Toni Kroos Senang Dapat Membawa Real Madrid Juarai Piala Dunia Antarklub

Toni Kroos Senang Dapat Membawa Real Madrid Juarai Piala Dunia Antarklub

Toni Kroos Senang Dapat Membawa Real Madrid Juarai Piala Dunia Antarklub Real Madrid menjadi juara Piala Dunia Antarklub setelah mengalahkan Al Hilal dengan skor 5-3. Gelandang Toni Kroos mengaku bahagia bisa menambah koleksi gelar juaranya.

Toni Kroos kini telah memenangkan Piala Dunia Antarklub sebanyak enam kali: lima bersama Real Madrid dan satu bersama Bayern Munchen. Berikutnya adalah empat pemain Madrid lainnya dengan lima gelar atas nama mereka: Benzema, Nacho, Carvajal dan Modric. Kroos sangat gembira di akhir final.

“Kami di sini untuk memenangkan gelar. Kami melakukannya dengan baik. Ada dua pertandingan yang harus kami menangkan. Kami sudah memainkannya dan memenangkannya dan sekarang saatnya untuk merayakannya. Saya jangan berpikir perihal akan angka tertentu untuk dicapai. Saya mencoba untuk menikmati sepak bola dan bekerja keras, saat itulah hasilnya datang. Untuk sampai di sini anda harus memenangkan Liga Champions terlebih dahulu. Kami akan mencoba lagi, namun kami tahu itu sulit, saya sangat senang dengan enam Piala Dunia Antarklub,” ucapnya selepas pertandingan.

Baca Juga: Manajer Man United Beri Pujian Setinggi Langit Untuk Rashford

“Ini jalan yang panjang. Di Liga Champions kami berjuang di babak play-off dan hadiahnya ada di sini. Untuk lawan di turnamen ini, ini ialah pertandingan hidup mereka dan Anda harus mengalahkan mereka. Kami serius, namun kami dapat bertahan sedikit lebih baik di kedua pertandingan.”

“Kami pulang dari sini dengan perasaan percaya diri dan dengan satu trofi lagi di kantong. Kami termotivasi, namun kami punya jadwal pertandingan yang sangat sulit sebab kami bermain setiap tiga atau empat hari. Tapi kami siap untuk itu dan kami akan melakukannya lihat bagaimana penampilan kami,” sambungnya.

Jurgen Klopp Tegaskan Henderson Bukan Masalah Utama Bagi Liverpool

Jurgen Klopp Tegaskan Henderson Bukan Masalah Utama Bagi Liverpool

Jurgen Klopp Tegaskan Henderson Bukan Masalah Utama Bagi Liverpool Bos Liverpool yakni Jurgen Klopp merasa geram dengan pertanyaan mengenai Jordan Henderson dan menegaskan bahwa dia itu suatu bukanlah masalahnya.

Berbicara terhadap media menjelang Derby Merseyside, bos Liverpool, Klopp tersebut merasa kesal dengan pertanyaan perihal kapten Liverpool dan menegaskan bahwa dia bukanlah suatu masalahnya.

Henderson tampil cukup buruk sepanjang musim tersebut. Faktanya, sejak meneken kontrak baru pada musim panas tahun 2021 lalu, kapten klub tersebut sudah menunjukkan kinerja terbaiknya. Sementara kelemahannya ditutupi oleh seberapa baik tim bermain musim kemarin, semua itu terungkap kali ini.

Ketika meneken akan kontrak baru, sang mantan bintang Sunderland tersebut masih berusia 31 tahun. Jadi, itu merupakan suatu kesalahan dari klub untuk memberinya perpanjangan kontrak empat tahun. Saat ini, sejak awal musim lalu, ia sudah tampil dalam sebanyak 91 pertandingan untuk klub dan negara.

Baca Juga: Musim Panas Nanti Lazio Menjadi Salah Satu Pilihan Moura

Berbicara tentang jumlah pertandingan yang dimainkan Hendo dan mengapa dia tak menjadi masalah untuk tim, inilah yang dikatakan Jurgen.

“Itu sebanyak 91 pertandingan sejak awal musim lalu, tentu saja. Orang tak ingin mendengar hal semacam ini, tapi pasti ada sebuah alasan untuk beberapa hal yang sudah kami lakukan musim ini,” ucap bos Liverpool terhadap awak media.

“Anda tak dapat berubah menjadi orang jahat dalam semalam atau kehilangan otak sepak bola Anda. Hendo bukanlah suatu masalah. Dia tidak pernah dan tak akan pernah menjadi masalah. Bila dia siap dan dalam keadaan yang baik, dia memainkan sebesar 98 persen pertandingan atau semacamnya.”

