Komentar Berdatangan Akibat Kegagalan MU Di Liga Champions

Komentar Berdatangan Akibat Kegagalan MU Di Liga Champions

Onestopfootball.net – Manajer Manchester United membuat pengemar kecewa kehinga hal ini membuat banyak sekali komentar butuk tentang tim. Mereka berangapan kalau MU semakin hari semakin memburuk. Berikut akan di ulas Onestopfootball.net selengkapnya di bawah ini

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengakui hasil ini merupakan kinerja buruk, baik secara khusus, selama pertandingan, atau bahkan sepanjang musim ini.

“Lebih dari 90 menit, kami tidak cukup baik. Kami tidak bisa menggunakan peluang, ketika kami bisa menyelesaikan pertandingan sejak awal,” kata Solskjaer dikutip dari Sky Sports. “Kami sedang berada jauh di level saat ini (dari Liverpool dan Manchester City), tapi itulah ukuran tantangannya dan ini merupakan tantangan besar bagi kami. Saya yakin kami akan berhasil,” lanjut Solskjaer. Manchester United gagal menang dalam empat pertandingan terakhir Premier League. Perinciannya, kalah beruntun masing-masing 0-4 dan 0-2 dari Everton (21/4/2019) dan Manchester City (25/4/2019) serta ditahan Chelsea dan terbaru, Huddersfield Town, dengan skor indentik, 1-1. Kegagalan finis di posisi empat besar jelas jadi pukulan telak buat tim sebesar Manchester United. Apalagi kini mereka hanya berkiprah di Liga Europa, alih-alih Liga Champions yang lebih bergengsi. Berikut beberapa komentar menarik yang menghiasi media massa pasca kegagalan Manchester United menempati posisi empat besar di Premier League 2018-2019.

Manchester United Kini Menyedihkan
Penampilan Manchester United yang mengecewakan setelah melawan Huddersfield mendapatkan komentar pedas dari Gary Neville. Mantan pemain Manchester United tersebut menilai Manchester United seperti sekelompok orang yang putus asa. “Tidak ada yang saya sukai dari tim United ini sama sekali. Ini sangat mengerikan. Lihat mereka. Mereka adalah kelompok orang yang paling menyedihkan,” ujar Neville dikutip dari Sky Sports. “Ini bukan tim sama sekali. Alangkah baiknya klub mendapat direktur olahraga yang berpengalaman untuk membantu,” lanjut Neville.

Baca juga : Manchester City Pasti Menang Menurut Pep Guardiola

Pembelaan Ashley Young
Berbanding terbalik dengan apa yang dilontarkan Gary Neville, Kapten Manchester United, Ashley Young, memahami kekecewaan terhadap timnya setelah diimbangi Huddersfield. Namun, ia berdalih, pemain juga tak bisa memahami apa penyebab kemerosotan mereka akhir-akhir ini. “Saya tidak terlalu yakin apa itu. Bisa jadi ada beberapa hal,” ujar Ashley Young. “Ini pukulan besar bagi klub seperti Man United (tidak finis di empat besar). Ini mengecewakan. Saya sudah mengatakan, ketika Anda berbicara tentang klub seperti Man United dan Anda berjuang untuk empat teratas, bukan itu yang ingin Anda bicarakan,” lanjut Young. “Kami harus berbicara tentang yang lebih tinggi, memenangi trofi dan gelar. Saya yakin Ole dan staf akan siap selama musim panas dan siap untuk untuk musim depan,” kata Young dikutip dari Sky Sports.

Manchester City Pasti Menang Menurut Pep Guardiola

Manchester City Pasti Menang Menurut Pep Guardiola

Onestopfootball.netManager Manchester City sangat percaya diri akan timnya. Manager Manchester City atau Pep Guardiola mengatakan bahwa timkan sudah pasti akan memabwa pulang piala tahun ini. Jika anda penasaran dengan berita lengkapnya berikut ulasannya menurut Onestopfootball.net dibawah ini.

