Napoli Wartakan Raspadori Mengalami Cedera

Napoli Wartakan Raspadori Mengalami Cedera

Napoli Wartakan Raspadori Mengalami Cedera Napoli sendiri mengatakan bahwa striker mereka yakni Giacomo Raspadori, mengalami cedera otot dan akan melaksanakan pemeriksaan medis dalam beberapa hari lagi ke depan.

Dalam pengumuman resminya, Partenopei tersebut kembali menjelaskan bahwa sang striker tim nasional Italia mengalami cedera otot dalam sesi latihan Selasa kemarin (14/2) pagi waktu setempat di Castel Volturno.

“Tim Napoli menyelesaikan sesi latihan Selasa pagi menjelang pertandingan kontra Sassuolo pada hari Jumat, yang akan dimainkan pukul 20.45 CET (02.45 WIB) dari Mapei Stadium pada minggu ke-23 Serie A,” demikian pernyataan resmi dari sang pemuncak klasemen sementara Serie A.

Baca Juga:Arsenal Kembali Berminat Dengan Martinez Dari Inter Milan

“Sesi berjalan dengan pemanasan dan latihan penguasaan bola. Ini diikuti oleh latih tanding di lapangan kecil, sebelum diakhiri dengan latihan taktikal. Giacomo Raspadori mengakhiri sesi lebih cepat usai ia mengalami cedera otot. Dia akan melaksanakan pemeriksaan dalam hitungan hari.”

Dengan keadaan ini, Raspadori mungkin akan cuti ketika skuat didikan Luciano Spalletti menghadapi mantan timnya, Sassuolo. Tapi jika cederanya tidak buruk, bila dia berpotensi tampil di pertandingan kontra Eintracht Frankfurt pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions tengah minggu depan.

Sang penyerang yang berusia 22 tahun baru bergabung dengan Napoli pada musim panas tahun 2022 lalu dengan status pinjaman disertai dengan kewajiban untuk dipermanenkan.

Pada musim perdananya, dia sendiri telah tampil sebanyak 23 kali di semua pertandingan untuk Partenopei dengan mengoleksi lima gol dan dua assist.

Pergi Tinggalkan Lazio, Duo Milan Bersiap Tampung Maurizio

Pergi Tinggalkan Lazio, Duo Milan Bersiap Tampung Maurizio

Pergi Tinggalkan Lazio, Duo Milan Bersiap Tampung Maurizio Maurizio Sarri diwartakan kemungkinan akan pergi meninggalkan Lazio pada akhir musim ini dan baik Inter dan A.C. Milan tengah mengincar servisnya. Pelatih yang berasal dari negara Italia tersebut sebelumnya pernah melatih Napoli dan Juventus di Serie A.

Pelatih yang berusia 64 tahun dan berasal dari Italia, Maurizio Sarri tengah menjalani tahun keduanya melatih Lazio dan timnya sudah menunjukkan banyak pertanda positif, walau masih kesulitan dalam menjaga konsistensi dan penurunan fokus.

Biancocelesti ingin terut terbawa dalam perburuan empat besar dan juga menorehkan penampilan kuat di Liga Konfrensi Eropa, dan ingin meniru kinerja lawan sekota, Roma di pertandingan tersebut tahun lalu. Seperti dilansir Il Messaggero mengatakan bahwa ketegangan antara direktur olah raga, Igli Tare dan Sarri dapat mengakibatkan pelatih yang berasal dari negara Italia tersebut meninggalkan The Aquile di akhir musim ini, Baik Inter dan Milan sama-sama memantau keadaannya dan berminat menampungnya bila ia meninggalkan ibukota Italia.

Baca Juga: Semakin Yakin, Josh Senang Disangkutkan Dengan Inter

Walau Nerazzuri terlihat bagus dilatih Simone Inzaghi akan tetapi tim kini akan kembali melewatkan Scudetto selama dua musim beruntun, sebuah hasil yang mengecewakan untuk manajemen klub.

Sedangkan untuk Rossoneri, penurunan kinerja tim sudah membuat masa depan Stefano Pioli dipertanyakan dan gagal finis di empat besar akan membuat mereka membuat perubahan di musim panas mendatang.

Sementara itu The Aquile baru saja menelan kekalahan dengan skor akhir 2-0 di pertandingan lanjutan Serie A yang membuat mereka terlempar dari empat besar dan kini menghuni peringkat keenam klasemen.

