Marc Overmars Eks Pemain Arsenal Alami Stroke Ringan

Marc Overmars Eks Pemain Arsenal Alami Stroke Ringan

Marc Overmars Eks Pemain Arsenal Alami Stroke Ringan Marc Overmars mantan pemain Arsenal dirawat di rumah sakit pada hari Kamis usai menderita stroke ringan, namun direktur sepak bola Royal Antwerp itu sudah dalam keadaan “baik-baik saja”.

Overmars sendiri sendiri juga terkenal sebab karier bermainnya yang gemerlap, sewaktu ia mewakili tim-tim seperti Ajax, Arsenal, dan Barcelona. Mantan pemain sayap tersebut juga membuat sebanyak 86 penampilan senior untuk tim nasional Belanda, membantu mereka mencapai semifinal Euro pada tahun 2000 dan tahun 2004.

“Marc Overmars, direktur sepak bola di RAFC, menjadi tak sehat tadi malam dan dirawat di rumah sakit sebab stroke ringan,” bunyi pernyataan dari Royal Antwerp. “Marc baik-baik saja, namun harus tenang untuk sementara waktu. Marc dan keluarganya fokus terhadap akan pemulihannya dan tak ingin berkomentar jauh lebih jauh. RAFC berharap Marc segera pulih!”

Overmars telah mengejar karier di administrasi sepak bola sejak pensiun pada musim panas tahun 2009. Dia diangkat sebagai direktur sepak bola Ajax pada tahun 2012 dan memegang posisi tersebut selama satu minggu sebelum dia dipaksa mundur dengan aib pada bulan Februari.

Ajax mengatakan bahwa Overmars mengirim serangkaian pesan yang tak layak ke beberapa staf wanita. Dia menyadari kesalahannya dan mengakui perilakunya tersebut tak dapat diterima.

Baca Juga: Madrid Peroleh Kabar Buruk Terkait Perburuan Alexis

Overmars segera balik ke sepak bola sewaktu dia menjadi direktur sepak bola Antwerp pada bulan Maret. Penunjukan tersebut kontroversial sebab perilakunya baru-baru ini, karena beberapa sponsor memutuskan hubungan dengan tim Belgia tersebut pada hari-hari berikutnya.

Walaupun memperoleh reaksi keras, Antwerp tetap bertahan dengan Overmars. Sosok mantan pemain sayap tersebut terkenal di Ajax selama tahun 90-an, bermain sebanyak 193 pertandingan untuk tim dan memenangkan sebanyak tujuh trofi termasuk tiga gelar Eredivisie dan Liga Champions.

Overmars kemudian bermain untuk Arsenal, Barcelona, dan Go Ahead Eagles sebelum mengakhiri kariernya. Dia dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di Piala Dunia 1994 dan merupakan bagian dari tim The Gunners yang memenangkan gelar Premier League dan Piala FA selama musim 1997-98.

Madrid Peroleh Kabar Buruk Terkait Perburuan Alexis

Madrid Peroleh Kabar Buruk Terkait Perburuan Alexis

Madrid Peroleh Kabar Buruk Terkait Perburuan Alexis Atletico Madrid memperoleh kabar buruk terkait perburuan servis gelandang Brighton, Alexis Mac Allister yang baru saja membantu timnas Argentina menjadi juara di Piala Dunia 2022.

Alexis Mac Allister sudah membuktikan diri bahwa ia pantas untuk bermain di level tinggi di panggung terbesar dan sudah menunjukkan penampilan impresif ketika membela timnas Argentina sehingga wajar apabila banyak tim yang menginginkan servisnya menjelang dibukanya bursa musim dingin.

Usai mengalami musim yang fantastik bersama Brighton sebelum perhelatan Piala Dunia ia melanjutkan penampilan yang impresifnya sewaktu bermain di turnamen besar sepak bola yang berlangsung di Qatar. Ia tak bermain ketika La Albiceleste dikalahkan Arab Saudi di pertandingan pembuka penyisihan grup. Tapi selanjutnya ia selalu tampil di setiap pertandingan yang dijalani timnya sampai menjadi juara Piala Dunia untuk kali pertama dalam selama 36 tahun.