Klopp Tertarik Terhadap Kritik Namun Tak Perduli Perihal Opini Media

Klopp Tertarik Terhadap Kritik Namun Tak Perduli Perihal Opini Media

Klopp Tertarik Terhadap Kritik Namun Tak Perduli Perihal Opini Media Klopp dapat membuat media terdiam dengan telapak tangannya dalam satu menit, atau juga ‘menggigit’ kembali, sesuatu yang sudah kita lihat keduanya musim ini.

Manajer Liverpool sendiri merupakan orang yang tidak secara terbuka mengkritik para pemainnya dan dengan cepat menyalahkan serta meletakkannya di pundaknya sendiri, itulah dia.

“Sewaktu ada yang tak beres, itu salahku. Sewaktu para pemain melakukannya dengan baik, pujian untuk mereka,” ucap bos Liverpool lebih dari sekali sebelumnya.

Mengapa ini relevan? sebab bagi Klopp, satu-satunya pendapat yang penting ada terhadap mereka yang “benar-benar peduli”, yang “menarik ke arah yang sama” dan untuk tujuan yang sama.

Media, kata mantan pelatih Dortmund, bukan bagian dari lingkaran itu.

“Dua puluh dua tahun yang silam sewaktu saya menjadi manajer, apakah kita sudah memiliki smartphone? Tidak? Masa-masa yang menyenangkan, ya?!” bos Liverpool mengatakan terhadap wartawan sewaktu ditanya apakah pemikiran tunggal ialah kunci untuk seorang manajer.

Baca Juga: Arsenal Ingin Meminjam Camavinga Dari Madrid

“Jadi artinya jauh lebih sedikit informasi, saya menganalisis pertandingan sepak bola dengan perekam video serta kemudian DVD – begitulah semuanya pun dimulai.

“Dan sewaktu anda ingin tahu apa yang dikatakan dunia luar terhadap anda, anda harus bertanya kepada seseorang atau membaca koran.

“Saat-saat yang menyenangkan, mudah untuk tidak membuka koran dan bila anda tidak bertanya kepada siapa pun, tak ada yang bisa memberi tahu anda. Begitu mudah.

“Saya selalu seperti ini. Saya tidak pernah memiliki masalah dengan itu. Saya tertarik dengan pendapat, saya juga tertarik dengan kritik, tetapi dari orang-orang yang benar-benar peduli, yang juga benar-benar terlibat.”

Sosok Ibrahimovic Menjadi Figur Bagi Striker Wales

Sosok Ibrahimovic Menjadi Figur Bagi Striker Wales Striker Wales yakni Kieffer Moore mengatakan Zlatan Ibrahimovic sebagai contoh untuk diikuti perihal bagaimana menjadi lebih dari sekadar pemain besar satu dimensi di posisi depan.

Ini merupakan tahun pertama Moore di pertandingan papan atas Inggris, dan memiliki pencapaian yang pas untuk mencetak gol di level itu untuk pemain yang di awal kariernya menyeimbangkan bekerja di gym dengan bermain sepak bola.

Baca Juga: Bukayo Saka Dikatakan Sosok Pemain Paling Berharga Untuk Inggris

Striker dengan fisik seperti Moore merupakan jenis yang lebih langka di sepak bola modern kini dan dia mengikuti Zlatan Ibrahimovic, terutama di awal kariernya, sebagai contoh untuk diikuti.

“Salah satu yang muncul di pikiran ialah Zlatan,” kata striker Wales sewaktu ditanya perihal pemain yang pernah dipelajarinya.

“Anda dapat melihat kehebatan fisik yang dia punya dan cara dia menjaga dirinya dan karakternya serta cara dia bermain sepak bola.

Jordan Pickford Percaya Timnya Dapat Kalahkan Yang Terbaik Di Piala Dunia

Jordan Pickford Percaya Timnya Dapat Kalahkan Yang Terbaik Di Piala Dunia Kiper Inggris yakni Jordan Pickford yakin timnya dapat kalahkan yang terbaik di Piala Dunia mendatang di Qatar.

Berbicara menjelang pertandingan pertama negaranya, Pickford sendiri mengatakan Inggris akan berupaya guna memenangkan setiap pertandingan yang mereka mainkan dalam usaha untuk menjadi juara.