Semakin Yakin, Josh Senang Disangkutkan Dengan Inter

Semakin Yakin, Josh Senang Disangkutkan Dengan Inter

Semakin Yakin, Josh Senang Disangkutkan Dengan Inter Bek sayap Hellas Verona yakni Josh Doig, merasa bahagia sebab diminati oleh cukup banyak klub besar, termasuk juga si Inter Milan, Napoli, dan Lazio. Doig siap untuk berganti klub.

Berbicara dengan media berbasis Inggris, The Times, pemain yang berasal dari negara Skotlandia yang berusia 20 tahun tersebut juga bicara perihal perasaannya bermain di San Siro selepas bergabung dengan Giallorossi, dan minat beberapa klub besar di Serie A.

Menurutnya, minat dari beberapa klub tersebut sanggup untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, sekaligus memotivasinya agar bekerja jauh lebih keras lagi.

“Selalu menyenangkan terkait dengan klub besar ini. Tentu saja itu tak baik untuk saya dan kepercayaan diri. Saya telah mengalami spekulasi beberapa kali dalam karier, dan sampai saat ini masih berada di Verona,” ucap Doig.

Baca Juga: Persija Jakarta Balik Merebut Posisi Puncak Klasemen

“Saya telah bermain di Celtic Park dan Ibrox, dengan tribun terpasang di lapangan, penggemar berada tepat di atas Anda,”

“Di San Siro mereka sedikit jauh, namun ketika gol dicetak seperti yang lain minggu ini Lautaro Martinez dalam kemenangan Inter melawan Verona di San Siro anda mendengar suara yang tak pernah anda dengar sebelumnya, itu gila,”

“Bahkan cuma bermain di San Siro, stadion dengan begitu banyak sejarah, lapangan yang telah dimainkan oleh beberapa pemain terbaik di dunia, Itu ajaib, luar biasa.”

Josh Doig tiba di Serie A musim panas ini, dan bergabung bersama Hella Verona dari Hibernian di Scottish Premiership. Tapi tak perlu waktu lama untuk pemain yang berusia 20 tahun untuk menarik perhatian banyak pemain besar di liga.

Milan Ketuk Palu, Milan Skriniar Tak akan Dijual

Milan Ketuk Palu, Milan Skriniar Tak akan Dijual Kabar angin perihal kepergian Milan Skriniar akhirnya dibantah langsung oleh presiden Inter Milan yakni Steven Zhang. Ia memastikan pemainnya tersebut tak akan dijual.

Skriniar memang pernah jadi komoditi panas di musim panas 2022 silam. Paris Saint-Germain dan Chelsea dilaporkan jadi dua tim terdepan yang berupaya membawanya.

Walau begitu, baru PSG yang melayangkan tawaran sah  ke Inter. Nerazzuri menolak tawaran tersebut sebab dianggap terlalu rendah dari harga yang dipasang.

Penolakan tersebut tidak membuat PSG menyerah begitu saja. Sejumlah laporan mengatakan bahwa PSG akan datang lagi di musim dingin 2023 untuk dapat memperoleh pemain berusia 27 tahun tersebut.

Baca Juga: De Bruyne Dah Sekeren Itu, Lah Kata Guardiola Masih Kurang!

Agar Tetap Kompetitif

Zhang sendiri juga memastikan akan merusak harapan PSG tersebut yang ingin datang lagi di Januari 2023 mendatang. Dia memastikan Skriniar tetap akan jadi bagian penting Inter.

“Setiap tahun kami selalu mencoba meningkatkan kualitas tim ini. Di musim panas kemarin, kami suskes sebaik mungkin untuk membuat tim ini jadi lebih kompetitif,” ucapnya.

“Jadi, Skriniar tak akan kami jual. Dia juga tahu betapa saya ingin mempertahankannya di sini,” tambahnya.

Baca Juga: De Bruyne Dah Sekeren Itu, Lah Kata Guardiola Masih Kurang!

Lambang Tim

Direktur Inter Milan yakni Giuseppe Marotta setuju dengan ucapan Zhang. Alih-alih untuk menjual Skriniar, sang pemain malah pantas  mendapatkan kontrak baru dan bertahan untuk jangka waktu lebih lama guna menjadi lambang tim.

“Milan Skriniar pantas mendapatkan kontrak baru. Kami berharap dapat mencapai persetujuan baru secepat mungkin,” ucapnya.

“Saya yakin akan hal tersebut. sebab kami ingin menjadikannya sebagai lambang masa sekarang dan masa depan Inter.”

