Man United Memerlukan Tambahan Bek, Mungkin Akan Bawa Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen

Man United Memerlukan Tambahan Bek, Mungkin Akan Bawa Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen Man United lagi merubah besar-besaran timnya selepas di masa paceklik Liga Eropa serta Liga Inggris. Saat Man United akan membawa tambahan posisi bek kanan dan kiri.

Manchester United akan menghadapi cukup banyak pertandingan selepas Piala Dunia 2022 Qatar.

Sehingga, Manchester United kemungkinan akan membawa Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen, tim Jerman bulan Januari mendatang

Ten Hag menyadari bahwa sementara dia merasa bek kanan Diogo Dalot terus meningkat baik dalam hal pertahanan dan distribusinya.

Sehingga The Reds memerlukan lebih banyak perlindungan khususnya di area itu dan di sayap lainnya.

Baca Juga: Profil Reiss Nelson, Pemain Mudanya Arsenal Ratakan Nottingham Forest

Terlebih lagi, kontrak Dalot akan habis pada akhir musim ini, sementara bek kanan United lainnya yakni si Aaron Wan-Bissaka, kelihatannya tak disukai oleh pelatih yang berasal dari Belanda tersebut.

“Kami memerlukan dua bek sayap yang bagus di kiri dan kanan sebab kami punya banyak pertandingan yang akan datang,” ucap bos United selepas United menang 1-0 melawan West Ham United pada hari Minggu.

Itu berarti Frimpong, yang sudah mencetak lima gol dan menambahkan dua assist dalam 17 penampilannya musim ini di bawah bos Leverkusen Xabi Alonso, terus menarik rasa minat dari bagian merah Manchester.

Bahkan infonya  juga Chelsea juga tertarik dengan Jeremie Frimpong.

Profil Reiss Nelson, Pemain Mudanya Arsenal Ratakan Nottingham Forest

Profil Reiss Nelson, Pemain Mudanya Arsenal Ratakan Nottingham Forest Reiss Nelson sendiri merupakan pemain lulusan akademi Arsenal yang lahir di London, Inggris, tepatnya pada tanggal 10 Desember 1999 atau 22 tahun lalu.

Walau lahir serta besar di Inggris, Reiss Nelson tumbuh di tengah keluarga Zimbabwe. Diketahui sang ayahnya merupakan imigran dari negara tersebut serta ibunya merupakan penduduk lokal Inggris.

Masa kecil Reiss Nelson sendiri tidak  lepas dari dunia sepak bola. Sejak kecil, ia dan temannya yakni Jadon Sancho, telah menggeluti si kulit bundar.

Namun, Reiss Nelson memilih bergabung akademi Arsenal di usia 9 tahun. sejak saat itu bakatnya terasah dan mulai berhasil naik kelas.

Karena penampilannya di akademi, sang mantan pelatih Arsenal yakni Arsene Wenger, pernah memasukkannya ke tim utama ketika The Gunners menjalani pramusim sebelum musim 2017/2018 dibuka.

Ia pun kemudian memerani debutnya bersama Arsenal di pramusim saat melawan Bayern Munchen. Tak lama berlalu, ia memerani debut kompetitif bersama The Gunners sewaktu melawan Chelsea di Community Shield.

Kiprahnya tersebut kemudian membuat Reiss Nelson diyakini tampil di Liga Europa dan Liga Inggris pada musim 2017/2018.

Tapi keputusan diambil Arsenal di tahun 2018 untuk meminjamkannya ke Hoffenheim selama satu musim penuh di musim 2018/2019.

Peminjaman tersebut berbuah manis untuk Reiss Nelson yang sanggup tampil bagus dan dengan melesakkan tujuh gol dari 23 pertandingan di Bundesliga Jerman 2018/2019.

Baca Juga: Fakta Zidane Iqbal, Pemain Tengah Wonderkid Man United Berkesempatan Lawan Timnas U-19

Hal tersebut membuat Arsenal memulangkannya serta memasukkannya ke tim utama pada musim 2019/2020. Sayangnya, Reiss Nelson tidak mendapat banyak peluang hingga musim 2020/2021.

Alhasil ia kembali menjalani peminjaman di Feyenoord Rotterdam, di mana Reiss Nelson membawa timnya lolos ke final UEFA Conference League 2021/2022.