Manajer Manchester City Pep Guardiola optimis bahwa ia dapat memenangkan gelar Liga Premier. Itu terungkap setelah Manchester City memenangkan kemenangan atas Leicester City. Satu gol tunggal dari Vincent Kompany dijamin kemenangan Manchester City di pertandingan minggu 27. Hasil ini membuat Citizens kembali ke puncak klasemen dengan keunggulan satu poin atas Liverpool.

Kemenangan itu membuat Pep Guardiola merasa yakin kalau timnya kembali akan mengamankan gelar Premier League pada musim ini.

“Satu pertandingan lagi dan saya yakin itu akan menjadi pertandingan yang sulit seperti hari ini. Brighton tampil bagus ketika melawan Arsenal,” ujar Guardiola.

“Namun, saya yakin kalau gelar juara sudah ada di genggaman kami. Manchester City sempat tertinggal tujuh poin dari Liverpool, jangan lupakan itu.”

“Kami harus menunjukkan performa layaknya tim juara pada saat menghadapi Brighton,” ungkap Guardiola.

Manchester City akan menjalani laga tandang pada laga pekan terakhir. The Citizens diprediksi bisa meraih hasil positif karena status Brighton yang merupakan klub papan bawah.

Baca juga : Naik Ke Pringkat Lina Club Ac Milan

3 Poin Menuju Gelar
Peluang Manchester City untuk meraih tiga poin pada laga pekan terakhir sangat besar. Hal itu dikarenakan status Brighton yang tidak pernah menang dalam sembilan laga terakhir yang mereka jalani.

Saat ini, Brighton menempati peringkat ke-17. Brighton dipastikan bertahan di Premier League pada musim mendatang. Hal itu dikarenakan poin mereka sudah tidak lagi bisa dikejar Cardiff City yang ada di peringkat ke-18.

Manchester City memiliki catatan positif setiap bertemu Brighton. Pada tiga pertemuan terakhir, The Citizens selalu meraih kemenangan atas Brighton.

Naik Ke Pringkat Lima Club Ac Milan

Naik Ke Pringkat Lina Club Ac Milan

Onestopfootball.netPertandingan kemarin di menangkan Ac Milan dengan hasil skor 2 – 1 atas bologna. Sehinggal hal ini membuat Ac Milan naik peringkat menjadi lima. Kali ini Ac milan harus menang terus agar bisa membawa pulang kemenangan. Berikut ulasan lengkapnya Onestopfootball.net tentang kenaikan pringkat Ac Milan dibawah ini.

Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso senang setelah timnya memenangkan kemenangan atas Bologna di link sbobet88. Rossoneri menang 2-1 dan memegang kesempatan untuk finis di empat besar. “Kami mendapat poin penting dalam pertandingan melawan Bologna.” Kami bisa mempertahankan harapan kami lolos ke Liga Champions, “kata Gattuso.

“Kami tidak berada dalam kondisi yang bagus. Jadi harus berusaha keras untuk meraih poin maksimal.”

“Para pemain marah kepada saya, karena saya membuat mereka tidak bertemu dengan keluarganya selama lima hari. Jadi saya mint mereka untuk meluapkan kemarahan dalam pertandingan.”

“Kami hanya ingin bermain sederhana dan mengindari kesalahan, itu saja kunci kemenangan AC Milan pada laga tadi,” ungkap Gattuso.

Kemenangan AC Milan atas Bologna membuat mereka naik ke peringkat kelima dengan selisih tiga poin dari Atalanta yang ada di posisi keempat. Rossoneri masih memiliki tiga laga sisa untuk berjuang meraih poin maksimal.

Baca juga : Arsenal Berpeluang Besar Masuk Final Liga Eropa

Perselisihan dengan Tiemoue Bakayoko
Kemenangan AC Milan atas Bologna diwarnai dengan pertikaian yang terjadi di bangku pemain pengganti Rossoneri. Gattuso sempat bertukar pendapat dengan Tiemoue Bakayoko.