Baca Juga: Ten Hag Tak Tutup Kesempatan Jadikan Luke Shaw bek Tengah Lagi

Dengan penampilan impresifnya membuat beberapa tim elit Eropa berminat. Atletico Madrid termasuk dalam deretan klub tersebut, pelatih Diego Simeone ingin Mac Allister menggantikan rekannya di timnas, Rodrigo de Paul di posisi tengah klub ibukota Spanyol.

Tapi demikian seperti dilansir Todofichajes mengatakan bahwa Los Rojiblancos memperoleh kabar burum terkait perburuan Mac Allister. Harga yang disematkan oleh Brighton sebesar 65 Juta Euro dianggap tak realistis oleh pihak tim, namun Juventus kabarnya bersedia untuk membayarkan mahar tersebut demi merekrut pemain Argentina tersebut. Kecuali Atleti dapat menyerupai tawaran yang diajukan oleh Juventus mereka akan melewatkan salah satu target utama mereka.

Ten Hag Tak Tutup Kesempatan Jadikan Luke Shaw bek Tengah Lagi

Ten Hag Tak Tutup Kesempatan Jadikan Luke Shaw bek Tengah Lagi

Ten Hag Tak Tutup Kesempatan Jadikan Luke Shaw bek Tengah Lagi Manajer Manchester United yakni Erik ten Hag, mengaku amat puas dengan kinerja Luke Shaw di posisi bek tengah terhadap pertandingan kontra Nottingham Forest. Ten Hag sendiri mengaku tak menutup kemungkinan untuk memainkannya kembali di posisi tersebut.

Pada waktu Manchester United meraih kemenangan 3-0 atas Nottingham Forest di Old Trafford, hari Rabu (28/12) kemarin WIB, ada satu keputusan berani Erik ten Hag yang menyita perhatian cukup banyak pihak. Pada pertandingan tersebut, Ten Hag memutuskan untuk menempatkan Luke Shaw sebagai bek tengah walau posisi aslinya ialah seorang bek kiri.

Tapi Shaw sukses menunjukkan penampilan yang cukup mengesankan. Bahkan menunjukkan penampilan yang solid bersama Raphael Varane di jantung pertahanan timnya.

Ten Hag sendiri mengaku sangat puas dengan kinerja Shaw pada pertandingan tersebut. Sang manajer juga tak menutup kemungkinan untuk menempatkannya kembali di posisi tersebut.

Baca Juga: Selepas Nottingham Kalah, Yates Mengakui Kehebatan Man United

“Dia tampil dengan penuh  ketenangan, menjadi sosok yang amat menentukan dan bertekad untuk tampil sebaik mungkin di posisi tersebut. Dia menunjukkan penampilan yang amat bagus,” ucap Ten Hag.

“Pada minggu kemarin dia telah menawarkan dirinya untuk bermain sebagai bek tengah ketika akan menghadapi Burnley.”

“Kami lantas mengambil keputusan untuk menunjuk Casemiro dan pada pertandingan ini Anda dapat melihat dia menunjukkan penampilan yang sangat bagus saat menghadapi Forest. Dia melakukan pekerjaan yang amat baik dan dia seperti sudah bermain selama beberapa tahun di posisi tersebut.”

“Saya senang mengetahui bahwa kami memiliki beberapa opsi di posisi bek tengah dan itulah yang diperlukan oleh tim tersebut, yakni memiliki pemain yang bisa tampil di beberapa posisi,” pungkasnya.