Peminjaman yang terbilang sukses itu lantas membuat Mikel Arteta memasukkannya ke tim utama musim ini untuk menambah kedalaman tim.

Tapi lukanya Bukayo Saka kelihatannya memberi angin segar terhadap  Reiss Nelson yang dapat saja menjadi andalan Arsenal dan Arteta.

Terlebih dengan penampilan bagusnya  yang membantu Arsenal kembali ke puncak klasemen sewaktu membantai Nottingham Forest dengan skor 5-0.

Fakta Zidane Iqbal, Pemain Tengah Wonderkid Man United Berkesempatan Lawan Timnas U-19

Fakta Zidane Iqbal, Pemain Tengah Wonderkid Man United Berkesempatan Lawan Timnas U-19 Gelandang wonderkid Man United yang berkesempatan menjadi lawan Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia U-20 2023.

Zidane Iqbal sendiri merupakan pemain muda yang membela Irak dan saat ini berstatus gelandang penggawa raksasa Liga Inggris yakni Manchester United.

Ada kemungkinan Zidane Iqbal terebut akan diturunkan Irak di Piala Asia U-20 2023 nanti.

Apalagi saja ia baru saja berusia 19 tahun dan telah membela negaranya di pentas internasional.

Baca Juga: Jurgen Klopp Enggan Bahas Perihal Kans Lepas Ke Liga Champions Musim Depan

Dengan misi Irak yang tidak ingin menjadi penggembira saja di Piala Asia U-20 2023, maka besar kemungkinan Zidane Iqbal akan dipanggil.

Hadirnya Zidane Iqbal sendiri akan menjadi ujian besar untuk Timnas Indonesia U-19. Masalahnya, ia telah berpengalaman, termasuk ketika membela Man United di musim kemarin dan pertandingan pramusim.

Melihat keadaan ini, tak ada salahnya untuk melihat sederet fakta menarik Zidane Iqbal seiring adanya potensi dirinya akan melawan Timnas Indonesia U-19.

Sempat Dikira Orang Indonesia

Dalam perjalanannya, Zidane Iqbal sendiri ternyata pernah disebut-sebut sebagai pemain keturunan Indonesia. Hal tersebut  terjadi tahun 2019 silam.

Ketika itu, namanya tersebut ramai menjadi buah bibir sebagai pemain keturunan Indonesia sebab namanya dan wajahnya tersebut.

Diketahui, ia sendiri lahir di salah satu kota Inggris, tepatnya di Manchester, dari ayah yang berpaspor Pakistan dan ibu yang berpaspor Irak.

Pemain Asia Selatan Perdana Untuk Man United

Zidane Iqbal tidak cuma bermain di akademi Man United saja. Ia bahkan pernah memerani debut bersama tim utama Setan Merah.

Hal tersebut terjadi pada musim 2021/2022 kemarin ketika  Man United ditukangi Ralf Rangnick. Ia memerani debut untuk Setan Merah di ajang Liga Champions kala melawan Young Boys pada tanggal 8 Desember 2021.

Sebab sukses memerani debutnya, Zidane Iqbal juga menjadi pemain Asia Selatan kelahiran Inggris pertama yang bermain untuk  Man United.

Tak cuma itu saja, Zidane Iqbal juga menjadi pemain Asia Selatan kelahiran Inggris pertama yang sukses mentas di ajang sekelas Liga Champions.

Baca Juga: Man City Tak Selalu Menang Dengan Mudah, Tak Ada Otomatis Juara!

Menjadi Masa Depan Man United

Man United menatap Zidane Iqbal tidak cuma sebagai pemain akademi yang akan didepak atau dijual begitu saja seperti jebolan akademi lainnya.

Man  United memandang Zidane Iqbal sebagai pemain masa depannya. Apalagi dengan kontrak jangka panjang yang diberikan pada tahun 2022 dan akan membuatnya bertahan sampai tahun 2025.

Jurgen Klopp Enggan Bahas Perihal Kans Lepas Ke Liga Champions Musim Depan

Jurgen Klopp Enggan Bahas Perihal Kans Lepas Ke Liga Champions Musim Depan Juergen Klopp selaku pelatih Liverpool enggan membahas perihal peluang dan timnya yang lolos ke liga Champions musim depan menyusul kekalahan dari Leeds United

Sebelumnya, Liverpool sendiri ditundukkan dengan skor akhir 1-2 oleh Leeds United pada matchday ke-14 Liga Inggris 2022-2023.

