alasan Utama Kenapa FSG Akan Jual Liverpool

“Man United juga memiliki beberapa pemain yang dapat dikatakan cukup luar biasa.”

“Undian tersebut merupakan hasil terburuk yang dapat kami peroleh. Sekali lagi, kami tak beruntung,” ucap Xavi menambahkan.

Menghadapi Man United, Xavi tentu akan menyiapkan suatu strategi khusus untuk meredam pergerakan Cristiano Ronaldo.

Masalahnya, Cristiano Ronaldo merupakan  pemain yang telah amat familiar dengan Barcelona.

Barcelona merupakan tim kedua yang kerap dihadapi Ronaldo usai Atletico Madrid di sepanjang karier sang striker.

CR7 sudah bertanding melawan Barcelona sebanyak 34 kali di lintas kompetisi.

Rinciannya ialah 30 pertandingan bersama Real Madrid, 3 pertandingan bareng Man United, dan sekali ketika memperkuat Juventus.

Dari 34 pertemuan tersebut, Ronaldo berhasil menyarangkan 20 gol ke gawang klub asal Catalunya tersebut.

Tapi, ketajaman megabintang yang berusia 37 tahun tersebut sekarang seolah pudar bersama Man United.

Ronaldo sendiri tercatat baru mengoleksi sebanyak 3 gol dari 16 penampilan di lintas kompetisi pada musim ini.

Walau demikian, Xavi tak ingin meremehkan sosok pemilik 5 gelar Ballon d’Or tersebut.

“Penampilan Ronaldo menurun? untuk saya dia merupakan sosok pemain yang hebat,” ucap Xavi.

“Dia merupakan pemain yang sudah menandai era sepak bola dunia serta masih dapat membuat perbedaan,” ucap Xavi lagi.

Barcelona Lawan Man United di Playoff Liga Europa, Begini Reaksi Xavi

Barcelona Lawan Man United di Playoff Liga Europa, Begini Reaksi Xavi Hasil dari undian sesi playoff Liga Europa salah satunya mempertemukan Barcelona dengan Man United. Mengetahui akan hal tersebut pelatih Barcelona yakni Xavi mengusap dahi.

Diakui oleh Xavi, Barcelona sudah diberikan lawan yang paling sulit untuk dapat mendapatkan tempat di babak 16 besar Liga Europa. Barcelona sendiri harus terlempar ke Liga Europa usai finis di peringkat ketiga grup selepas Bayern Munchen dan Inter Milan Liga Champions.

Xavi mengatakan bahwa timnya kembali tak beruntung usai harus bertemu dengan MU. “Ini merupakan lawan yang sangat susah sekali lagi. Namun kami akan menantikannya,” ucap Xavi.

“Mereka merupakan tim yang bersejarah, mereka sudah berkembang pesat bersama Ten Hag, mereka mempunyai pemain hebat. Ini merupakan undian terburuk yang dapat kami peroleh. Sekali lagi kami tidak beruntung,” lanjutnya.

Baca Juga: Man City Jadi Juara Grup, Dortmund Juga Lolos

Pertandingan tersebut akan mempertemukan Frenkie de Jong melawan tim yang mengejarnya selama tiga bulan musim panas kemarin.

Setan Merah sendiri terakhir kali menghadapi Barcelona pada tahun 2019 di sesi 16 besar Liga Champions, sewaktu Blaugrana menang agregat 4-0.

Barcelona mengalahkan MU di dua final pada 2009 dan 2011. Tapi MU sempat menyingkirkan Barcelona dalam perjalanan menuju kejayaan Liga Champions pada tahun 2008.

Man City Jadi Juara Grup, Dortmund Juga Lolos

Man City Jadi Juara Grup, Dortmund Juga Lolos Pada Kamis silam Manchester City memantapkan akan posisinya pada puncak klasemen Grup G usai menundukkan Sevilla dengan skor akhir 3-1 pada pertandingan terakhir grup Liga Champions di Etihad.

Man City yang tak diperkuat oleh striker andalannya yakni si Erling Haaland pernah tertinggal terlebih dahulu.

