Kerap Mainkan Weghorst Ini Alasan Ten Hag

Kerap Mainkan Weghorst Ini Alasan Ten Hag

Kerap Mainkan Weghorst Ini Alasan Ten Hag Legenda Manchester United yakni Gary Neville, mengatakan dari alasan mengapa Erik ten Hag sering memainkan Wout Weghorst walau sang striker kesulitan mencetak gol.

Sejak didatangkan oleh Man United dari Burnley di akhir bulan Januari kemarin, Wout Weghorst menuai banyak kecaman. Pasalnya dari sebanyak 10 pertandingan yang dia jalani bersama dengan MU, Weghorst baru sanggup mencetak satu gol. Catatan yang kurang impresif untuk seorang penyerang tengah yang diharapkan dapat menggantikan peran Cristiano Ronaldo. Tapi anehnya, Weghorst selalu memperoleh peluang akan bermain dari Erik ten Hag.

Belakangan ini Gary Neville mengatakan bahwa alasan di balik keputusan Ten Hag yang kerap saja memberikan peluang tampil walau Weghorst dianggap minim kontribusi. Sebagai striker, Weghorst memiliki kemampuan lainnya yakni memberikan tekanan terhadap lawan dan membantu tim saat bertahan. Sesuatu yang diklaim Neville dibutuhkan dalam sepak bola modern.

Baca Juga: MU Harusnya Hadirkan Mohammed Kudus Bukan Antony

“Saya suka Wout Weghorst,” ucap Neville terhadap Sky Sports.

“Kita seharusnya tidak tertawa, namun ada waktunya hari ini… Anda harus mengagumi keputusan Erik ten Hag yang memilihnya untuk setiap pertandingan.”

“Saya bertanya terhadap Ten Hag tentang itu sebelum pertandingan kontra Leicester City. Dia merasa sang pemain dapat membawa sesuatu terhadap tim dan saya mengerti alasannya.”

“Man United musim lalu, ada perdebatan tentang apakah mereka dapat menekan atau tak bersama Cristiano Ronaldo. Posisi depan mereka saat itu tak dapat memberikan tekanan terhadap lawan. Dalam permainan sepak bola modern Anda harus dapata melakukan itu.”

“Apa yang dilakukan Weghorst, dia sangat bagus dalam permainan transisi. Dia sangat bagus saat bertahan ketika tim lawan melakukan set-piece.”

“Dia melakukan pekerjaan penting untuk tim yang memiliki cukup banyak bakat menyerang. Itulah mengapa dia bermain di setiap minggu,” pungkasnya.

Neville Masih Percaya Man City Menjadi Juara Premier League

Neville Masih Percaya Man City Menjadi Juara Premier League

Neville Masih Percaya Man City Menjadi Juara Premier League Legenda Manchester United yakni Gary Neville, mengaku masih percaya bahwa Manchester City lebih berkesempatan menjadi juara Premier League ketimbang Arsenal.

Pada akhir minggu lalu, Arsenal sendiri semakin mengokohkan akan posisi mereka di pucuk klasemen Premier League selepas mengalahkan Man United dengan skor akhir 3-2. Kini The Gunners memimpin klasemen dengan koleksi sebanyak 50 poin dan unggul 5 angka dari Manchester City di peringkat kedua. Bahkan tim arahan Mikel Arteta tersebut memiliki kesempatan untuk melebarkan jarak sebab mereka masih punya satu pertandingan tunda.

Keperkasaan Meriam London pada musim ini membuat banyak pihak ramai-ramai memberikan pujiannya. Bahkan tidak sedikit yang mempercayai bahwa tim asal kota London tersebut menjadi kandidat terkuat untuk menjadi juara Liga Primer pada musim ini.

Baca Juga: Selepas Dikalahkan Arsenal, Keane Semprot Empat Pemain MU Tersebut

Walau demikian, Gary Neville punya pendapat berbeda. Neville justru mengaku masih percaya Man City akan menjadi yang terbaik di Liga Inggris musim ini.

“Saya tak melihat mereka akan memenangkan liga. Saya pikir Man City bakal menjadi juara sebab saya rasa mereka menjalani musim yang spesial,” ucap Neville terhadap Sky Sports.