Kekalahan tersebut terjadi di Stadion Anfield, Sabtu (29/10/2022) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.

Hasil tersebut mencoreng catatan tak terkalahkan tim Klopp di Anfield sejak bulan Maret 2021.

Total, Liverpool tidak terkalahkan di kandang sendiri selama 29 pertandingan dengan catatan 22 kemenangan dan tujuh hasil seri.

Khusus pada musim 2022-2023, Liverpool sendiri mengantongi enam kemenangan dan dua kali seri di hadapan publik sendiri.

Posisi Liverpool kini berada di urutan ke-9 klasemen sementara Liga Inggris dengan 16 poin.

Mereka sendiri tertinggal delapan poin dari posisi empat besar.

Sebagai komparasi, Newcastle United berada di urutan keempat klasemen dengan raihan 24 poin.

Baca Juga: Man City Tak Selalu Menang Dengan Mudah, Tak Ada Otomatis Juara!

Keadaan ini menimbulkan pertanyaan perihal peluang Liverpool lolos ke Liga Champions musim depan.

Juergen Klopp memilih tak membahas subjek tersebut.

Pelatih yang berasal dari Jerman tersebut mengatakan topik lolos ke Liga Champions bukan kepentingannya saat ini.

“Topik tersebut bukan kekhawatiran utama bagi saya. Ada banyak hal yang harus dikhawatirkan,” ucap Klopp.

“Tentu saja saya bukan orang yang bodoh. Saya tahu jarak poin di klasemen dan tim-tim mana saja yang berada di empat besar,” ucapnya.

Man City Tak Selalu Menang Dengan Mudah, Tak Ada Otomatis Juara!

Man City Tak Selalu Menang Dengan Mudah, Tak Ada Otomatis Juara! Man City harus bekerja keras untuk menundukkan Leicester City guna menjaga laju positif di Premier League 2022/23. Sabtu (29/10/2022), Man City pun menang tipis dengan skor akhir 1-0 di King Power Stadium.

Kali ini pertandingan berjalan sulit untuk pasukan Josep Guardiola. Leicester sendiri  memang dikenal sebagai salah satu lawan paling keras untuk Pep selama menangani Man City.

Gol tunggal Man City tersebut dicetak oleh Kevin De Bruyne di menit ke-49. Gelandang Belgia tersebut tampil sempurna untuk jadi penentu kemenangan tim.

Walau begitu, skor tipis ini membuktikan bahwa Man City bukanlah tim super seperti yang dikatakan . De Bruyne beserta kawan-kawan. masih menang, tapi harus bersusah payah.

Baca Juga: Erling Haaland Terluka Dipastikan Cuti Lawan Sevilla, Kapan Kembali Merumput?

Menang Dengan Susah

Menang satu gol atau dengan banyak gol tetaplah perihal torehan tiga poin. Akan tetapi, menang tipis dengan skor 1-0 seharusnya menunjukkan bahwa Man City sendiri wajib untuk bekerja lebih keras daripada biasanya.

Musim ini, sejak awal Man City telah dikatakan sebagai favorit juara. Laju mereka sejauh ini juga membuktikan klaim tersebut, dengan membukukan sebanyak 29 poin dari 12 pertandingan.

Man City juga menggoreskan akan catatan kemenangan yang bagus, sebagian besar dengan skor yang cukup signigikan, seperti 4-0 (vs Southampton), 6-3 (vs Man United), 6-0 (vs Nottingham Forest), dan jauh masih banyak lagi.

Skor-skor besar tersebut mengisyaratkan bahwa pertandingan tersebut berjalan dengan mudah untuk Man City. Bahwa mereka memasuki pertandingan dengan kepastian menang. Tapi, kali ini terbukti bahwa Man City harus bersusah payah mengalahkan Leicester yang bermasalah.

Erling Haaland Terluka Dipastikan Cuti Lawan Sevilla, Kapan Kembali Merumput?

Erling Haaland Terluka Dipastikan Cuti Lawan Sevilla, Kapan Kembali Merumput? Josep Guardiola bicara terkait akan luka Erling Haaland. Kemungkinan besar Haaland tak  akan dimainkan di pertandingan kontra Sevilla dalam matchday terakhir Liga Champions 2022/23 tengah minggu depan.