Keunggulan Sevilla dibuka melalui gol Rafa Mir meneruskan assist Isco pada menit ke-31. Tapi, sang tuan rumah kemudian pun bangkit di sesi kedua.

Gol penyeimbang dicetak Rico Lewis pada menit ke-52 meneruskan assist Alvarez. Usai itu Man City berbalik unggul selepas Alvarez mencetak gol memanfaatkan umpan dari Kevin De Bruyne. Alvarez sendiri kembali berperan dalam terciptanya gol ketiga City yang dicetak Mahrez pada menit ke-83.

Baca Juga: Daftar 16 Tim Lolos Tahap Gugur Liga Champions

Skor akhir 3-1 bagi kemenangan Man City bertahan sampai pertandingan berakhir.

Di pertandingan Grup G lainnya, Borussia Dortmund ditahan seri FC Copenhagen 1-1.

Dortmund pernah unggul terlebih dahulu melalui gol Thorgan Hazard sewaktu pertandingan telah berjalan 23 menit. Tapi Copenhagen sanggup menyamakan skor melalui gol Hakon Amar Haraldsson di menit 41.

Skor imbang 1-1 bertahan sampai pertandingan selesai.

Dengan hasil tersebut, Man City mengakhiri babak penyisihan sebagai juara Grup G dengan poin 14. Sementara itu, Sevilla finis sebagai peringkat tiga dan akan bermain di Liga Europa.

Daftar 16 Tim Lolos Tahap Gugur Liga Champions

Daftar 16 Tim Lolos Tahap Gugur Liga Champions Sesi grup Liga Champions sudah berakhir. Hasilnya didapat 16 tim yang lolos ke fase gugur Liga Champions musim 2022/2023. Inggris dan Jerman menjadi yang terbanyak dengan meloloskan masing-masing empat tim ke fase gugur.

Ada beberapa kejutan diantaranya tak lolosnya sejumlah tim besar yang harus rela turun ke Liga Europa. Barcelona, Juventus serta Sevilla mereka harus turun ke Liga Europa sebab finis peringkat ke-3 di grup mereka dan itu juga harus melalui babak knockout play-off.

Sementara itu beberapa seperti Real Madrid serta Manchester City masih menjadi favorit juara Liga Champions. Dua tim ini bisa mendapatkan tiket ke 16 besar usai memainkan empat pertandingan.

Baca Juga: Man City Ratakan Sevilla, Guardiola Puji Rico Lewis

Daftar Tim lolos babak 16 besar Liga Champions 2022/23

Grup A:  Napoli, Liverpool
​​Grup B:  Porto, Club Brugge
Grup C:  Bayern Munchen, Inter Milan
Grup D:  Tottenham Hotspur, Eintracht Frankfurt
Grup E:  Chelsea, AC Milan
Grup F:  Real Madrid, RB Leipzig
Grup G:  Manchester City, Borussia Dortmund
Grup H:  Benfica, Paris Saint-Germain

Delapan Tim yang turun ke Liga Europa

Grup A:  Ajax Amsterdam
Grup B:  Bayer Leverkusen
Grup C:  Barcelona
Grup D:  Sporting CP
Grup E:  RB Salzburg
Grup F:  Shakhtar Donetsk
Grup G:  Sevilla
Grup H: J uventus.

Newcastle United serta Kans Melakukan Kembali Keajaiban Leicester City di Liga Inggris

Newcastle United serta Kans Melakukan Kembali Keajaiban Leicester City di Liga Inggris Newcastle United sendiri memang belum terlihat belanja jor-joran pasca diakuisisi Public Investment Fund (PIF), konsorsium milik Pangeran Arab Saudi yakni Mohammed bin Salman.

Walau begitu, tanda-tanda peningkatan penampilan telah ditunjukkan oleh tim berjuluk The Magpies tersebut. Salah satu faktornya dinilai ialah penunjukkan Eddie Howe.

Pelatih yang kini berusia 44 tahun tersebut dinilai sanggup untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di Newcastle lewat campuran strategi yang rapi ditambah dengan beberapa pembelian yang pas.

Beberapa nama pemain yang dinilai menilai penampilan Newcastle ialah Bruno Guimaraes, Kieran Trippier hingga Sven Botman.