Awalnya, Gattuso meminta Bakoyoko untuk melakukan pemanasan. Namun, pemain tersebut menyikapinya dengn lamban.

Akhirnya, Gattuso memilih untuk memasukkan Jose Mauri untuk menggantikan Lucas Biglia yang mengalami cedera. Hal itu membuat Bakayoko berang.

“Apa yang terjadi di bangku pemain pengganti kami adalah masalah internal AC Milan. Saya akan menyelesaikannya di ruang ganti klub, bukan di depan publik.”

“Kami menggunakan jersey yang terhormat, sudah sepantasnya ia menunjukkan rasa hormat.”

“Seorang pemain boleh saja mengatakan apa pun tentang saya. Namun, mereka harus memiliki rasa hormat untuk rekan setimnya dan menjaga atmosfer di ruang ganti,” ungkap Gattuso.

Arsenal Berpeluang Besar Masuk Final Liga Eropa

Arsenal Berpeluang Besar Masuk Final Liga Eropa

Onestopfootball.net – Arsenal dalam pertandingan kemarin dan memenang dengan skor 3 – 1 atas Valencia. Hal ini membuat Arsenal berpeluang besar untuk masuk ke babak final. Berikut ini Onestopfootball.net akan membahas ulasan lengkapnya dibawah ini.

Manajer Arsenal Unai Emery meyakinkan pendukungnya bahwa The Gunners kemungkinan akan terus tampil di Liga Champions musim depan. Itu membuat Arsenal serius memainkan permainan Liga Champions. Arsenal jelas tidak berhasil menduduki empat besar di klasemen Liga Premier. Itu dikonfirmasi setelah mereka bermain imbang dengan Brighton selama akhir pekan. Meskipun kecewa, Emery memastikan anak asuhnya masih berhasrat untuk mengantarkan Arsenal ke Liga Champions melalui jalur alternatif.

“Para pemain sudah mengerti fokus yang harus mereka utamakan. Mereka bisa mengubah rasa kecewa menjadi semangat yang positif,” ujar Emery.

“Kami akan memiliki mentalitas yang kuat. Kami akan mencoba untuk mengamankan gelar di Liga Europa.”

“Kami tak bisa menempati empat besar di Premier League. Jadi target kami sudah bergeser.”

“Kami akan berusaha keras untuk menjadi juara Liga Europa, dengan begitu kami akan tampil di Liga Champions musim mendatang,” ungkap Emery.

Arsenal unggul atas Valencia pada semifinal Liga Europa. Pada pertemuan pertama di Emirates Stadium, The Gunners menang dengan skor 3-1. Skor tersebut membuat Arsenal berpeluang besar untuk menembus babak final Liga Europa.

Baca juga : Manchester United Kalah Ini Akibatnya

Peluang Berjumpa Chelsea
Dua tiket Liga Champions tersisa di Premier League dipastikan jatuh ke tangan Chelsea dan Tottenham Hotspur. Hal itu membuat Arsenal mengalihkan fokus ke Liga Europa. Namun, Arsenal berpeluang bertemu Chelsea yang juga melaju ke babak semifinal. The Blues berhadapan dengan wakil Jerman, Eintracht Frankfurt.Jika Chelsea mampu menang pada laga semifinal, dan Arsenal menyingkirkan Borussia Dortmund, kedua klub asal Inggris itu berpeluang bertemu di final. Hal itu bisa menjadi keuntungan untuk Arsenal, karena mereka sudah mengetahui gaya bermain Chelsea, begitu juga sebaliknya.

Manchester United Kalah Ini Akibatnya

Manchester United Kalah Ini Akibatnya

onestopfootball.net – Banyak yang bertanya-tanya mengapa semakin hari Manchester United semakin terpuruk ke belakang. Penjelasan dari yang di lihat pengemar di karenakan faktor di bawa ini yang akan dibahas lengkap oleh Onestopfootball.net. Anda penasaran berita selengkapnya berikut ulasan lengkapnya:

Manchester United telah mengalami penurunan kinerja yang signifikan sejak pejabat klub menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer secara permanen. Sejak itu, United hanya mampu memenangkan dua kemenangan dalam enam pertandingan yang mereka mainkan, sementara sisanya berakhir dengan kekalahan. Dunia merasakan sebaliknya bagi manajer Norwegia.