“Saya merasa ada satu titik di musim ini, Arsenal akan kalah satu atau dua pertandingan dan City akan berada di puncak, menyalip mereka, dan itu akan sangat sulit untuk  Arsenal,” pungkasnya.

Belum lama ini, Pep Guardiola justru mengaku tak percaya Man City akan sanggup mempertahankan trofi juara dan memberikan pujian untuk penampilan The Gunners.

Ronaldo Serta MU Dikatakan Tak Mungkin Dapat Bersatu Kembali

Ronaldo Serta MU Dikatakan Tak Mungkin Dapat Bersatu KembaliLegenda Manchester United yakni Gary Neville, memberikan tanggapan terkait pernyataan Cristiano Ronaldo yang dengan sengaja menyerang timnya dan Erik ten Hag. Neville sendiri menilai apa yang dilakukan oleh Ronaldo menunjukkan bahwa dia memang sudah ingin meninggalkan Old Trafford.

Pada awal minggu ini, dunia sepak bola sendiri kembali dihebohkan oleh kelakukan Cristiano Ronaldo. Dalam sesi wawancaranya Ronaldo secara terbuka melayangkan pernyataan yang menyerang pemilik Manchester United dan manajernya yakni Erik ten Hag.

Baca Juga: Mantan Kapten Bicara Son Akan Bermain Pada Pertandingan Pembuka Piala Dunia

Pernyataan yang cukup keras yang dilayangkan oleh Ronaldo lantas mengundang respons negatif dari cukup banyak pihak, salah satunya ialah Gary Neville. Sang legenda tim menilai apa yang dilakukan oleh Ronaldo sebagai tanda di mana sang pemain memang sudah ingin meninggalkan Old Trafford. Neville juga menilai Ronaldo dan MU sudah tak mungkin dapat dipersatukan kembali.

“Tidak ada jalan kembali untuk Ronaldo ke MU dan saya rasa dia memang tak menginginkan itu. Dia tidak akan sampai melakukan wawancara semacam ini bila memang dia ingin kembali,” ujar Neville.

Mantan Kapten MU Bandingkan Alejandro Garnacho dengan Cristiano Ronaldo Waktu Muda

Mantan Kapten MU Bandingkan Alejandro Garnacho dengan Cristiano Ronaldo Waktu Muda – Mantan Kapten Man United Gary Neville membandingkan wonderkid sensasional The Red Devils yakni Alejandro Garnacho dengan Ronaldo semasa masi muda. Neville sendiri menilai bahwa Garnacho memiliki aura bintang walau masi sangat muda, sama seperti halnya Ronaldo muda dulu.

Garnacho pun kembali jadi buah bibir selepas jadi pahlawan kemenangan 2-1 Manchester United di kandang Fulham pada pertandingan minggu terakhir Liga Inggris 2022/2023 sebelum jeda Piala Dunia 2022.

Winger Argentina yang berusia 18 tahun tersebut mencetak gol kemenangan The Red Devils di injury time sesi kedua yang membuat tim tamu berhasil  membawa pulang poin penuh dari lawatan ke London, Senin (14/11/2022) kemarin WIB.

Ini merupakan gol pertama Garnacho di Liga Inggris. Dalam musim pertamanya bersama tim senior, jebolan akademi Manchester United tersebut baru-baru ini juga sudah mencetak gol di kancah Liga Europa, serta membuat sepasang assist di pentas Piala Liga Inggris.

Tidak heran bila Garnacho saat ini jadi salah satu andalan utama pelatih Man United, Erik ten Hag di sisi sayap, mendahului nama-nama macam Jadon Sancho, Anthony Elanga, sampai Facu Pellistri.

Baca Juga: Ronaldo Katakan Dirinya Jauh Lebih Baik Dari Wayne Rooney

Neville juga tidak ragu untuk membandingkan Garnacho dengan Ronaldo, penyerang veteran Man  United yang pernah jadi rekan setimnya pada periode 2003-2009, ketika sang megabintang masih di awal karier sepakbolanya.

“Saya kira anak muda ini spesial. Garnacho punya sesuatu yang spesial di dalam dirinya. Anda dapat melihat aura bintangnya di usia yang masih sangat muda, seperti halnya Ronaldo dulu,” ujar  Neville.