Pencetak Gol Terbanyak Dan Tercepat Di Liga Italia

Pencetak Gol Terbanyak Dan Tercepat Di Liga Italia

onestopfootball.net Beberapa artikel yang akan kami sajikan untuk anda kali ini ,bisa sangat membantu apabila anda ingin mencari informasi yang berikaitan mengenai Pencetak Gol Terbanyak Dan Tercepat Di Liga Italia. Dan dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang membahas dan mengulas mengenai Pencetak Gol Terbanyak Dan Tercepat Di Liga Italia

Legenda sepak bola Argentina Gabriel Batistuta mengucapkan selamat pada Cristiano Ronaldo usai superstar Juventus itu memecahkan rekor golnya di pentas Serie A.Ronaldo baru saja bermain di laga SPAL vs Juventus di Stadion Paolo Mazza. Pertandingan berlangsung dengan cukup alot bagi sang juara bertahan Serie A.Juve bisa unggul lebih dahulu melalui Ronaldo pada menit ke-39. Bianconeri kemudian bisa menggandakan keunggulannya pada menit ke-60 melalui gol Aaron Ramsey.SPAL sempat membalas pada menit ke-69. Mereka mencetak gol melalui eksekusi penalti Andrea Petagna.Gol yang dicetak oleh Cristiano Ronaldo di laga melawan SPAL itu bukan gol biasa. Itu adalah golnya yang ke-11 secara beruntun bagi Juventus di pentas Serie A.

Catatan itu menyamai rekor yang pernah ditorehkan oleh Gabriel Batistuta saat ia masih memperkuat Fiorentina pada musim 1994-95 silam. Ia juga menyamai rekor Fabio Quagliarella di Sampdoria pada musim lalu.Keberhasilan Cristiano Ronaldo itu disambut positif oleh Gabriel Batistuta. Mantan bomber AS Roma itu lantas mengucapkan selamat pada pemain Portugal tersebut via Twitter.”Selamat Cristiano atas rekornya! Masalahnya adalah tampaknya lebih mudah bagi saya jika Anda beristirahat saja,” kelakarnya.Cuitan Gabriel Batistuta itu sendiri tampaknya mengacu pada pertandingan antara Juventus lawan Brescia pekan lalu. Saat itu Cristiano Ronaldo memang diistirahatkan oleh Maurizio Sarri.Cristiano Ronaldo berpeluang untuk memecahkan rekor Gabriel Batistuta itu pekan depan. Juventus akan berhadapan dengan Inter Milan di Turin, setelah sebelumnya melakoni laga Liga Champons vs Lyon.

Di Serie A akhir pekan kemarin, Cristiano Ronaldo membantu Juventus menang 3-0 atas Fiorentina. Ronaldo mencetak dua gol ke gawang La Viola. Dengan itu, berarti dia selalu mencetak gol dalam sembilan penampilan terakhirnya di Serie A.Kesuksesan mencetak gol dalam sembilan penampilan beruntun Ronaldo ini tergolong istimewa. Namun, goal scoring streak Ronaldo bukanlah yang terbaik dalam sejarah Serie A.Ronaldo masih berada di bawah tiga nama, termasuk bomber legendaris Gabriel Batistuta.

Roberto Muzzi
Roberto Muzzi (Cagliari): 8 Gol dalam 8 penampilan beruntun di Serie A musim 1994/95 (antara pekan ke-13 dan pekan ke-22, absen di dua pertandingan).

Paulo Vitor Barreto
Paulo Vitor Barreto (Bari): 9 Gol dalam 8 penampilan beruntun di Serie A musim 2009/10 (antara pekan ke-15 dan pekan ke-22).

Christian Vieri
Christian Vieri (Inter Milan): 9 Gol dalam 8 penampilan beruntun di Serie A. Dia melakukannya di dua musim, yakni dari pekan ke-34 musim 2001/02 hingga pekan ke-9 musim 2002/03 (absen dua pertandingan selama periode tersebut).

Rodolfo Volk
Rodolfo Volk (AS Roma): 10 Gol dalam 8 penampilan beruntun di Serie A musim 1930/31 (antara pekan ke-6 dan pekan ke-14, absen satu pertandingan).

Jose Altafini
Jose Altafini (AC Milan): 12 Gol dalam 8 penampilan beruntun di Serie A musim 1958/59 (antara pekan ke-7 dan pekan ke-14).