Haaland sendiri mengalami bengkak ligamen kaki di pertandingan kontra Borussia Dortmund tengah minggu kemarin. Pep sendiri langsung bertindak cepat menariknya keluar untuk menghindari masalah serius.

Akibatnya, Haaland pun harus diistirahatkan dalam kunjungan Manchester City ke kandang Leicester City, duel Premier League 2022/23, Sabtu (29/10/2022). Untungnya saja, Man City masih menang tipis 1-0 tanpa adanya Haaland.

Usai pertandingan, Guardiola lantas menjelaskan keadaan terbaru Haaland dan kemungkinan kembali bermain. Apa yang dibilang?

Tidak Ikut Bermain Lawan Sevilla

Keadaan Haaland tak terlalu buruk, tapi kelihatannya Pep tak ingin mengambil risiko. Haaland sendiri kemungkinan besar akan dicadangkan di pertandingan kontra Sevilla tengah minggu depan.

Bahkan Pep juga tak dapat menjamin apakah Haaland bisa kembali bermain akhir minggu depan di pertandingan lanjutan liga.

“Saya rasa cukup percaya Haaland tak akan bermain lawan Sevilla, karena kami telah lolos ke 16 besar. Untuk pertandingan lawan Fulham , kita lihat saja,” ujar Pep.

“Kami masih memiliki sekitar enam hari atau tujuh hari lagi, jadi tunggu saja.”

Bukan Salah Dari Tim

Julian Alvarez sendiri menggantikan dan mengisi sementara posisi Haaland dalam duel kontra Leicester tadi. Striker muda yang berasal dari Argentina tersebut terbukti kesusahan, namun Guardiola menegaskan bahwa Haaland pun dapat kerepotan.

“Haaland tersebut bermain lawan Bournemouth yang menggunakan formasi yang cukup mirip dengan Leicester, yaitu lima pemain di belakang, empat di tengah, dan striker yang turun, dan dia kesulitan,” ujar Pep.

“Pertandingan memang susah. Hal terbaik yang dapat saya katakan ialah jangan sampai stress ketika menyerang,” tandasnya.

Kisah Manis Henrik Larsson Bawa Man United Juara Liga Inggris Walau Cuma Main 3 Bulan

Kisah Manis Henrik Larsson Bawa Man United Juara Liga Inggris Walau Cuma Main 3 Bulan Akhir masa ambisi dari sosok Henrik Larsson terbilang cukup beruntung. Di usianya yang waktu itu telah menginjak 35 tahun, dia berhasil membawa Man United meraup titel juara Liga Inggris tahun 2006 sampai tahun 2007.

Cuma 3 bulan sejak ia didatangkan ke Old Trafford, Henrik Larsson sendiri dinilai telah sanggup untuk mengubah mentalitas Manchester United sebagai tim juara.

Di tengah musim 2006-2007, Manchester United dengan cukup nyaman memimpin klasemen sementara tanpa ada rasa keraguan anak didik Sir Alex Ferguson kandas untuk jadi juara.

Walau begitu, Sir Alex sendiri dikatakan masih tak puas dan merasa Manchester United memerlukan seseorang penyerang baru sarat pengalaman serta mental juara.

Sosok penyerang yang harus dapat membimbing Wayne Rooney, Louis Saha serta si Cristiano Ronaldo mengingat ketiga pemain ini belum pernah menjuarai Liga Inggris sebelumnya.

Ditambah ketika itu  Man United telah berpuasa gelar selama tiga musim, walaupun Ferguson masih mempunyai seorang Ole Gunnar Solskjaer dan Alan Smith.

Baca Juga: Nyaris Saja Kalah Tottenham Bangkit dan Tutup Mulut Bournemouth di Vitality Stadium

Tepat di bursa pemindahan musim dingin tahun 2007, Larrson sendiri didatangkan Man United dari Helsinborgs walau cuma berstatus pemain pinjaman selama tiga bulan.

Durasi yang dapat dikatakan cukup sangat singkat, tapi sangat memberi suatu dampak besar untuk Ferguson yang dipusingkan dengan para pemainnya yang rentan terluka.

Larsson berstatus sebagai pemain juara usai di musim sebelumnya membawa Barcelona meraup gelar Liga Champions, hal tersebutlah yang membuat Ferguson menaruh rasa kepercayaan tinggi terhadapnya.