Dua kemenangan tersebut juga tidak diraih oleh Setan Merah secara meyakinkan, keduanya dengan skor 2-1 atas Watford dan West Ham United di Old Trafford. Mereka juga telah tersingkir dari kompetisi Liga Champions setelah dikalahkan dalam babak perempat final oleh Barcelona.

Berikut adalah alasan yang menyebabkan Manchester United mengalami penurunan performa yang signifikan sebulan belakangan, seperti diulas 90min.

Pertahanan Buruk
David de Gea memang dapat dianggap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia berkat konsistensi yang ditunjukkannya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi hal itu sekaligus memperlihatkan buruknya kualitas dari lini pertahanan Manchester United. Sebagai tim yang selalu memperoleh pendapatan dan keuntungan yang besar dari berbagai sektor, melihat pemain-pemain seperti Chris Smalling dan Phil Jones masih mengisi lini pertahanan tim sekelas Manchester United adalah sesuatu yang membingungkan.

Stok Gelandang Jangkar Berkelas Minim
Pemain yang diturunkan sebagai gelandang bertahan dalam sebuah tim tidak hanya memiliki tugas untuk menjadi penghubung antara lini belakang dan depan, tetapi juga untuk membantu para pemain di lini belakang menghadapi gempuran serangan dari lawan yang mereka hadapi. Saat ini Manchester United tidak memiliki pemain berkualitas tinggi untuk mengisi posisi tersebut. Nemanja Matic sudah tidak dapat bersaing dengan lawan-lawan yang memiliki kecepatan tinggi, Fred dan Scott McTominay masih harus beradaptasi, sementara Ander Herrera nampak akan meninggalkan Old Trafford pada akhir musim.

Baca juga : Cerita Manis Inggris Menang Telak

Terlalu Bergantung pada Marcus Rashford dan Anthony Martial
Memiliki pemain-pemain di lini depan yang dapat mengacaukan pertahanan lawan mereka dengan pergerakan berkecepatan tinggi merupakan aset yang berharga bagi tim manapun, tak terkecuali bagi United yang memiliki Marcus Rashford dan Anthony Martial. Tetapi kedua pemain tersebut juga memiliki batasan yang perlu ditutupi oleh rekan-rekan mereka, dan ketergantungan yang dirasakan oleh Setan Merah terhadap Rashford dan Martial saat ini justru menghambat mereka untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Taktik Solskjaer Monoton
Penerapan taktik yang tepat adalah sebagian kunci untuk menentukan peluang bagi sebuah tim untuk meraih kemenangan dalam pertandingan yang mereka jalani. Persiapan jelang pertandingan dan reaksi saat laga itu berlangsung, menjadi dua aspek yang harus diperhatikan oleh setiap pelatih. Sejauh ini Ole Gunnar Solskjaer belum mampu menunjukkan penerapan yang maksimal dari dua aspek tersebut, dan masih perlu waktu untuk mengembangkan kemampuannya sebagai seorang pelatih.

Kontrak Permanen yang Terlalu Buru-buru
Sejak menggantikan posisi Jose Mourinho dengan kapasitas interim pada Desember 2018, Ole Gunnar Solskjaer menjalani 19 pertandingan di seluruh kompetisi dan mampu meraih 14 kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan. Hal itu membuat manajemen Manchester United memberikannya kontrak permanen dengan durasi tiga tahun, keputusan yang diambil berdasarkan suasana di dalam klub saat itu dan reaksi dari para pendukung. Tetapi saat ini keputusan tersebut terlihat diambil terlalu cepat. Ekspektasi yang tinggi yang tidak sesuai dengan kualitas skuat menyebabkan adanya penurunan performa yang langsung membuat kualitas Solskjaer diragukan.