“Bermain untuk Inggris merupakan mimpi sebagai seorang anak yang tumbuh dewasa, impian setiap anak yang mencintai sepak bola merupakan bermain untuk Inggris dan saya sudah mencapai impian tersebut,” ucap kiper Inggris dan Everton.

Baca Juga: Prancis Dikatakan Tak Akan Jadikan Saliba Jadi Pilihan Utama

“Semangat saya berikutnya ialah menjadi nomor satu untuk Inggris dan untungnya, saya menjadi nomor satu sejak Piala Dunia Rusia tahun 2018.

“Sekarang saya memperoleh peluang untuk pergi ke Piala Dunia kedua saya, kami kalah di semifinal terakhir kali, kalah di final di Euro, jadi kami sudah merasakan kekalahan dan sekarang semoga giliran kami untuk pergi, kalahkan yang terbaik dan terus maju.”

Ben White Katakan Tak Punya Banyak Kenangan Perihal Piala Dunia

Ben White Katakan Tak Punya Banyak Kenangan Perihal Piala Dunia Ben White mengakui tidak punya banyak kenangan perihal Piala Dunia sebab  keluarganya bukan merupakan penggemar berat sepak bola namun sekarang sangat jarang melewatkan pertandingan saat pemain internasional Inggris tersebut tampil di tingkat tim maupun internasional.

Ben White mengaku tak punya banyak kenangan perihal Piala Dunia semasa anak-anak sebab keuarganya tak pernah menyaksikan turnamen tersebut. Tapi lain ceritanya sekarang orang tuanya akan datang di setiap pertandingan dan siap pergi ke Doha untuk memberi dukungan padanya dan juga timnas Inggris di Piala Dunia 2022 di Qatar.

Yang membawanya ke permainan sepak bola ialah teman keluarganya dan ia sendiri tidak ingat melihat pertandingan Piala Dunia di rumahnya, dan ia mengatakan satu-satunya yang diingatnya ialah penalti yang dieksekusi oleh Eric Dier yang memenangkan Inggris atas Kolombia empat tahun silam.

Baca Juga: Ralf Rangnick Enggan Untuk Membalas Nyinyiran Si Ronaldo

Ketika ditanyakan apakah ia punya kenangan tertentu, “Tak banyak yang saya ingat, cuma penalti Eric Dier, perasaan saya waktu itu masuk.

“Di musim panas saya biasanya jalan-jalan di pantai Bournemouth dan juga menyaksikan di layar besar akan tetapi saya tak menyaksikan sepak bola dalam satu minggu,”katanya.

“Saya sendiri tidak bertumbuh menyaksikannya, di rumah saya tak pernah dan bila ada saya pasti menontonnya sedikit, kemudian saya pergi main dan mencoba meniru seseorang atau melatih kemampuan saya, tak pernah ada dalam kehidupan saya atau ibu dan ayah saya.

Lionel Katakan Guardiola Telah Rugikan Dunia Sepak Bola

Lionel Katakan Guardiola Telah Rugikan Dunia Sepak Bola Penyerang Paris Saint-Germain yakni Lionel Messi mengatakan bahwa manajer Manchester City, Pep Guardiola, kini sudah merugikan dunia sepak bola.

Lionel Messi sendiri belum lama ini kembali mengenang akan masa-masa indah sewaktu dirinya masih dilatih oleh Pep Guardiola di Barcelona. Selama keduanya bekerja sama pada tahun 2008 hingga tahun 2012, mereka sanggup memenangkan banyak trofi yang bergengsi termasuk dua gelar juara Liga Champions.

Baca Juga: Vieira Rasa Crystal Palace Butuh Sosok Pemain Baru Di Bulan Januari

Messi yang saat ini sudah berusia 35 tahun lantas saja memberikan pujian bagi Guardiola yang kini melatih Manchester City. Messi mengatakan Guardiola sebagai manajer terbaik yang pernah melatihnya sembari bercanda dengan menyebut filosofi bermain Guardiola sudah merusak sepak bola modern.

“Guardiola banyak merugikan sepak bola,” kata Messi terhadap Movistar Plus.

Siapkan Uang yang Banyak, Man United Akan Berusaha Keras Kejar Jude Bellingham

Siapkan Uang yang Banyak, Man United Akan Berusaha Keras Kejar Jude Bellingham Masih mencari pemain dan usai kandas mendapatkan si Frenkie de Jong, Man United kali ini kembali mengincar Jude Bellingham yang dikatakan sebagai pemain muda paling berbakat di Planet Bumi kini.

Bellingham sendiri sudah memantapkan dirinya sebagai salah satu remaja paling berbakat di planet ini.