“Garnacho sendiri juga winger, seperti halnya Ronaldo di paruh pertama kariernya. Garnacho dan Ronaldo muda, keduanya memiliki kecepatan super, tricky, sangat skillful,” sambung mantan bek kanan Manchester United dan Timnas Inggris yang saat ini aktif sebagai pandit sepak bola tersebut.

“Sedikit perbedaan, Garnacho mungkin lebih berbahaya sebab dia lebih direct. Dia merupakan mimpi buruk untuk para bek sayap. Anda tak ingin menghadapi pemain seperti ini, yang setiap wkatu selalu datang ke Anda. Ya, mungkin Garnacho lebih berbahaya dibanding Ronaldo muda dulu.”

“Apa pun itu, dia memiliki potensi yang luar biasa. Mari kita berharap dia dapat terus konsisten dengan permainan hebatnya saat ini,” tandas Neville.

Kisah Manis Henrik Larsson Bawa Man United Juara Liga Inggris Walau Cuma Main 3 Bulan

Kisah Manis Henrik Larsson Bawa Man United Juara Liga Inggris Walau Cuma Main 3 Bulan Akhir masa ambisi dari sosok Henrik Larsson terbilang cukup beruntung. Di usianya yang waktu itu telah menginjak 35 tahun, dia berhasil membawa Man United meraup titel juara Liga Inggris tahun 2006 sampai tahun 2007.

Cuma 3 bulan sejak ia didatangkan ke Old Trafford, Henrik Larsson sendiri dinilai telah sanggup untuk mengubah mentalitas Manchester United sebagai tim juara.

Di tengah musim 2006-2007, Manchester United dengan cukup nyaman memimpin klasemen sementara tanpa ada rasa keraguan anak didik Sir Alex Ferguson kandas untuk jadi juara.

Walau begitu, Sir Alex sendiri dikatakan masih tak puas dan merasa Manchester United memerlukan seseorang penyerang baru sarat pengalaman serta mental juara.

Sosok penyerang yang harus dapat membimbing Wayne Rooney, Louis Saha serta si Cristiano Ronaldo mengingat ketiga pemain ini belum pernah menjuarai Liga Inggris sebelumnya.

Ditambah ketika itu  Man United telah berpuasa gelar selama tiga musim, walaupun Ferguson masih mempunyai seorang Ole Gunnar Solskjaer dan Alan Smith.

Baca Juga: Nyaris Saja Kalah Tottenham Bangkit dan Tutup Mulut Bournemouth di Vitality Stadium

Tepat di bursa pemindahan musim dingin tahun 2007, Larrson sendiri didatangkan Man United dari Helsinborgs walau cuma berstatus pemain pinjaman selama tiga bulan.

Durasi yang dapat dikatakan cukup sangat singkat, tapi sangat memberi suatu dampak besar untuk Ferguson yang dipusingkan dengan para pemainnya yang rentan terluka.

Larsson berstatus sebagai pemain juara usai di musim sebelumnya membawa Barcelona meraup gelar Liga Champions, hal tersebutlah yang membuat Ferguson menaruh rasa kepercayaan tinggi terhadapnya.

Walaupun waktu itu para pendukung Setan Merah terheran dan tak segan memberi kritik keras klub yang dirasa sok hemat dan tak ingin dikatakan pelit.

Pemain yang berasal dari kota Swedia tersebutnya akhirnya debut di Old Trafford pada tanggal 7 Januari 2007, dalam Piala FA saat Man United menjamu Aston Villa.

Larsson juga sukses mencetak satu dari dua gol kemenangan Man United atas Aston Villa dalam kemenangan dengan skor 2-1.

Setelahnya, Larsson sendiri bermain sebanyak 13 kali di semua pertandingan dan mencetak sebanyak tiga gol dan bahkan selama ia bermain Man United cuma menelan satu kali kekalahan.

Satu kekalahan tersebut ialah sewaktu MU tumbang dari Arsenal dengan skor 1-2. Dua gol kemenangan The Gunners juga bahkan muncul ketika Larsson ditarik keluar.

Penampilannya tersebut membuat Larsson banyak mendapatkan pujian, tak cuma dari pendukung namun juga para pemain, termasuk Gary Neville, Ryan Giggs hingga Paul Scholes.