Selepas Nottingham Kalah, Yates Mengakui Kehebatan Man United

Selepas Nottingham Kalah, Yates Mengakui Kehebatan Man United

Selepas Nottingham Kalah, Yates Mengakui Kehebatan Man United Gelandang Nottingham Forest yanki Ryan Yates, memberikan tanggapan terkait kekalahan yang diterima oleh timnya ketika tandang ke markas Man United. Yates sendiri pun mengakui akan kehebatan Setan Merah.

Nottingham Forest sendiri pun memperoleh akan hasil yang sangat mengecewakan pada pertandingan Boxing Day tahun ini. Pasalnya ketika mereka tandang ke markas Man United di Old Trafford, Rabu (28/12) dini hari WIB, The Tricky Trees dihabisi dengan skor telak 3-0.

Menanggapi akan kekalahan tersebut, Ryan Yates lantas saja menilai Man United memang pantas untuk meraih kemenangan. Yates mengatakan hasil tersebut sebagai hasil yang adil.

“Sejujurnya, saya berpikir hasil tersebut hasil yang sangat adil,” ucap Yates terhadap Amazon Prime.

“Pada sesi pertama, kami kebobolan dua gol dengan cara yang buruk di mana semuanya berawal dari tembakan keras. Kami kemudian bersatu kembali dan mencetak gol walau akhirnya dibatalkan.”

Baca Juga: Fernandes Janjikan Hal Tersebut Terhadap Anthony

“Kami mengubah beberapa taktik, kami sukses beberapa kali menembus pertahanan mereka namun gagal memberikan hukuman. Kemudian mereka mencetak gol ketiga yang membunuh permainan, jadi saya pikir ini hasil yang cukup adil.”

Yates juga mengomentari terkait golnya di menit ke-41 yang dibatalkan oleh VAR. Pasalnya bola hasil sepakan Yates menyentuh Boly sebelum masuk ke dalam gawang. Sementara Boly sudah berada dalam posisi offside.Yates mengaku sangat kecewa.

“Saya hanya berpikir saya akan mencetak gol. Tapi begitulah kinerja VAR, mereka bisa menemukan semua kesalahan jadi sangat mengecewakan,” pungkasnya.

Fernandes Janjikan Hal Tersebut Terhadap Anthony

Fernandes Janjikan Hal Tersebut Terhadap Anthony

Fernandes Janjikan Hal Tersebut Terhadap Anthony Striker Manchester United yakni Anthony Martial, mengatakan bahwa Bruno Fernandes sudah memberikan sebuah janji kepadanya pada paruh kedua musim ini.

Sejak didatangkan oleh Manchester United pada Januari 2020 yang lalu, Bruno Fernandes sukses menunjukkan penampilan yang sangat mengesankan. Bukan hanya piawai dalam mencetak gol, Fernandes juga dikenal sebagai pemberi umpan yang sangat bagus.

Belakangan, Anthony Martial mengatakan akan hubungannya dengan Fernandes pada musim ini semakin dekat. Bahkan Martial menyebut Fernandes sudah berjanji akan memanjakannya dengan assist pada paruh kedua musim ini.

“Kami selalu memiliki hubungan yang amat baik dan kami berdua bekerja untuk membuat koneksi kami menjadi semakin baik,” ucap Martial.

Baca Juga: Wolves Sah Bawa Cunha Dari Atletico Madrid

“Well, hal itu assist merupakan salah satu yang selalu kami bicarakan. Ketika dia pergi ke Piala Dunia, saya mengatakan kepadanya untuk kembali ke sini dalam keadaan yang baik. Kemudian dia berkata: ‘Tentu saja, akan ada banyak assist untuk  Anda’. Itulah salah satu pembicaraan terkait olahraga yang kami lakukan.”

“Sangat penting untuk memiliki koneksi yang baik di atas lapangan. Anda selalu ingin tahu di mana rekan setim Anda berada dan ke arah mana dia akan berlari.”

“Hubungan seperti itu yang membantu Anda mengetahui gaya bermain rekan setim. Kami melakukannya demi terus berkembang dan kedua tentu saja untuk membuat penampilan tim menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.

