Beberapa Aturan Baru Liga Champions Musim Depan

Beberapa Aturan Baru Liga Champions Musim Depan

Onestopfootball.net.com – Liga Champions musim baru akan dimulai dengan tahap kualifikasi di bulan Agustus 2019 dan ada sembilan aturan baru yang musti diperhatikan setiap peserta.

Liverpool menjadi juara Liga Champions musim ini setelah menang dua gol atas Tottenham Hotspur melalui Mohamed Salah dan Divock Origi pada partai final di Estadio Wanda Metropolitano, kemarin. Dan kini proses pencarian juara baru Eropa sudah dimulai dengan penetapan sembilan aturan baru. Tiga di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Ada 12 nama cadangan, dengan nama keempat boleh dimasukkan pada masa extra time. Pemain keempat sudah diujicoba di piala domestik di Inggris, salah satunya, dan kini diterapkan ke kompetisi elit Eropa.
  • Selama persiapan tendangan bebas, hanya boleh ada pemain yang mempertahankan diri yang berada di sekitar dinding manusia. Selama ini pemain lawan yang sedang mengincar gol boleh mengganggu dinding manusia tersebut.
  • Tendangan gawang dan tendangan bebas yang diambil di dalam kotak penalti tak perlu meninggalkan kotak itu mulai musim depan, dengan pemain oposisi dilarang berada di dalam kotak.

Baca Juga : Liverpool Kini Ketiga Terbaik di Eropa Walaupun Kalah Jauh Dari Real Madrid

Untuk aturan yang terakhir di atas belum jelas soal bagaimana jika pemain tim menyerang yang memperoleh tendangan bebas di dalam kotak. Apakah itu berarti area penalti dibersihkan sama sekali dari anggota tim yang sedang bertahan? Kalau itu tafsirannya maka wow mudah sekali mencetak gol dengan semua pemain bertahan harus keluar dari dalam kotak.

Untuk aturan yang terakhir di atas belum jelas soal bagaimana jika pemain tim menyerang yang memperoleh tendangan bebas di dalam kotak. Apakah itu berarti area penalti dibersihkan sama sekali dari anggota tim yang sedang bertahan? Kalau itu tafsirannya maka wow mudah sekali mencetak gol dengan semua pemain bertahan harus keluar dari dalam kotak.

Enam dari sembilan aturan baru itu selanjutnya adalah:

  • Drop balls diberikan kepada tim yang terakhir kali menyentuh bola, dengan pemain lawan harus berada empat meter jauhnya minimal.
  • Dalam sebuah proses menjelang tendangan penalti, satu kaki kiper harus tetap berada di garis gawang. Kiper juga dilarang menyentuh atau mengguncang-guncang tiang gawang.
  • Pergantian pemain bisa dilakukan dengan pemain yang ditarik berjalan keluar di pinggir lapangan terdekat. Tak perlu lagi menuju garis tengah lapangan seperti yang selama ini terjadi.
  • Kick-off. Selama ini tim yang menang tos-tosan koin hanya memilih sisi lapangan yang mereka inginkan. Kali ini mereka boleh memilih bola pertama.
  • Mulai musim yang baru manajer dan staf kepelatihan yang berada di pinggir lapangan bisa saja menerima kartu kuning atau kartu merah.
  • Semua gol yang berbau handball akan dianulir.

Komentar Berdatangan Akibat Kegagalan MU Di Liga Champions

Komentar Berdatangan Akibat Kegagalan MU Di Liga Champions

Onestopfootball.net – Manajer Manchester United membuat pengemar kecewa kehinga hal ini membuat banyak sekali komentar butuk tentang tim. Mereka berangapan kalau MU semakin hari semakin memburuk. Berikut akan di ulas Onestopfootball.net selengkapnya di bawah ini

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengakui hasil ini merupakan kinerja buruk, baik secara khusus, selama pertandingan, atau bahkan sepanjang musim ini.

“Lebih dari 90 menit, kami tidak cukup baik. Kami tidak bisa menggunakan peluang, ketika kami bisa menyelesaikan pertandingan sejak awal,” kata Solskjaer dikutip dari Sky Sports. “Kami sedang berada jauh di level saat ini (dari Liverpool dan Manchester City), tapi itulah ukuran tantangannya dan ini merupakan tantangan besar bagi kami. Saya yakin kami akan berhasil,” lanjut Solskjaer. Manchester United gagal menang dalam empat pertandingan terakhir Premier League. Perinciannya, kalah beruntun masing-masing 0-4 dan 0-2 dari Everton (21/4/2019) dan Manchester City (25/4/2019) serta ditahan Chelsea dan terbaru, Huddersfield Town, dengan skor indentik, 1-1. Kegagalan finis di posisi empat besar jelas jadi pukulan telak buat tim sebesar Manchester United. Apalagi kini mereka hanya berkiprah di Liga Europa, alih-alih Liga Champions yang lebih bergengsi. Berikut beberapa komentar menarik yang menghiasi media massa pasca kegagalan Manchester United menempati posisi empat besar di Premier League 2018-2019.

Manchester United Kini Menyedihkan
Penampilan Manchester United yang mengecewakan setelah melawan Huddersfield mendapatkan komentar pedas dari Gary Neville. Mantan pemain Manchester United tersebut menilai Manchester United seperti sekelompok orang yang putus asa. “Tidak ada yang saya sukai dari tim United ini sama sekali. Ini sangat mengerikan. Lihat mereka. Mereka adalah kelompok orang yang paling menyedihkan,” ujar Neville dikutip dari Sky Sports. “Ini bukan tim sama sekali. Alangkah baiknya klub mendapat direktur olahraga yang berpengalaman untuk membantu,” lanjut Neville.

Baca juga : Manchester City Pasti Menang Menurut Pep Guardiola

Pembelaan Ashley Young
Berbanding terbalik dengan apa yang dilontarkan Gary Neville, Kapten Manchester United, Ashley Young, memahami kekecewaan terhadap timnya setelah diimbangi Huddersfield. Namun, ia berdalih, pemain juga tak bisa memahami apa penyebab kemerosotan mereka akhir-akhir ini. “Saya tidak terlalu yakin apa itu. Bisa jadi ada beberapa hal,” ujar Ashley Young. “Ini pukulan besar bagi klub seperti Man United (tidak finis di empat besar). Ini mengecewakan. Saya sudah mengatakan, ketika Anda berbicara tentang klub seperti Man United dan Anda berjuang untuk empat teratas, bukan itu yang ingin Anda bicarakan,” lanjut Young. “Kami harus berbicara tentang yang lebih tinggi, memenangi trofi dan gelar. Saya yakin Ole dan staf akan siap selama musim panas dan siap untuk untuk musim depan,” kata Young dikutip dari Sky Sports.