Ditambah lagi Jude Bellingham sendiri akan menjadi salah satu pemain yang akan paling diandalkan dalam tim Inggris didikan Gareth Southgate untuk Piala Dunia tahun tahun 2022 Qatar.

Baca Juga: Pelanggaran HAM dalam Kemalangan di Kanjuruhan

Saat ini, Man United sendiri terus melihati Jude Bellingham sebagai salah satu bidikan utama dalam belanja pemain di musim liga tahun depan nanti.

Tentu ini kelihatannya tidak akan mudah. Sebab Liverpool dank juga Real Madrid merupakan saingan untuk mendapatkan Jude Bellingham.

Bahkan sudah memberikan biaya pemindahan sebesar 100 juta poundsterling.

Sebab baik Liverpool atau juga MU, mereka sedang berupaya mengamankan kualifikasi Liga Champions musim ini.

Di sisi lain, Real Madrid mungkin saja tak Sanggup  membeli pemain yang kini berusia 19 tahun tersebut.

Ten Hag sendiri sudah dijanjikan anggaran yang diperluakn untuk membangun kembali tim United yang sanggup bersaing memperebutkan trofi terbesar kembali..

Direktur sepak bola United yakni si John Murtough suidah mengadakan beberapa pertemuan dengan Ten Hag guna mengulas  target musim panas serta sudah sepakat Bellingham harus menjadi salah satu kepentingan tim.

Fakta Menarik dari Diego Maradona

1

Fakta Menarik dari Diego Maradona – Diego maradona merupakan pemain sepak bola yang legendaris. Oleh kemampuan bermain bola yang sangat bagus, dunia sangat berduka cita saat kehilangan beliau. Kepergian Diegopun menjadi sebuah perbincangan yang hangat. Diego didiagnosa terkena pembekuan darah di otak dan harus segera menjalani operasi. Setelah berhasil melewati masa operasi itu dia sempat keluar dari rumah sakit. Namun pada tanggal 25/11, Diego dikabarkan terkena serangan jantung mendadak, dan tidak dapat tertolong. Berikut adalah fakta menarik tentang beliau

1. Terkenal dengan julukan ‘Tangan Tuhan’
Maradona lekat dengan julukan “Tangan Tuhan.” Julukan ini sendiri berawal dari sebuah peristiwa yang terjadi pada babak perempat final Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Ketika itu, Timnas Argentina sedang bertanding menghadapi Timnas Inggris. Dalam sebuah situasi duel udara, Maradona tertangkap oleh kamera menggunakan tangan untuk membobol gawang Inggris yang kala itu dikawal Peter Shilton.

Semua pemain Inggris protes kala itu, namun gol tetap disahkan. Beberapa lama setelah kejadian itu, dalam sebuah wawancara, Maradona menyebut bahwa golnya ke gawang Inggris merupakan buah dari tangan Tuhan. Sejak saat itulah, julukan ‘Tangan Tuhan’ melekat pada dirinya.

2. Gol dribel indah ke gawang Inggris
Masih dalam laga yang sama, usai mempertontonkan aksi tangan Tuhan, Maradona lalu membobol gawang Inggris dengan cara yang luar biasa. Menerima bola dari area pertahanan sendiri, ia menembus pertahanan Inggris dengan dribelnya yang menawan.

Total, Maradona melewati lima pemain Inggris, plus Peter Shilton selaku kiper, sebelum akhirnya membobol gawang Inggris dengan kaki kirinya. Ada yang menyebut, Maradona melakukan gerakan balet dalam dribelnya itu, namanya grand jete.

Baca Juga :Stadion Sepak Bola Teraneh dan Terunik di Dunia

3. Barcelona klub pertama Maradona di Eropa
Setelah bermain untuk Argentinos Juniors dan Boca Juniors, Maradona akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Eropa. Barcelona jadi klub pertama yang dibela saat itu.

Banyak gelar yang dipersembahkan Maradona untuk Barcelona. Gelar-gelar tersebut adalah Copa del Rey, Copa de la Liga, dan Supercopa de Espana.

Namun, pada 1984, manajemen Barcelona memutuskan untuk menjualnya, karena tidak tahan dengan sikapnya yang gampang terpancing emosi. Ia juga bermasalah dengan manajemen.

Selain itu, Maradona juga sulit mengeluarkan kemampuan terbaiknya akibat menerima tekel dari tukang jagal asal Athletic Bilbao, Andoni Goikoetxea, pada September 1983.