Duvan Zapata
Duvan Zapata (Atalanta): 14 Gol dalam 8 penampilan beruntun di Serie A musim 2018/19 (antara pekan ke-14 dan pekan ke-21).

David Trezeguet
David Trezeguet (Juventus): 11 Gol dalam 9 penampilan beruntun di Serie A musim 2005/06 (antara pekan ke-9 dan pekan ke-17).

Ciro Immobile
Ciro Immobile (Lazio): 13 Gol dalam 9 penampilan beruntun di Serie A musim 2019/20 (antara pekan ke-6 dan pekan ke-14).

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo (Juventus): 14 Gol dalam 9 penampilan beruntun di Serie A musim 2019/20 (mulai pekan ke-12, dan masih bisa berlanjut).

Ezio Pascutti
Ezio Pascutti (Bologna): 12 Gol dalam 10 penampilan beruntun di Serie A musim 1962/63 (antara pekan ke-1 dan pekan ke-10).

Gabriel Batistuta
Gabriel Batistuta (Fiorentina): 13 Gol dalam 11 penampilan beruntun di Serie A musim 1994/95 (antara pekan ke-1 dan pekan ke-11).

Fabio Quagliarella
Fabio Quagliarella (Sampdoria): 14 Gol dalam 11 penampilan beruntun di Serie A musim 2018/19 (antara pekan ke-10 dan pekan ke-21, absen satu pertandingan).

Baca Juga : Erling Haaland Dan Peforma Sadisnya Di Dortmund

Cristiano Ronaldo baru saja menorehkan sebuah rekor istimewa. Superstar Portugal itu menjadi pemain tercepat yang mencetak 50 gol untuk Juventus di semua ajang.Juventus menjamu Fiorentina di Allianz Stadium pada pekan ke-22 Serie A 2019/20, Minggu (2/2/2020). Juventus menang 3-0 melalui dua penalti Ronaldo dan satu gol Matthijs de Ligt.Dengan doppietta kontra Fiorentina, berarti Ronaldo telah mencetak 50 gol dalam 70 penampilan di semua kompetisi selama dua musim memperkuat Juventus.Dia tercatat sebagai pemain tercepat, yang membutuhkan jumlah pertandingan paling sedikit, untuk mencetak 50 gol dengan seragam Juventus.Di Italia, hanya Andriy Shevchenko lah pemain asing yang butuh jumlah penampilan lebih sedikit dari Ronaldo untuk mencetak 50 gol bersama klubnya. Eks bomber Ukraina itu melakukannya dengan seragam AC Milan

Adriano
Adriano mencetak 51 gol dalam 95 penampilan bersama Inter Milan, Fiorentina, dan Parma.

Edin Dzeko
Edin Dzeko butuh 92 laga untuk mencetak 50 gol bersama AS Roma.

David Trezeguet
David Trezeguet mencetak 52 gol dalam 86 penampilan untuk Juventus.

Gabriel Batistuta
Gavriel Batistuta butuh 85 penampilan untuk mencetak 50 gol bersama Fiorentina.

Michel Platini
Michel Platini butuh 84 penampilan untuk mencetak 50 gol di Juventus.

Marco van Basten
Marco van Basten butuh 83 penampilan untuk mencetak 50 gol di AC Milan.

Ronaldo
Il Fenomeno Ronaldo butuh 77 laga untuk mencetak 50 gol di Inter Milan.

Diego Milito
Diego Milito butuh 77 pertandingan untuk mencetak 50 gol bersama Genoa dan Inter Milan.

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo berada di urutan kedua, mencapai 50 gol bersama Juventus dalam 70 penampilan.

Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko masih memegang rekor untuk urusan yang satu ini. Salah satu striker terbaik Milan ini mencetak 50 gol hanya dalam 69 penampilan untuk Rossoneri.

Trio Ronaldo-Higuain-Dybala Di Juventus Belum Siap

Trio Ronaldo-Higuain-Dybala Di Juventus Belum Siap

Onestopfootball.net – Beberapa waktu lalu, Maurizio Sarri selaku pelatih Juventus pernah mengungkapkan keinginannya memainkan Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Gonzalo Higuain secara bersamaan. Namun baru-baru ini, ia menegaskan bahwa paket trio tersebut belum siap.

Sarri nampak sudah menemukan jawaban soal trio penyerangnya beberapa pertandingan awal. Pada kesempatan tersebut, ia terus menurunkan Douglas Costa, Gonzalo Higuain, dan juga Cristiano Ronaldo untuk menjadi trisula mautnya.