Dengan anggaran yang melimpah ditambah pelatih potensial yang sudah cukup mengenal akan lapisan Liga Inggris, Newcastle United sendiri menjelma menjadi tim penganggu para raksasa di musim 2022-2023.

Terbaru, mereka untuk sementara menduduki peringkat empat klasemen dengan koleksi sebanyak 24 poin dari 13 pertandingan, terkait akan tujuh poin dari Arsenal di puncak klasemen.

Berbeda dengan beberapa tim besar yang memiliki jadwal padat sebab harus tampil di kompetisi Eropa baik Liga Champions maupun Liga Europa, Newcastle memiliki  keuntungan untuk terus tampil maksimal di Liga Inggris.

Baca Juga: Tanpa Sosok Bruno Fernandes Lawan Aston Villa, Erik ten Hag Tidak Panik

Hal tersebut menjadi lirikan pelatih Manchester City yakni si Pep Guardiola. Menurutnya, Newcastle dapat jadi penantang yang cukup serius gelar juara Liga Inggris musim ini.

“Newcastle sendiri punya manajer yang bagus dan serta para pemain kelas atas. Saya membayangkan mereka akan ada di sana untuk waktu yang cukup lama,” ucap Pep Guardiola beberapa waktu lalu.

“Mereka juga tak main di kompetisi Eropa, itu menjadi keuntungan besar sebab mereka akan lebih bugar di bulan-bulan akhir pertandingan,” jelas Pep.

Bukan tidak mungkin jika sanggup terus mempertahankan laju apiknya di mana sejauh ini mereka baru kalah sekali dalam 13 pertandingan, Newcastle akan mengulangi kisah ajaib yang dilakukan Leicester City pada musim 2015-2016.

Bedanya, Leicester City ketika itu keluar sebagai juara Liga Inggris dengan tim seadanya. Saat ini, Newcastle dengan dana yang melimpah, mungkin bisa saja mengulangi pencapaian The Foxes untuk mengacak-acak dominasi tim raksasa di Premier League.

Tanpa Sosok Bruno Fernandes Lawan Aston Villa, Erik ten Hag Tidak Panik

Tanpa Sosok Bruno Fernandes Lawan Aston Villa, Erik ten Hag Tidak Panik Pelatih Man United yakni Erik ten Hag mengatakan timnya akan beradaptasi tanpa gelandang andalan Bruno Fernandes ketika kontra Aston Villa pada minggu ke-15 Liga Inggris di Stadion Villa Park, Birmingham, Minggu (6/11/2022).

Bruno Fernandes sendiri harus absen pada pertandingan tersebut sebab sudah mencatatkan lima kartu kuning sepanjang kompetisi dan hal tersebut tidak membuat panik si Ten Hag.

Pemain yang berasal dari Portugal tersebut telah tercatat tampil sebanyak 12 pertandingan di Liga Inggris bersama The Red Devils serta menyumbangkan dua gol dan satu assist dari total 1.080 menit bermain.

Baca Juga: Wolves Semakin Terpuruk di Zona Merah, Ruben Neves Komentari Garis Pertahanan

“Kami tahu bahwa kami harus menggantikan Bruno, itu telah jelas. Kami harus melihat bagaimana kami menggantikannya, dan kami sudah memikirkan perihal itu, dan itu amat singkat usai pertandingan tersebut melawan Real Sociedad. Saya punya satu malam untuk memikirkan itu,” ucap Ten Hag.

Perihal pengganti Bruno, pelatih yang berasal dari Belanda tersebut punya beberapa pilihan seperti gelandang Donny van de Beek yang telah kembali sembuh setelah sebelumnya pernah mengalami gangguan kebugaran.

Pada pertandingan menghadapi Real Sociedad di pertandingan terakhir fase grup Liga Europa, Van de Beek bermain sejak menit pertama di garis tengah Manchester United bersama Bruno Fernandes serta Casemiro.

Selain Van de Beek, Ten Hag juga dapat memainkan gelandang Denmark Christian Eriksen atau Marcus Rashford di tempat yang ditinggalkan Bruno di pertandingan kontra Aston Villa nanti.