Walaupun waktu itu para pendukung Setan Merah terheran dan tak segan memberi kritik keras klub yang dirasa sok hemat dan tak ingin dikatakan pelit.

Pemain yang berasal dari kota Swedia tersebutnya akhirnya debut di Old Trafford pada tanggal 7 Januari 2007, dalam Piala FA saat Man United menjamu Aston Villa.

Larsson juga sukses mencetak satu dari dua gol kemenangan Man United atas Aston Villa dalam kemenangan dengan skor 2-1.

Setelahnya, Larsson sendiri bermain sebanyak 13 kali di semua pertandingan dan mencetak sebanyak tiga gol dan bahkan selama ia bermain Man United cuma menelan satu kali kekalahan.

Satu kekalahan tersebut ialah sewaktu MU tumbang dari Arsenal dengan skor 1-2. Dua gol kemenangan The Gunners juga bahkan muncul ketika Larsson ditarik keluar.

Penampilannya tersebut membuat Larsson banyak mendapatkan pujian, tak cuma dari pendukung namun juga para pemain, termasuk Gary Neville, Ryan Giggs hingga Paul Scholes.

Nyaris Saja Kalah Tottenham Bangkit dan Tutup Mulut Bournemouth di Vitality Stadium

Nyaris Saja Kalah Tottenham Bangkit dan Tutup Mulut Bournemouth di Vitality Stadium Pada hari Sabtu kemarin (29/10/2022) Tottenham Hotspur bangkit dari ketertinggalan serta membalikkan situasi untuk membungkam si Bournemouth dengan skor akhir 3-2 pada minggu ke-14 Liga Inggris di Vitality Stadium, Bournemouth.

Pada pertandingan tersebut, Bournemouth sendiri pernah unggul berkat brace yang dicetak oleh Kieffer Moore, tapi Tottenham membalas melalui Ryan Sessegnon, Ben Davies serta Rodrigo Bentancur, demikian catatan Liga Inggris.

Kemenangan tersebut menjaga Tottenham berada di peringkat ke-3 klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 26 poin dari 13 pertandingan, sedangkan Bournemouth sendiri masih tertahan di posisi ke-14 dengan raihan 13 poin.

Tottenham secara statistik sanggup mendominasi jalannya pertandingan dengan mencatatkan 70 persen penguasaan bola serta melepaskan 23 tendangan dengan 7 di antaranya tepat akan  sasaran.

Pada sesi pertama, tim tuan rumah mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu dan skema serangan balik sukses memberikan keunggulan untuk Bournemouth.

Berawal dari umpan yang dilepaskan oleh Marcus Tavernier, penyerang Kieffer Moore mampu melepaskan bola yang membobol gawang Tottenham sehingga skor berubah menjadi 1-0 pada menit ke-22.

Di sisa waktu babak kedua tim bermain saling menyerang, tapi baik Bournemouth atau Tottenham tidak sanggup untuk membobol gawang lawannya sehingga skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Baca Juga: Dibidik Man United dan Tottenham, Alessandro Bastoni Akan Bertahan di Inter Milan

Pada babak kedua, The Cherries sanggup menambah keunggulan pada menit ke-49 ketika Moore mencatatkan gol keduanya pada pertandingan ini selepas menerima umpan dari Adam Smith sehingga skor berubah menjadi 2-0.

Tertinggal dua gol, Tottenham sendiri akhirnya tidak tinggal diam dan sukses memperkecil skor menjadi 1-2 ketika pemain muda Ryan Sessegnon mencetak gol selepas menerima umpan dari Pierre-Emile Hojberg pada menit ke-57.

Gol tersebut memicu rasa semangat Tottenham untuk menyaman kedudukan serta  membuahkan hasil pada menit ke-73 sewaktu sundulan Ben Davies membobol gawang Bournemouth sehingga skor kembali sama kuat 2-2.

Selepas berbagai macam upaya, Tottenham sanggup mengunci kemenangan mereka di waktu tambahan babak kedua setelah Rodrigo Bentancur mencetak gol sehingga 3-2 untuk kemenangan The Lilywhites menutup pertandingan ini.

Dibidik Man United dan Tottenham, Alessandro Bastoni Akan Bertahan di Inter Milan

Dibidik Man United dan Tottenham, Alessandro Bastoni Akan Bertahan di Inter Milan Man United dan Tottenham guna untuk mendapatkan jasa Alessandro Bastoni di musim dingin nanti kelihatannya tidak akan terjadi. Inter Milan dilaporkan enggan untuk menjual sang bek di musim dingin nanti.