Wolves Sah Bawa Cunha Dari Atletico Madrid

Wolves Sah Bawa Cunha Dari Atletico Madrid

Wolves Sah Bawa Cunha Dari Atletico Madrid Wolves sendiri kabarnya sudah sah membawa Matheus Cunha dari Atletico Madrid. Striker yang berasal dari Brasil tersebut menjadi rekrutan pertama Julen Lopetegui di Molineux dengan status kontrak pinjam.

Wolves sudah membawa pemain dari internasional Brasil, Matheus Cunha dengan persetujuan pinjam awal dari Atletico Madrid seperti yang sudah diumumkan melalui laman resmi klub Premier League tersebut.

Striker yang kini berusia 23 tahun tersebut akan bergabung dengan tim mulai tanggal 1 Januari mendatang karena persetujuan ijin kerja dengan kesepakatan permanen yang mengikuti kabarnya nilainya mencapai 43 Juta Pound.

Pernyataan dari laman resmi klub berbunyi: “Matheus Cunha akan menjadi rekrutan pertama Julen Lopetegui sebagai pelatih kepala Wolves, bergabung dengan status pinjaman mulai dari 1 Januari berdasarkan ijin kerja.

Baca Juga: Marko, MU Tidak Punya Duit Untuk Beli Saya

“Pemain internasional Brasil tersebut sudah terbang ke Inggris dan merampungkan tes medis di awal pekan, merampungkan pemindahan pinjam yang secara otomatis menjadi permanen hingga tahun 2027 bila klausa tertentu diaktifkan.”

Mantan pemain Sion, RB Leipzig dan Hertha Berlin bergabung dengan Atletico Madrid di musim panas 2021 dan sudah mencetak tujuh gol di semua kompetisi musim kemarin akan tetapi kesulitan mendapatkan menit bermain musim ini. Diego Simeone jarang memainkannya karena penampilannya yang dianggap kurang meyakinkan.

Ia sudah membantu Selecao memenangkan emas di Olimpiade Tokyo musim panas kemarin dan sejak itu sudah menorehkan sebanyak delapan caps bersama tim senior akan tetapi tidak masuk skuat Piala Dunia Qatar.

Marko, MU Tidak Punya Duit Untuk Beli Saya

Marko, MU Tidak Punya Duit Untuk Beli Saya Penyerang Bologna yakni Marko Arnautovic, mengatakan bahwa Manchester United pernah berupaya untuk mendatangkannya pada masa Jose Mourinho. Tapi mereka tak dapat mendatangkannya sebab tak punya uang. Benarkah?

Di awal musim 2022/23, Man United pernah membuka kesempatan untuk mendatangkan Marko Arnautovic dari Bologna. Bukan tanpa alasan mengapa MU ingin mendatangkan sang pemain. Selain masih menunjukkan ketajaman di usia 33 tahun, sang pemain juga pernah bekerja sama dengan Erik ten Hag di FC Twente.

Arnautovic sebenarnya menunjukkan ketertarikan untuk melakukan reuni dengan Ten Hag. Tapi fans Bologna ramai-ramai melakukan penolakan.

Marko Arnautovic mengatakan bahwa bukan kali ini saja Man United ingin mendatangkannya. Penyerang yang berasal dari Serbia tersebut mengaku pernah diinginkan oleh MU ketika masih ditangani oleh Jose Mourinho. Tapi pemindahan tersebut gagal terwujud sebab United dikatakan tak punya duit untuk menebusnya dari West Ham United.

Baca Juga: Perihal Tekanan Di Man United, Ten Hag Mengaku Tidak Jadi Masalah

“Jose Mourinho menginginkan saya sewaktu saya berada di West Ham. Dia bertanya terhadap saya berapa harga saya. Namun kemudian United tak memiliki cukup uang untuk mengontrak saya, sebab mereka telah membeli Pogba,” ucap  Arnautovic.