4. Maradona berjaya di Napoli

Usai pengalaman buruknya bersama Barcelona, Maradona akhirnya hijrah ke Napoli pada 1984. Bak takdir, pertemuan keduanya menghasilkan sebuah hubungan serasi. Karier Maradona meningkat, performa Napoli melonjak.

Puncaknya, Maradona mengantarkan Napoli kepada gelar Serie A pertama mereka di musim 1986/1987. Gelar ini terasa spesial, mengingat kala itu sulit sekali tim dari Italia Selatan bersaing dengan tim Italia Utara macam Inter dan AC Milan, serta Juventus.

Gelar-gelar lain juga sukses dipersembahkan Maradona buat Napoli, seperti gelar Serie A kedua di musim 1989/1990, Coppa Italia di musim 1986/87, UEFA Cup di musim 1988/1989, serta Supercoppa Italiana di tahun 1990.

Hasilnya, hingga kini, Maradona masih dianggap sosok Tuhan di Naples, kota tempat Napoli bernaung.

5. Membawa Argentina juara dunia di level senior dan junior
Lionel Messi pernah membawa Argentina menjadi juara dunia di level junior. Namun, Maradona sanggup melakukan hal yang lebih. Ia mampu membawa Argentina juara dunia di level junior sekaligus senior.

Pada 1970, ia membawa Argentina menjuarai FIFA World Youth (kini Piala Dunia U-20). Kemudian, pada 1986, selepas kejadian kontroversial lawan Inggris, Maradona membawa Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia di Meksiko.

Belum lagi, ia juga membawa Timnas Argentina dua kali ke final Piala Dunia, yakni 1986 dan 1990. Alhasil, capaiannya ini membuat Maradona begitu dielu-elukan publik Argentina.

Naik Ke Pringkat Lima Club Ac Milan

Naik Ke Pringkat Lina Club Ac Milan

Onestopfootball.netPertandingan kemarin di menangkan Ac Milan dengan hasil skor 2 – 1 atas bologna. Sehinggal hal ini membuat Ac Milan naik peringkat menjadi lima. Kali ini Ac milan harus menang terus agar bisa membawa pulang kemenangan. Berikut ulasan lengkapnya Onestopfootball.net tentang kenaikan pringkat Ac Milan dibawah ini.

Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso senang setelah timnya memenangkan kemenangan atas Bologna di link sbobet88. Rossoneri menang 2-1 dan memegang kesempatan untuk finis di empat besar. “Kami mendapat poin penting dalam pertandingan melawan Bologna.” Kami bisa mempertahankan harapan kami lolos ke Liga Champions, “kata Gattuso.

“Kami tidak berada dalam kondisi yang bagus. Jadi harus berusaha keras untuk meraih poin maksimal.”

“Para pemain marah kepada saya, karena saya membuat mereka tidak bertemu dengan keluarganya selama lima hari. Jadi saya mint mereka untuk meluapkan kemarahan dalam pertandingan.”

“Kami hanya ingin bermain sederhana dan mengindari kesalahan, itu saja kunci kemenangan AC Milan pada laga tadi,” ungkap Gattuso.

Kemenangan AC Milan atas Bologna membuat mereka naik ke peringkat kelima dengan selisih tiga poin dari Atalanta yang ada di posisi keempat. Rossoneri masih memiliki tiga laga sisa untuk berjuang meraih poin maksimal.

Baca juga : Arsenal Berpeluang Besar Masuk Final Liga Eropa

Perselisihan dengan Tiemoue Bakayoko
Kemenangan AC Milan atas Bologna diwarnai dengan pertikaian yang terjadi di bangku pemain pengganti Rossoneri. Gattuso sempat bertukar pendapat dengan Tiemoue Bakayoko.

Awalnya, Gattuso meminta Bakoyoko untuk melakukan pemanasan. Namun, pemain tersebut menyikapinya dengn lamban.

Akhirnya, Gattuso memilih untuk memasukkan Jose Mauri untuk menggantikan Lucas Biglia yang mengalami cedera. Hal itu membuat Bakayoko berang.

“Apa yang terjadi di bangku pemain pengganti kami adalah masalah internal AC Milan. Saya akan menyelesaikannya di ruang ganti klub, bukan di depan publik.”

“Kami menggunakan jersey yang terhormat, sudah sepantasnya ia menunjukkan rasa hormat.”

“Seorang pemain boleh saja mengatakan apa pun tentang saya. Namun, mereka harus memiliki rasa hormat untuk rekan setimnya dan menjaga atmosfer di ruang ganti,” ungkap Gattuso.