Baik Manchester United dan Tottenham sama-sama tengah  mencari bek tengah baru. Kedua manajer menilai lini pertahanan mereka memerlukan tambahan kepala jadi mereka mulai berburu bek tengah baru.

Belakangan nama Alessandro Bastoni dikabarkan jadi incaran Manchester United dan Tottenham. Bek muda Inter Milan itu menarik perhatian kedua algojo Inggris itu karena penampilannya yang bagus.

Fabrizio Romano mengatakan bahwa Manchester United dan Tottenham harus gigit jari. Sebab Inter Milan tak memiliki rencana untuk menjual sang bek dalam kurun waktu dekat ini.

Baca Juga: Demi Bertahan di Man United David De Gea Siap Potong Gaji

Tak Dijual

Menurut kabar Romano, Inter Milan sama sekali tak memiliki rencana untuk menjual Bastoni dalam kurun waktu dekat ini.

Mereka menganggap sang bek merupakan salah satu pemain terbaik mereka saat ini. Usianya juga masih terlalu muda, sehingga ia dapat bertahun-tahun ke depan jadi tiang pertahanan Nerrazurri.

Selain itu Inter tak ingin menjual Bastoni sebab mereka berkemungkinan akan kehilangan Milan Skriniar dan Stefan De Vrij di musim panas nanti. Jadi mereka tidak mau kehilangan Bastoni juga.

Harga Akan Selangit

Romano juga mengatakan bahwa Manchester United dan Tottenham dapat saja nekat untuk membawa  Bastoni. Namun ia memastikan bahwa dana pemindahan mereka akan jebol mendadak.

Kabar yang beredar mengatakan bahwa Bastoni sendiri akan dijual di angka 50 juta Euro. Namun Romano memastikan info itu tidak benar adanya.

Ia mengatakan bahwa harga Skriniar jauh lebih mahal dari itu. Jadi para peminat sang bek harus bersiap-siap mengeluarkan uang di atas angka itu untuk mengamankan jasa sang bek tersebut.

Demi Bertahan di Man United David De Gea Siap Potong Gaji

Demi Bertahan di Man United David De Gea Siap Potong Gaji David De Gea kelihatannya yakin untuk bertahan di Man United. Sang kiper dikabarkan siap potong gaji agar bisa terus menjadi bagian dari Setan Merah.

De Gea dapat dikatakan merupakan  salah satu sosok terpenting di tim Manchester United. ia telah menjadi sosok kiper yang tangguh dalam 11 tahun terakhir di bawah mistar gawang Setan Merah.

De Gea sendiri kontraknya habis di tahun 2023. Beredar kabar bahwa Manchester United akan menendang sang kiper di tahun depan.

The Athletic mengatakan bahwa De Gea tidak mau berpaling dari Manchester United. Ia dikabarkan siap berkorban supaya bisa bertahan di United.

 

Baca Juga: Man United Masi Ada Minat Bungkus Si Gakpo

Sudah Sangat Nyaman

Menurut kabar tersebut, De Gea kini sangat mengutamakan untuk bertahan lebih lama di Manchester United.

Ia merasa telah nyaman tinggal di Manchester. Ia tak ingin untuk berganti tim lagi di sisa karirnya ini.

Di sisi lain, ia juga antusias dengan proyek baru yang tengah dikerjakan Erik Ten Hag di Manchester United. Jadi ia ingin menjadi bagian dari keberhasilan tersebut.

 

Baca Juga: Man United Masi Ada Minat Bungkus Si Gakpo

Bersiap Untuk Bekorban

Kabar tersebut mengatakan bahwa David De Gea siap untuk berkorban besar supaya bisa bertahan di Man United.

Salah satu pertimbangan Manchester United ingin menendang De Gea sebab gajinya yang amat besar. Ia saat ini mempunyai gaji sebesar 375 ribu pounds per minggu, di mana ia jadi pemain dengan gaji tertinggi kedua di tim MU.

De Gea tahu bahwa masalah gajinya itu akn jadi penghalang keinginannya untuk tetap bertahan. Sang kiper dilaporkan bersiap untuk potong gaji dalam jumlah yang dapat dikatakan tidak sedikit supaya kontraknya diperpanjang oleh Manchester United.