Perjalanan Karier Dari Bastian Schweinsteiger

Perjalanan Karier Dari Bastian Schweinsteiger

Onestopfootball.net – Schweinsteiger akhirnya memutuskan gantung sepatu. Pesepakbola asal Jerman itu mengakhiri kariernya sebagai pemain setelah 20 tahun menghabiskan waktunya di lapangan hijau. Dalam sepanjang kariernya, Schweinsteiger merupakan pesepakbola yang sukses. Ia pernah memperkuat tiga klub di level senior yakni Bayern, Manchester United dan Chicago Fire. Schweinsteiger juga merasakan kesuksesan besar saat memperkuat timnas Jerman. Ia berhasil menjuarai Piala Dunia 2014 dan membuat 121 penampilan untuk Die Mannschaft.

“Mengucapkan selamat tinggal sebagai pemain aktif membuat saya merasakan sedikit nostalgia. Tetapi saya juga menantikan tantangan menarik yang segera menanti saya,” katanya.

“Saya akan tetap setia pada sepakbola. Terima kasih banyak atas waktu yang saya habiskan bersama. Saya akan selalu memiliki tempat untuk kalian di hati saya”

Schweinsteiger termasuk salah satu pemain yang dikagumi kawan maupun lawan. Ia memutuskan pensiun dalam usia 35 tahun. Lalu, seperti apa perjalanan karier Basti? Simak dalam rangkuman yang akan membahas mengenai perjalanan karier Bastian Schweinsteiger berikut ini.

Bayern Munchen
Schweinsteiger merupakan produk akademi Bayern Munchen. Ia menembus skuat utama pada 2002 ketika berusia 18 tahun. Ottmar Hitzfeld adalah pelatih yang memberikan debut kepada Schweinsteiger. Gelandang asal Jerman itu mampu menunjukkan performa yang gemilang.

Pada musim debutnya, Schweinsteiger berhasil mengantarkan Bayern memenangkan Bundesliga dan DFB-Pokal. Setelah itu, Schweinsteiger menjadi bagian dari kesuksesan Bayern selama bertahun-tahun. Puncak kesuksesan Schweinsteiger tentu saja terjadi pada tahun 2013. Saat itu, ia berhasil membawa Bayern menorehkan sejarah dengan menjadi tim Jerman pertama yang memenangkan treble.

Selama membela Bayern, Schweinsteiger memenangi delapan gelar Bundesliga dan tujuh piala Jerman serta Liga Champions 2013. Selain itu, ia juga mencatatkan 500 penampilan dengan mencetak 68 gol untuk tim Bavaria. Schweinsteiger membela skuat utama Bayern Munchen selama 13 musim. Pada 2015, Schweinsteiger memutuskan bergabung dengan Manchester United.

Manchester United
Setelah meraih segalanya di Jerman, Schweinsteiger memutuskan untuk mengambil tantangan baru di Premier League. Ia bergabung dengan Manchester United dan bereuni dengan Louis van Gaal di Old Trafford.

Kedatangan Schweinsteiger disambut gembira oleh pendukung Setan Merah. Sebab, gelandang asal Jerman itu diharapkan bisa mendongkrak prestasi MU dengan pengalamannya. Sayangnya, karier Schweinsteiger di Inggris tidak berjalan sesuai rencana. Performa pesepakbola berusia 35 tahun itu menurun karena cedera yang dia alami.

Kendati demikian, Schweinsteiger menjuarai FA Cup pada musim 2015/2016. Itu merupakan satu-satunya gelar yang diraihnya saat berkostum Setan Merah Schweinsteiger kemudian terbuang dari skuat utama di bawah asuhan Jose Mourinho. United akhirnya mempersilakan Schweinsteiger untuk meninggalkan klub pada Maret 2017.

Baca Juga : Beberapa Alasan Mengapa Barcelona Masih Butuh Neymar

Chicago Fire
Gagal bersinar bersama Manchester United, Schweinsteiger kemudian hijrah ke Amerika Serikat. Ia bergabung dengan klub Major League Soccer (MLS), Chicago Fire. Schweinsteiger menghabiskan waktunya di MLS selama tiga musim. Setelah mencatatkan 92 penampilan dan mengemas delapan gol, Schweinsteiger akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu.

Timnas Jerman
Schweinsteiger juga merupakan pemain timnas Jerman. Ia melakukan debutnya di level internasional saat menghadapi Hungaria dalam pertndingan persahabatan pada 2004. Schweinsteiger punya 121 caps dan menyumbang 24 gol. Catatan itu menjadikannya sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak keempat untuk negaranya.

Setelah hanya mampu membawa Die Mannschaft di posisi ketiga pada Piala Dunia 2006 dan 2010, Schweinsteiger akhirnya sukses mengangkat trofi Piala Dunia 2014 di Brasil. Suami dari mantan petenis Ana Ivanovic itu memutuskan pensiun dari timnas Jerman usai Euro 2016 di Prancis.