Namun rencananya harus diubah menyusul cederanya Douglas Costa beberapa pekan lalu. Sarri kemudian mencoba beberapa pemain seperti Federico Bernardeschi, Paulo Dybala, dan bahkan Juan Cuadrado yang sebelumnya diproyeksi sebagai bek kanan musim ini.

Sebelum menghadapi SPAL pada akhir pekan kemarin, Sarri berujar bahwa dirinya tertarik untuk menggunakan trio Dybala, Ronaldo, dan juga Higuain. Namun publik dibuat bingung karena hanya Dybala serta Ronaldo yang diturunkan di laga tersebut.

Belum Bisa Dimainkan Bersamaan
Publik tentu penasaran dengan hasil racikan Sarri dengan ketiga penyerang tersebut. Bagaimanapun juga, mereka adalah penyumbang terbesar gol Bianconeri dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

Sarri pun dicecar pertanyaan seputar trio tersebut saat menghadiri konferensi pers jelang laga pekan kedua Liga Champions kontra Bayer Leverkusen. Kepada awak media, ia mengungkapkan bahwa ketiganya masih belum siap dimainkan secara bersamaan.

“Itu adalah saran yang sangat indah, namun kami masih belum cukup seimbang. Untuk sekarang, kami hanya bisa mencoba solusi ini dalam beberapa bagian dalam pertandingan,” ujar Sarri seperti yang dikutip dari Football Italia.

Baca Juga : Pemain MU Yang Mengecewakan Solskjaer

Enggan Meremehkan Leverkusen
Di kesempatan yang sama, Sarri juga memberikan kode akan melakukan rotasi pemain saat menghadapi Leverkusen. Namun ia mengaku masih belum tahu siapa yang bakalan ditepikan dari pertandingan tersebut.

“Saya tak tahu siapa yang bakalan beristirahat. Kondisi fisik kami sedang bertumbuh, namun kondisi mental juga ada hubungannya,” lanjutnya.

Mantan pelatih Chelsea itu sendiri enggan meremehkan kualitas yang dimiliki oleh Leverkusen saat ini. Sampai-sampai, ia enggan memikirkan laga kontra Inter Milan di ajang Serie A yang berlangsung beberapa hari setelahnya.

“Laga ini akan menjadi kontes yang sangat berat dan akan menjadi kesalahan yang luar biasa jika memikirkan hal lain di luar esok hari. Di kompetisi ini, sejumlah insiden bisa menjadi krusial,” tandasnya.

Pemain Juventus Yang Buat Maurizio Sarri Terkejut

Pemain Juventus Yang Buat Maurizio Sarri Terkejut

Onestopfootball.net – Maurizio Sarri belum lama melatih klub raksasa Italia, Juventus. Dalam rentang waktu singkat, ada satu pemain Bianconeri yang membuatnya terkejut. Dia adalah Aaron Ramsey. Gelandang asal Wales tersebut merupakan sosok baru di Turin. Ia tiba saat masa kontraknya bersama klub sebelumnya, Arsenal, selesai pada bulan Juni kemarin.

Dalam beberapa pertandingan awal, Ramsey masih harus berjuang mendapatkan kesempatan bermain dari Sarri. Namun begitu diberi peluang, ia langsung menyuguhkan permainan yang membuat para penonton terpukau.

Laga debutnya menurut Situs Judi Bola, Aaron Ramsey sebagai starter terjadi pada bulan September lalu, tepat saat Juventus bertemu Verona di ajang Serie A. Ia langsung mencetak gol dan sejak saat itu, namanya tak pernah lagi absen dari starting XI yang diusung oleh Sarri.

Ramsey Mengejutkan Sarri
Kemungkinan besar Ramsey akan kembali tampil dalam laga pekan kedua fase grup Liga Champions yang berlangsung pada hari Rabu (2/10/2019). Pertandingan tersebut digelar di markas Juventus, Allianz Stadium.

Dalam konferensi pers jelang laga, Sarri menyempatkan diri untuk mengungkapkan rasa kagumnya terhadap pria berumur 28 tahun itu. Sarri mengaku terkejut dengan bagaimana Ramsey bisa terintegrasi dengan pemain Bianconeri lainnya dalam waktu singkat.

“Dia bermain dengan baik, namun masih ada ruang perkembangan. Saya dikejutkan oleh kecepatannya dalam berintegrasi,” tutur Sarri seperti yang dikutip dari Football Italia.