Untuk kegagalan Man United mendatangkan Arnautovic pada musim ini, agen sang pemain mengatakan bahwa bintang asal Serbia tersebut yang menolak untuk bergabung dan bukan karena direksi MU yang membatalkan niat mereka.

“Namun pada akhirnya, Marko-lah yang punya untuk tidak berlarut-larut dan bertahan di Bologna. Bagaimana, apakah menurut Anda dia sekarang berada di jalan yang buruk?,” ujar agen Arnautovic, Tiziano Pasquali.

Perihal Tekanan Di Man United, Ten Hag Mengaku Tidak Jadi Masalah

Perihal Tekanan Di Man United, Ten Hag Mengaku Tidak Jadi Masalah

Perihal Tekanan Di Man United, Ten Hag Mengaku Tidak Jadi Masalah Ten Hag mengatakan bahwa dirinya tak menjadikan masalah perihal tingginya akan tekanan yang ia peroleh sejak menjadi manajer Man United. Ten Hag menilainya sebagai sebuah hal yang biasa ketika melatih tim besar.

Erik ten Hag sendiri ditunjuk sebagai manajer Manchester United yang baru pada musim panas silam. Kedatangannya sendiri diharapkan membawa angin segar untuk Setan Merah yang mengalami masa-masa sulit terutama dalam lima musim terakhir.

Ada juga tugas Ten Hag di Man United sangatlah berat. Dirinya sendiri diharuskan untuk membangun kembali tim serta memastikan mereka dapat kembali ke jalur juara. Ditambah lagi tekanan berat yang datang dari media serta para pakar seperti yang biasa diterima oleh para pelatih MU sebelumnya.

Menanggapi akan besarnya tekanan yang diperoleh oleh pelatih Man United, Ten Hag sendiri mengaku tak menjadikannya masalah. Untuk sang pelatih, tekanan besar seperti itu sangat wajar diterima untuk manajer tim sekelas Setan Merah. Ten Hag juga mengatakan akan tekanan sama juga dirasakan oleh manajer Chelsea dan Newcastle United yang sudah melakukan cukup banyak investasi.

Baca Juga: Mantan Defender Lazio Antarkan Argentina Juara Piala Dunia 2022

“Saya mengerti dan dapat memahaminya,” ucap Ten Hag kepada MUTV.

“Hal sama juga diperoleh oleh manajer Chelsea dan Newcastle United serta di semua klub yang sudah melakukan banyak investasi. Akan ada tekanan besar di semua klub tersebut sebab mereka punya tekanan untuk dapat menembus posisi empat besar.”

“Kami sendiri memiliki tuntutan untuk dapat memenangkan trofi dan itu sudah pasti,” pungkasnya.

Mantan Defender Lazio Antarkan Argentina Juara Piala Dunia 2022

Mantan Defender Lazio Antarkan Argentina Juara Piala Dunia 2022

Mantan Defender Lazio Antarkan Argentina Juara Piala Dunia 2022 Mantan full bek Lazio yakni Lionel Scaloni sudah berhasil dalam menghantarkan timnas Argentina menjadi pemenang Piala Dunia 2022 yang merupakan kemenangan pertama mereka di sepanjang tiga waktu terakhir.

Mantan full bek Lazio Lionel Scaloni menghantarkan Argentina memeluk akan trofi Piala Dunia pertama mereka di sepanjang tiga dekade terakhir. Lionel Messi beserta teman-temannya berhasil mengalahkan timnas Prancis melalui adu penalti dengan skor akhir 4-2.

Pelatih yang kini berusia 44 tahun berasal dari Argentina tersebut sudah menduduki jabatan tersebut sejak bulan Agustus 2018 silam, sebelumnya ia meraih keberhasilan di Copa America tahun lalu dan mengulangi kesuksesannya di Piala Dunia Qatar, cukup membantu Albiceleste memenangkan turnamen untuk kali pertama sejak 1986 di era Diego Maradona.

