Ini Alasan Utama Kenapa FSG Akan Jual Liverpool

Ini Alasan Utama Kenapa FSG Akan Jual Liverpool Fenway Sports Group dikatakan akan menjual Liverpool serta terdapat alasan kenapa mereka menjualnya.

Liverpool sendiri dinyatakan akan dijual oleh pemilik mereka kini yakni Fenway Sports Group atau FSG.

Keputusan tersebut terkesan cukup mendadak namun pada waktu tersebut ialah saat yang pas untuk FSG menjual klub asal Merseyside tersebut.

Sejak menancapkan investasinya sebagai pemilik Liverpool pada tahun 2010 silam, FSG sendiri secara perlahan sanggup membimbing tim keluar dari kata kebangkrutan.

Dibeli dengan harga kisaran 300 juta pounds atau setara dengan Rp5,4 triliun, pengelolaan manajemen dalam perekrutan pelatih dan pemain membuat Liverpool bangkit dari keterpurukan.

Secara perlahan, Liverpool sanggup kembali bersaing dan kompetitif, walau pada lima tahun pertama sejak pembelian pasang surut.

Puncaknya, nama besar Liverpool kembali bergaung dengan kembali disegani pada periode dilatih oleh Juergen Klopp mulai tahun 2015 silam.

Walau tak dapat dikatakan jor-joran dalam mengeluarkan uang, kejelian serta kecerdikan dalam mengelola tim patut diapresiasi.

John W. Henry sebagai pemilik sanggup mendukung Juergen Klopp untuk dapat merengkuh semua gelar yang dapat didapatkan Liverpool, termasuk Liga Champions serta Liga Inggris.

Dengan telah berhasilnya Henry membuat Liverpool kembali tak terkalahkan, maka keputusan menjualnya kini barangkali pas.

Setidaknya terdapat alasan kenapa Henry ingin melepas serta  menjual runner-up Liga Inggris musim kemarin itu.

Pertama, gagalnya Liga Super Eropa diperkirakan menjadi alasan utama di balik penjualan Liverpool tersebut.

Rancangan dilaksanakannya  liga dengan berisikan tim-tim terbaik di Eropa tersebut runtuh serta kalah dukungan secara telak.

Banyak yang memprotes bahwa hal tersebut cuma akan merugikan untuk pemain dan memberikan keuntungan besar untuk pemilik klub.

Hal tersebut memang tak dapat dibantah, eksposure serta citra yang diperoleh memang besar serta mendatangkan banyak sponsor serta kerja sama.

Alasan kedua, dengan gagalnya Liga Super Eropa, maka pendapatan dan prospek masa depan tim akan terancam.

Baca Juga: Van de Beek Dikatakan Produk Gagal, Oper Bola Perlu Sampai 5 Tahun

Walu saat ini Liverpool ialah salah satu tim  dengan neraca keuangan stabil, ancaman resesi pada tahun 2023 mendatang sedikit banyak akan memengaruhi.

Dengan dijualnya kini, maka Liverpool dapat lebih menguntungkan dengan pertimbangan diisi oleh staf, tim , dan pelatih yang telah matang.

Sejauh ini, terdapat beberapa nama yang dikabarkan menjadi peminat dari Liverpool sebagai pemilik baru.

Di antaranya yakni RedBird Capital Partners yang baru saja mengakuisisi AC Milan pertengahan tahun lalu.

RedBird Capital Partners juga telah memiliki saham sebanyak 10 persen di Liverpool serta berniat untuk menjadi pemegang saham mayoritas.

Nama lain ialah Syekh Khaled bin Zayed Al Nehayan yang sebelumnya pernah menawar Liverpool pada tahun 2017 lalu namun ditolak.

Ini dapat menjadi peluang untuk sepupu pemilik Manchester City, Syekh Mansour, tersebut untuk kembali menawar Liverpool untuk dibeli.

Liverpool Akan Dijual, Pemilik AC Milan serta Sepupu Bos Man City Berminat Beli

Liverpool Akan Dijual, Pemilik AC Milan serta Sepupu Bos Man City Berminat Beli Rencana Fenway Sports Group (FSG) menjual saham kepemilikan Liverpool mencuat. Entah berhubungan atau tidak, hal tersebut  meretas  seiring menurunnya penampilan The Reds musim ini.

FSG, yang dipunyai oleh John w. Henry, membeli Liverpool dari George Gillett dan Tom Hicks pada tahun 2010 silam  dengan dana sebesar 300 juta poundsterling.

Di tangan FSG, Liverpool sendiri kembali menemukan kejayaan tepatnya sewaktu mereka mendatangkan Jurgen Klopp dari Borussia Dortmund sebagai manajer pada 2015 silam.

Total sudah sebanyak  delapan piala sejauh ini telah dimenangkan Liverpool sejak membeli Fenway Sports Group, termasuk mengangkat trofi liga Inggris untuk pertama kali dalam 30 tahun dan menjuarai Liga Champions pada tahun 2019.

Saat ini, FSG sendiri berencana untuk menjual saham kepemilikan Liverpool. Mereka mengatakan siap bernegosiasi dengan pihak ketiga andai perubahan ini dapat memberi kebaikan untuk The Reds.

“FSG dah sering menerima pernyataan minat dari pihak ketiga yang ingin menjadi pemegang saham di Liverpool,” ucap FSG dalam pernyataan mereka.

“FSG sudah mengatakan sebelumnya bahwa di bawah syarat dan ketentuan yang tepat, kami akan mempertimbangkan pemegang saham baru jika itu demi kepentingan terbaik Liverpool sebagai tim.”

Baca Juga: Graham Potter Mengiyakan Akan Kualitas Arsenal Telah Lampaui Chelsea

Berdasarkan laporan Forbes pada bulan Mei 2022 silam, Liverpool kini mempunyai nilai jual sebesar 3,89 miliar poundsterling atau sekitar Rp70,2 triliun.

Angka tersebut sepuluh kali lipat lebih tinggi daripada ketika FSG mengakuisisi Liverpool pada tahun 2010.

terdapat dua kandidat yang dilaporkan berminat untuk membeli saham Liverpool. Mereka ialah RedBird Capital Partners selaku pemilik mayoritas saham AC Milan, serta sepupu dari pemilik Manchester City, Syekh Khaled Bin Zayed Al Nehayan.

Nama terakhir bahkan dikabarkan pernah ingin membeli Liverpool pada tahun 2017 namun tawaran Syekh Khaled Bin Zayed Al Nehayan ditolak oleh FSG ketika itu.

Bila salah satu dari dua kandidat itu sukses membeli saham kepemilikan FSG, maka Liverpool secara tak langsung akan menjadi klub saudara dari AC Milan atau Manchester City.