Baca Juga : Prinsip Jurgen Klopp Membuat Liverpool Semakin Kuat

Juventus Sedang Berkembang
Di kesempatan yang sama, Sarri juga memberikan komentarnya soal performa Juventus dalam dua pertandingan terakhir. Partai yang di mana Ramsey juga turut terlibat dan memberikan penampilan apik.

“Kami bermain lebih baik melawan SPAL ketimbang Brescia namun, di luar dari permainan, apa yang membuat saya tenang adalah sikap dalam sesi latihan,” tambahnya.

“Itu membuat saya berpikir bahwa kami memang ditakdirkan untuk berkembang. Sekarang kami harus tumbuh dari segi kecepatan permainan kami serta penyelesaian akhir,” tandasnya.

Juventus meraih kemenangan yang penting dari dua laga tersebut. Kini mereka sedang bertengger di peringkat dua klasemen Serie A dengan koleksi 16 poin tanpa kekalahan. Terpaut dua angka dari pemuncak klasemen, Inter Milan.

Pertandingan Lazio Vs Italia Berakhir Seri

Pertandingan Lazio Vs Italia Berakhir Seri

Onestopfootball.net – Pertandingan Lazio vs Milan berlangsung di Stadio Olimpico, Rabu (2/2/2019) dini hari. Lazio tampak dominan tetapi tidak bisa mencetak gol karena penyelesaian yang buruk. Tidak ada pemenang di semifinal satu kaki Coppa Italia antara Lazio dan AC Milan. Kedua tim bermain imbang tanpa gol 0-0.

Pada awal pertandingan, Milan menciptakan tekanan pertama dengan tembakan dibelokkan oleh Timoue Bakayoko dan upaya Lucas Paqueta dibungkam. Tembakan keras Patric setelah menggunakan kesalahan Suso masih jauh dari gawang yang diselamatkan oleh Gianluigi Donnarumma.

Ciro Immobile melewatkan peluang setelah gagal memaksimalkan umpan Rómulo. Solusi dari tepi kotak penalti masih tidak pada tempatnya. Lazio mengklaim penalti setelah Joaquín Correa diperkosa oleh Paqueta. Namun, wasit melanjutkan pertandingan karena dia pikir Paqueta melakukan tekel yang bersih.

Menjelang turun minum, Lazio menyerbu pertahanan Milan. Namun, Rossoneri mampu bertahan dengan solid untuk menggagalkan sontekan Correa usai menerima umpan tarik Immobile. Tembakan jarak jauh Marco Parolo dan Lucas Leiva juga bisa dimentahkan.

Setelah restart, Krzysztof Piatek mengancam Lazio. Bola terobosan Paqueta diterima Piatek untuk diteruskan dengan tembakan yang melebar tipis karena dibelokkan Patric.

Alessio Romagonoli melakukan pelanggaran dengan mendorong Immobile di dalam kotak penalti. Namun, tidak ada hukuman karena Immobile lebih dahulu dalam posisi offside.

Baca juga  : Keinginan Lionel Messi Sebelum Gantung Sepatu

Sebuah peluang kembali dilewatkan Lazio setelah upaya Correa dari posisi bagus bisa diredam Donnarumma. Davide Calabria melakukan intersepsi krusial untuk mematahkan serangan potensial Lazio.

Lazio nyaris membuka keunggulan setelah tendangan lob-nya sukses melewati Donnarumma namun bola mengenai tiang gawang. Namun, bendera offside hakim garis kemudian terangkat.

Sebelum laga berakhir, Milan menciptakan peluang saat Piatek menyundul umpan Fabio Borini. Sayangnya, bola masih melayang di atas gawang Lazio.

Tidak ada gol yang tercipta di sisa permainan. Skor 0-0 bertahan sampai laga bubar.

Di leg kedua, Milan akan gantian menjamu Lazio di San Siro pada April 2019.

Susunan Pemain

LAZIO: Strakosha; Patric, Acerbi, Bastos; Romulo (Marusic 89), Parolo (Luis Alberto 74), Leiva, Milinkovic-Savic, Lulic; Correa; Immobile (Caicedo 81)

AC MILAN: Donnarumma; Calabria, Musacchio, Romagnoli, Laxalt; Kessie (Calhanoglu 29), Bakayoko, Paqueta (Biglia 85); Suso (Castillejo 74), Piatek, Borini