Baca Juga: Messi Percaya Mendapat Dukungan Diego Maradona Dari Surga

Scaloni sendiri sebelumnya menghabiskan enam tahun kariernya sebagai pemain The Aquile mulai tahun 2007 sampai tahun 2013 dengan menorehkan sebanyak 67 penampilan di semua pertandingan untuk tim ibukota Italia. Di sepanjang periode tersebut ia mencetak satu gol dan menyumbangkan empat assist, dan kesusahan memperoleh akan menit bermain yang konsisten.

Sementara kariernya di ibukota Italia dianggap kurang berhasil, tapi Scaloni merupakan profesional yang disukai di Biancocelesti dan banyak dari lingkungan tim ibukota Italia tersebut akan sangat senang melihat mantan pemain mereka membuat sejarah dengan Albiceleste di dunia.

Sebuah rekaman video yang diambil oleh penyiaran negara asalnya, TyC Sports di sepanjang adu penalti melawan Prancis menunjukkan emosi Scaloni usai tendangan kemenangan timnya, menciptakan pemandangan mengharukan di pinggir lapangan stadion Lusail.

Messi Percaya Mendapat Dukungan Diego Maradona Dari Surga

Messi Percaya Mendapat Dukungan Diego Maradona Dari Surga

Messi Percaya Mendapat Dukungan Diego Maradona Dari Surga Messi merilis surat terbukanya di media sosial Instagram selepas sukses dalam membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 dan meyakini Diego Maradona turut andil dalam keberhasilannya dengan terus mendukung dari surga.

Sang mega bintang akhirnya memperoleh trofi yang diinginkannya pada hari Senin kemarin (19/12) WIB, usai Argentina mengalahkan Prancis lewat adu penalti dengan skor 4-2 dalam final Piala Dunia 2022.

Ia merupakan salah satu eksekutor dalam adu penalti tersebut selagi mencetak dwigol dalam pertandingan selama 120 menit yang berakhir dengan skor 3-3.

Lionel Messi akhirnya meraup akan gelar juara Piala Dunia pada usianya yang telah berusia 35 tahun, sebuah pencapaian yang dikatakan sebagai akhir dari karier gemilangnya.

Messi telah melalui banyak kepahitan bersama La Albiceleste, termasuk sewaktu  kalah di final Piala Dunia tahun 2014 dari Jerman, dan ini merupakan momen indah yang membuatnya dapat disetarakan dengan pahlawan Piala Dunia 1986 yakni Diego Maradona.

Walaupun Maradona saat ini telah tiada, sang penyerang Paris Saint-Germain mempercayai bahwa dukungan El Pibe de Oro terus mengalir dari surga.

Baca Juga: Jangan Pensiun, Brasil Ingin Si Neymar Terus Bermain

“Dari Grandoli ke Piala Dunia Qatar menghabiskan hampir selama 30 tahun. Itu hampir tiga tahun sewaktu bola memberikan saya kebahagiaan luar biasa dan juga beberapa rasa kesedihan. Saya selalu bermimpi menjadi juara dunia dan saya tidak ingin berhenti mencoba, bahkan ketika rasanya saya ingin menyerah,” ucap Messi di Instagram-nya.

“Trofi tersebut juga untuk mereka yang tidak berhasil meraihnya di Piala Dunia sebelumnya yang kami mainkan, seperti 2014 di Brasil ketika kami semua pantas untuk meraihnya atas kerja keras dan seberapa besar kami menginginkannya.

“Kami layak mendapatkan akhir luar biasa ini. Itu juga dari Diego yang mendukung kami dari surga. Dan untuk semua yang berada di tim nasional meski hanya menjadi cadangan namun hasrat selalu ada. Banyak kegagalan adalah bagian dari perjalanan dan pelajaran dan tanpa kekecewaan tersebut mustahil untuk kesuksesan datang. Terima kasih dari hati yang terdalam. Ayo Argentina!”